Tanda-tanda Keguguran pada Ibu Hamil, Ketahui Penyebab dan Faktor Risikonya
Merdeka.com - Seperti diketahui, kabar kehamilan tentu menjadi suatu hal yang menggembirakan. Terutama bagi pasangan baru yang menantikan kehadiran si kecil di tengah keluarganya. Tidak heran jika masa kehamilan yang didapatkan istri dijaga dengan baik hingga proses persalinan datang.
Meskipun begitu, tidak sedikit pula ibu hamil yang mengalami keguguran bahkan di awal kehamilannya. Biasanya peristiwa keguguran dini ini terjadi sebelum memasuki usia kehamilan minggu ke-20. Hal ini tentu saja menjadi suatu kejadian yang mengejutkan terutama bagi ibu hamil dan pasangannya.
Dalam hal ini, umumnya terdapat tanda-tanda keguguran yang dirasakan dan dialami ibu hamil. Di mana ibu hamil seketika merasakan sakit perut bahkan kram perut yang begitu hebat. Selain itu, akan keluar cairan atau jaringan dari vagina yang menandakan janin dalam kandungan telah mengalami keguguran.
Bukan hanya itu, masih terdapat tanda-tanda keguguran lainnya yang perlu diketahui. Dengan memperhatikan tanda-tanda keguguran ini bisa membantu Anda mendeteksi secara dini untuk segera mendapatkan penanganan dokter yang cepat dan tepat. Sebab, risiko keguguran ini bisa terjadi oleh siapa saja sehingga setiap wanita hamil perlu mewaspadainya.
Dilansir dari situs Verywell Family, berikut kami merangkum tanda-tanda keguguran pada ibu hamil beserta penyebab dan faktor risiko yang perlu diketahui.
Keguguran Kehamilan
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Subbotina Anna
Sebelum mengetahui tanda-tanda keguguran, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan keguguran kehamilan. Keguguran atau biasa disebut juga dengan keguguran dini merupakan kematian janin di dalam kandungan yang terjadi sebelum minggu ke-20 pada masa kehamilan.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan menurut data 10 – 15 % kehamilan dapat berakhir dengan keguguran. Umumnya peristiwa keguguran ini sering terjadi sebelum usia kehamilan ibu menginjak 13 minggu.
Tanda-Tanda Keguguran
Setelah mengetahui kondisi keguguran kehamilan, berikutnya perlu diketahui tanda-tanda keguguran yang dapat terjadi pada ibu hamil. Perlu dipahami bahwa tidak semua keguguran terjadi dengan cara yang sama.
Tanda-tanda keguguran yang muncul pun dapat berbeda-beda, tergantung pada usia kehamilannya. Meskipun begitu, biasanya semakin jauh usia kehamilan maka semakin banyak gejala yang akan dialami oleh seorang wanita.
Namun ada pula ibu hamil yang tidak merasakan gejala apapun saat kandungannya mengalami keguguran. Berikut tanda-tanda keguguran yang umum terjadi:
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa keguguran ini sering kali terjadi pada trimester pertama kehamilan, yaitu sebelum 13 minggu. Namun, bagi wanita yang telah mengalami keguguran biasanya risiko ini akan menurun secara signifikan untuk masa kehamilan berikutnya.
Penyebab Keguguran
premierhealth.com ©2020 Merdeka.com
Setelah mengetahui tanda-tanda keguguran, berikutnya perlu diketahui bahwa terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab keguguran pada ibu hamil. Dalam hal ini, keguguran dini yang sering terjadi biasanya disebabkan oleh kondisi embrio yang tidak dapat hidup dan bertahan di dalam kandungan. Kondisi ini tidak lain mendapat pengaruh dari kelainan kromosom yang terjadi pada janin di dalam perut ibu.
Meskipun begitu, terdapat beberapa kondisi lain yang menjadi pemicu terjadinya keguguran. Beberapa gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok atau penggunaan narkoba pun dapat meningkatkan risiko keguguran. Berikut beberapa penyebab keguguran yang kurang umum namun dapat terjadi pada ibu hamil:
Faktor Risiko
Setelah mengetahui tanda-tanda keguguran dan penyebabnya, berikutnya perlu dipahami juga bahwa terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan faktor risiko terjadinya keguguran pada ibu hamil. Secara umum risiko keguguran ini akan meningkat seiring bertambahnya usia seseorang.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), berikut risiko keguguran berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
Selain faktor usia, terdapat beberapa kondisi lain yang bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil yaitu sebagai berikut :
Keguguran Berulang
news.yale.edu ©2020 Merdeka.com
Setelah memahami tanda-tanda keguguran, penyebab, serta faktor risikonya, perlu diketahui bahwa kondisi keguguran ini dapat terjadi lebih dari tau kali atau berulang kali secara berturut-turut. Biasanya semakin banyak mengalami keguguran, maka semakin tinggi pula risiko keguguran yang akan terjadi di kemudian hari.
Kondisi ini disebut juga dengan keguguran berulang. Seseorang dikatakan mengalami keguguran berulang ketika kondisi ini telah terjadi sebanyak 3 kali atau lebih pada trimester pertama secara berturut-turut. Studi menunjukkan bahwa hal ini terjadi pada 2% hingga 5% wanita hamil, dengan angka yang meningkat seiring dengan usia ibu dan jumlah keguguran.
Dengan begitu, setiap wanita hamil perlu mewaspadai risiko ini. Sebisa mungkin rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mencegah risiko buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, kondisi kehamilan dapat terkontrol dengan baik hingga proses persalinan dapat dilakukan dengan lancar.
(mdk/ayi)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengalami gangguan tidur saat hamil adalah hal yang umum terjadi dan dapat diatasi.
Baca SelengkapnyaHamil kebo adalah kondisi hamil yang gejalanya tidak disadari.
Baca SelengkapnyaSusah tidur menjadi salah satu risiko gejala yang muncul di awal kehamilan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaOrang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaKaki pegal saat hamil adalah kondisi umum yang dialami oleh sebagian besar perempuan hamil.
Baca SelengkapnyaPenyebab susah sendawa dapat bervariasi, mulai dari faktor-faktor sehari-hari hingga kondisi medis tertentu.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan serta kebiasaan bisa menjadi penyebab menyusutnya kejantanan pria.
Baca Selengkapnya