Satu Keluarga Asal Bojonegoro Meninggal di Sawah, Ternyata Ini Sebabnya
Merdeka.com - Jebakan tikus beraliran listrik di sawah kembali membawa korban. Kali ini, empat orang yang merupakan satu keluarga meninggal dunia di sawah pada Senin (12/10/2020) pagi. Penyebabnya diduga tersetrum jebakan tikus beraliran listrik.
Berita duka itu dikabarkan oleh akun Instagram @bojonegoromatoh_. Tak lama setelah berita itu diunggah, warganet membanjiri kolom komentar salah satu akun informasi daerah itu.
Kronologi Kejadian
-
Mengapa sengatan listrik bisa mematikan? Memang benar sengatan listrik, jika cukup kuat, dapat membunuh seseorang. Tapi apa sebenarnya yang membuat listrik berpotensi mematikan?
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Satu keluarga (4 orang) di Tambahrejo - Kanor - Bojonegoro meninggal dunia diduga akibat tersetrum / terjaring ranjau tikus di sawah pagi ini (12/10/2020). Semoga Husnul Khotimah. Amin. Mereka Pahlawan sumber pangan. Selalu waspada dan hati" lur, terkhusus untuk petani di sawah,” tulis @ bojonegoromatoh_.
©2020 Merdeka.com/Instagram @bojonegoromatoh_
Berdasarkan informasi yang diterima, empat korban tersebut meninggal tidak di sawah miliknya sendiri, melainkan di sawah orang lain. Para korban disebut sedang memanen cabai, tidak sengaja terkena setrum jebakan tikus. Sementara itu, pemilik sawah dikabarkan lupa mematikan saklar, sehingga listrik masih mengalir.
“Bkn di sawahnya sendiri min,” komentar pemilik akun @rir.is26.
“Wong manen lombok iku min, sing duwe Lalai sekekel gk dipateni, kueplak ndase kunu dadi patine wong (orang memanen cabai itu min, yang punya teledor saklarnya tidak dimatikan, toyor kepalanya sana menyebabkan kematian orang),” komentar pemilik akun @dwitataapril.
Komentar Warganet
Selain menyampaikan duka cita, beberapa warganet juga memberi tanggapan atas maraknya fenomena memasang jebakan tikus beraliran listrik di sawah.
©2018 Merdeka.com
“Akibat manusia sering memburu predator nya tikus min seperti burung hantu,ular,garangan min makanya tikus nya populasi meledak akhirnya terpaksa pakai setrum dan akhirnya kena diri sendiri min,” komentar pemilik akun @alaikanasrul_.
Pemasangan jebakan tikus beraliran listrik di sawah juga marak ditemui di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Polres Ngawi mencatat terdapat 24 kasus kematian akibat tersengat aliran listrik dari jebakan tikus yang dipasang di area persawahan untuk membasmi hama tikus.
Kepala Satuan Reskrim Polres Ngawi, AKP I Gusti Agung Ananta Pratama, menjelaskan, kasus kematian itu tercatat selama kurun waktu tahun 2019 hingga September tahun 2020. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat memindahkan tenda tersebut bagian ujungnya tersentuh kabel listrik tegangan tinggi milik PLN.
Baca SelengkapnyaBerawal dari memanasi sayur, satu keluarga ini jadi korban elpiji meledak.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga yang terdiri dari suami istri dan tiga anak perempuan tewas saat kebakaran gudang perabotan
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaSebanyak lima orang tewas akibat kebakaran gudang perabotan di Bekasi.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaApi muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan tergeletak dalam kebun jagung
Baca SelengkapnyaBapak dan anak di Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tewas diduga karena menghirup asap pompa diesel yang digunakan untuk mengairi sawah.
Baca Selengkapnya