Serunya Menyusuri Lorong Goa Jepang di Tengah Kebun Teh Kaligua, Menyimpan Kisah Kelam Kekejaman Penjajah
Di dalam goa tersebut ada sebuah lorong terlarang yang tak boleh dimasuki siapapun
Di dalam goa tersebut ada sebuah lorong terlarang yang tak boleh dimasuki siapapun
Terdapat sebuah goa peninggalan Jepang di tengah Kebun The Kaligua, Kecamatan Tumiyang, Kabupaten Brebes. Goa itu panjangnya mencapai 850 meter.
Foto: YouTube Popot Channel
Dilansir dari kanal YouTube Sigit Purnomo Channel, goa tersebut dibangun selama dua tahun dengan cara memahat. Setelah jadi goa itu digunakan sebagai tempat persembunyian tentara Jepang.
Menyusuri lorong goa di tengah kebun teh tersebut menghadirkan sensasi tersendiri. Selain lorongnya yang panjang, di dalamnya terdapat ruang-ruang yang memiliki fungsi khusus saat masih ditempati tentara Jepang.
Di tiap ruangan itu, terdapat replika-replika yang menceritakan kekejaman tentara Jepang pada masa lalu.
Salah satu ruangan di goa itu digunakan sebagai tempat tahanan romusha. Diceritakan kalau pada pagi sampai sore mereka bekerja membangun Goa Jepang, sedangkan pada sore hari sampai pagi hari mereka ditahan di ruangan itu.
“Mereka membangun goa ini dengan alat seadanya. Kita bisa membayangkan bagaimana mereka membangun terowongan sepanjang 850 meter hanya dalam waktu dua tahun,” terang salah seorang pemandu wisata di sana, dikutip dari kanal YouTube Popot Channel.
Makin masuk ke dalam, ada ruang yang dulu digunakan untuk kamar pasukan. Dulu di ruang tersebut ada tempat tidur dan sebuah pintu yang terbuat dari kayu.
Selanjutnya ada ruang penyiksaan. Di ruang tersebut ada replika dua orang yang sedang disiksa oleh seorang tentara Jepang. Pada zaman dulu, ruang inilah yang menjadi saksi bisu kekejaman tentara Jepang.
Menurut pemandu wisata, kedua orang yang disiksa itu merupakan mereka yang membangkang atas perintah tentara Jepang.
“Barangkali mau lebih dekat lagi nggak apa-apa. Nah itu di kanan kiri masih ada ruangan, dulu itu sebagai tempat tahanan,” kata pemandu wisata menjelaskan tentang ruang penyiksaan itu.
Selain lorong-lorong penghubung, di dalam goa, terdapat juga lorong jebakan. Sekilas jalan tersebut berakhir buntu, padahal dari sana masih banyak percabangan lorong yang menuju ke tempat lain.
Di samping ruang penyiksaan, di goa tersebut juga ada ruang pembantaian. Dulunya tempat itu digunakan untuk membantai para pengantar logistik yang masuk ke goa tersebut.
Karena tentara Jepang takut tempat persembunyian mereka diketahui, mereka membantai para pengantar logistik di ruang pembantaian itu.
Tak jauh dari ruang pembantaian, terdapat sebuah paku yang tertancap di dinding goa. Pemandu wisata mengatakan kalau paku itu merupakan salah satu benda peninggalan Jepang.
“Dulu panjangnya sampai 20-30 cm, bentuknya letter U. Paku ini berfungsi untuk mengaitkan tiang-tiang penyangga di dinding,” kata pemandu wisata dikutip dari kanal YouTube Popot Channel.
Di dalam goa juga terdapat sebuah pintu misterius. Pintu itu tidak dibuka untuk umum. Padahal pintu itu merupakan pintu masuk ke dalam goa.
Pemandu wisata mengatakan bahwa pintu itu juga sering disebut sebagai tempat pembuangan mayat.
“Entah mayat yang dibantai di sana, atau orang yang meninggal di sini karena kelaparan, itu pasti langsung dibuang lewat pintu ini,” kata pemandu wisata itu.
Setelah dilihat lebih dekat, di luar pintu itu terdapat sebuah sungai kecil, yang menurut pemandu wisata, waktu zaman Jepang dulu ukuran sungai tersebut lebih lebar.
Selain ruang-ruang yang telah disebutkan di atas, masih banyak ruangan lain di goa Jepang itu, seperti ruang gudang, dapur, ruang sidang dan masih banyak lagi. Bahkan ada ruang ritual yang sekarang dijadikan sebagai musala.
Di dalam goa itu, ada sebuah ruang terlarang yang tak boleh dimasuki siapapun. Ruang itu sering disebut sebagai “kamar kelelawar”. Di ruang tersebut sebenarnya ada lorong yang bisa tembus ke lorong lain. Hanya saja lorong tersebut tidak boleh dilewati oleh wisatawan umum.
YouTube/Popot Channel
Dijamin pantai ini langsung bikin pengunjung jatuh cinta dengan suasananya.
Baca SelengkapnyaSelain mendapat kesegaran, berendam di Curug Ngumpet dipercaya bikin enteng jodoh
Baca SelengkapnyaMenjes umumnya digoreng dengan tepung dan dimakan dengan cabai rawit.
Baca SelengkapnyaSuasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.
Baca SelengkapnyaSaat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaJumhari, yang sakit dan tinggal sebatang kara, di Kecamatan Genteng, Selasa (26/3).
Baca SelengkapnyaSaat masa penjajahan Belanda, lokasi kampung itu digunakan sebagai tempat para tentara Belanda melakukan kekerasan terhadap warga pribumi.
Baca SelengkapnyaPulau yang terletak di Teluk Painan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Portugis yang digunakan sebagai loji Belanda untuk perdagangan lada.
Baca Selengkapnyakecelakaan itu terjadi tepat di gerbang atau gardu tol yang melibatkan sekira lima kendaraan.
Baca Selengkapnya