Peristiwa 24 September: Tragedi Semanggi II, Demo yang Menewaskan Seorang Mahasiswa

Merdeka.com - Tepat hari ini, 24 September pada 1999 lalu, terjadi peristiwa demonstrasi besar di beberapa wilayah di Indonesia, tak terkecuali di Jakarta. Ratusan mahasiswa dan warga turun ke kawasan Semanggi, Jakarta Selatan. Para aktivis ini melakukan unjuk rasa menentang RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) yang saat itu dibahas pemerintah dan DPR.
Demonstrasi menolak RUU PKB ini menyebabkan satu mahasiswa tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Ironisnya, meski dianggap pelanggaran HAM berat, tetapi pengungkapan kasus ini masih suram sampai sekarang. Hal ini yang kemudian membuat pihak keluarga korban dan para aktivis menuntut kasus ini agar segera ungkap tuntas.
Tragedi Semanggi II menjadi salah satu bentuk perlawanan aktivis kepada aparat yang acap kali represif dalam mengatasi aksi-aksi demonstrasi. RUU PKB juga dianggap dapat mengekang konsep-konsep damai yang muncul dari rakyat. Sayangnya, aksi unjuk rasa ini diwarnai dengan bentrokan hingga akhirnya membuat mahasiswa UI bernama Yap Yun Hap meninggal dunia.
Lantas, apa sebenarnya latar belakang Tragedi Semanggi II dan bagaimana kronologinya? Simak ulasannya yang dilansir dari Liputan6.com dan sumber lainnya:
Latar Bekang Tragedi Semanggi II
©2019 Liputan6.com/Faizal Fanani
Demonstrasi yang terjadi pada 24 September 1999 silam bermula dari keputusan DPR mengesahkan UU PKB pada 23 September. Unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa ini bukan yang pertama kali. Hari sebelumnya, sudah terjadi rentetan aksi demonstrasi mahasiswa dan warga yang menentang UU kontroversial ini.
RUU PKB dianggap akan semakin menegaskan dominasi militer di Indonesia. Selain itu, RUU ini juga dinilai juga dijadikan alat untuk membungkam suara-suara kritis dari masyarakat dan mahasiswa.
Aksi unjuk rasa tidak hanya terjadi di Jakarta saja, tetapi juga beberapa daerah di Indonesia. Pada saat itu, hampir setiap ada demonstrasi selalu berujung bentrokan antara aparat dan mahasiswa. Hal ini seperti yang terjadi pada 10 September, yang mana mahasiswa yang menuntut agar pembahasan RUU PKB dihentikan, kerap mendapatkan aksi kekerasan dari aparat.
Selain meminta penghentian pembahasan RUU PKB, para demonstran juga menuntut pencabutan UU Keadaan Bahaya yang sudah berlaku sejak 1958. Sebab, UU ini dianggap jadi alat represif TNI di berbagai wilayah.
Puncak aksi demonstrasi penolakan RUU PKB tersebut terjadi pada 24 September 1999. Unjuk rasa ini mengakibatkan ratusan mahasiswa luka-luka dan menewaskan seorang mahasiswa UI bernama Yap Yun Hap.
Kronologi Tewasnya Mahasiswa UI Yap Yun Hap
©2013 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
Hari Jumat, 24 September 1999, pukul 11.00 WIB, Yap Yun Hap menyaksikan berita di televisi terkait banyaknya korban luka dan meninggal akibat aksi demonstrasi yang menentang RUU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) yang dibahas pemerintah dan DPR.
Mendengar aksi demonstrasi yang memakan korban jiwa tersebut, tak menyurutkan Yun Hap untuk kembali unjuk rasa. Sebenarnya ia sampat dilarang mengikuti demonstrasi oleh ibunya. Namun, ia tetap berangkat demo bersama kawan-kawan mahasiswa yang lain.
Sesampainya di lokasi unjuk rasa, rentetan peluru diberondong oleh aparat sekitar pukul 20.45 WIB hingga 20.50 WIB. Saat itu, Yun Hap bersama ratusan mahasiswa lainnya tengah berkumpul di sekitar Universitas Atmajaya. Tiba-tiba dari arah fly over Casablanca datang delapan truk berisi aparat keamanan dan membuat mahasiswa kocar-kacir akibat rentetan peluru yang ditembakan.
Tak pelak, kejadian tersebut membuat warga dan mahasiswa berhamburan menyebar ke berbagai arah untuk menyelamatkan diri. Namun nahas, Yun Hap yang saat itu tengah makan nasi pemberian masyarakat harus terkapar. Ia tertembak timah panas secara membabi buta hingga menembus punggungnya. Hal ini yang kemudian menyebabkan Yap Yun Hap meninggal dunia.
Kasus Pelanggaran HAM Berat di IndonesiaPeristiwa tewasnya Yap Yun Hap tentu menjadi duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya para aktivis dan mahasiswa. Para mahasiswa mengutuk keras aksi yang dilakukan oleh ABRI yang terus menggunakan cara-cara represif untuk menangani aksi unjuk rasa.
Upaya keluarga korban mencari keadilan dalam kasus ini tampaknya menemui jalan panjang. Meski dulu pernah diusut oleh Tim Pencari Fakta Independen (TPFI) dan bahkan Pansus Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II (TTS) pada 2000, tapi tujuh fraksi di DPR menyatakan tidak terjadi pelanggaran HAM berat. Tentu saja, hal ini sangat mengecewakan masyarakat, terutama keluarga korban dan aktivis.
Sampai detik ini, kasus tewasnya Yap Yun Hap masih belum terungkap. Berulang kali keluarga korban mencari keadilan untuk anak-anaknya, tetapi sepertinya pemerintah enggan untuk mengusut tuntas kasus ini.
(mdk/jen)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Detik-Detik Dramatis Penyelamatan Siswi SMP di Lampung Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnya
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi
Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya
Mahasiswa UP Sempat Blokade Jalan saat Demo, Pengguna TransJakarta Terpaksa Jalan Kaki
Demo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Siswi SMP di Kendari Dianiaya Temannya Hingga Pingsan, Penyebabnya Gara-Gara Hal Sepele Ini
Siswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Ratusan Mahasiswa di Samarinda Demo Lawan Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM
Aksi unjuk rasa ini digelar dengan orasi-orasi politik dari sejumlah dosen, budayawan, seniman dan mahasiswa.
Baca Selengkapnya
Usai Demo Mahasiswa, Muncul Aksi Bela Rektor UP Terkait Pelecehan, Peserta Mengaku Dibayar 'Gocap'
Saat ini aksi demo tersebut sudah selesai. Mereka tidak sampai masuk ke dalam kampus karena diadang oleh petugas keamanan.
Baca Selengkapnya
Siswi SD di Bandung Hilang Sejak Pamit ke Sekolah 28 November, Diduga Dibawa Kabur Kenalan di Medsos
KJP (12) dinyatakan hilang hampir satu bulan. Orang tuanya sudah mencari tetapi belum juga bertemu.
Baca Selengkapnya
Siswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi
Polisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca Selengkapnya