Sejarah Oplet di Salatiga, Sempat Jadi Kendaraan Orang Kepepet Tempo Dulu
Oplet biasanya identik dengan transportasi massal di Jakarta masa silam. Namun siapa sangka jika mbah buyut angkot ini ternyata juga populer di Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Di masa lalu, oplet memang membantu mobilitas warga di kota pinggiran Rawa Pening itu. Ibu-ibu, sampai anak-anak sekolah menaikkinya, dan dianggap sebagai kendaraannya orang kepepet. Sayangnya transportasi rakyat itu kini tinggal kenangan dan jadi bagian dari sejarah trasportasi massal di Kota Salatiga. Berikut kisahnya.
Mengaspal medio 1970-an
Mengutip buku “Salatiga Sketsa Kota Lama” karya Eddy Supangkat, Minggu (20/8), kendaraan Oplet jadi transportasi umum warga Kota Salatiga pada 1970-an. Saat itu, kendaraan ini jadi alternatif berbiaya murah, sebagai pengganti Bus Esto yang sudah mengaspal lebih awal. Saat jam operasionalnya, kendaraan oplet selalu dipenuhi oleh penumpang dengan rute jarak dekat.
Jalan Jenderal Soedirman jadi pusat pemberhentian oplet
Menurut Eddy Supangkat, oplet yang beroperasi di Kota Salatiga memiliki dua terminal khusus, yakni di sekitaran Jalan Jenderal Soedirman, dan di kawasan Pasar Baru.
Menurut ia, setiap harinya dijumpai puluhan oplet yang mengantre untuk menunggu penumpang. Para penggunanya, kebanyakan ialah para pedagang pasar. “Selain berderet di terminalnya, oplet biasa dijumpai di ruas Jalan Taman Pahlawan,” katanya
berita untuk kamu.
Rute oplet di Salatiga
Untuk rutenya, oplet di Kota Salatiga biasa melayani penumpang mulai dari Bringin, Suruh, Ampel, Karanggede, Banyubiru, Dadapayam serta kecamatan-kecamatan di sekitar pusat kota. Beberapa oplet nyatanya harus bersaing dengan dua bus besar lain di luar Esto, yakni Bus Rezeki dan Bus Subur. “Beberapa rute lainnya harus bersaing dengan rute bus, namun beberapa lainnya aman dari persaingan dengan bus,” katanya lagi.
Satu oplet bisa angkut puluhan penumpang
Vitalnya oplet sebagai transportasi dari kampung ke kota amat diminati masyarakat di sana.
Bahkan, sopir-sopir sampai harus nekat memaksa penumpangnya masuk ke dalam oplet agar warga bisa terangkut banyak. “Begitu banyaknya penumpang yang harus diangkut oplet jurusan Salatiga-Dadapayam, sampai-sampai-sampai penumpang ibu-ibu pedagang di pasar itu harus mengikat tubuhnya di body oplet,” kata salah satu pengemudi oplet zaman tersebut, Wiem.
Rute Salatiga-Dadapayam penuh kenangan
Eddy menyebutkan bahwa kendaraan oplet betul-betul penuh kenangan, terutama untuk jurusan Salatiga-Dadapayam. Untuk rute tersebut, kata dia, terbilang ekstrem dan menanjak, sehingga saat turun hujan oplet seringkali sulit menanjak. Dalam mensiasatinya, beberapa pengemudi memilih mengikatkan rantai di ban-ban oplet agar tidak selip di jalan licin.
Oplet jadi kendaraan orang kepepet.
Sejak tahun 1960-1970 an, oplet sudah menjadi kendaraan orang kepepet.
Ini karena satu unit bisa memuat hingga puluhan orang. Alhasil, para penumpangnya pun berdesak-desakan dan tidak nyaman. Kemudian, oplet juga jadi satu-satunya kendaraan umum untuk rute Salatiga-Dadapayam yang lumayan jauh.
Tak ada pilihan lain, apakah memilih jalan kaki berjam-jam atau menaikki oplet yang penuh sesak.
Menurut Eddy, oplet menyimpan banyak romantika sebagai alat transportasi kota gaya lama.
- Nurul Diva Kautsar
Kumpulan kata ucapan selamat pagi yang lucu untuk pasangan.
Baca SelengkapnyaKereta api menjadi salah satu moda transportasi darat favorit bagi masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.
Baca SelengkapnyaKini peninggalan jalur kereta api bersejarah itu hampir hilang tanpa jejak
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu moda transportasi darat legendaris ini sudah mengangkut jutaan penumpang antar kota maupun antar provinsi.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaModa transportasi ini menjadi primadona di Jakarta sebelum sepeda motor merajalela.
Baca SelengkapnyaTersangka disangkakan melanggar Pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
Baca SelengkapnyaRangkaian kereta harus mengurangi kecepatannya ketika melintasi longspan LRT Gatsu-Kuningan. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaKapolsek Pacet, AKP Amat, membenarkan peristiwa tersebut. Namun dia belum dapat memberikan penjelasan karena masih berada di lapangan.
Baca Selengkapnya