Merdeka.com - Keberadaan masyarakat Tionghoa telah dikenal sejak dahulu kala di Indonesia. Bahkan kebudayaan yang mereka bawa dari negeri asal telah membaur dengan kebudayaan asli tanah air.
Begitu pula dengan kebudayaan wayang yang asli tanah air telah berakulturasi dengan budaya Tionghoa, salah satu bentuknya adalah Wayang Potehi.
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Wayang Potehi adalah sebuah pertunjukan boneka semacam wayang golek yang dimainkan di atas panggung. Cerita pada wayang ini lebih banyak mengangkat kisah klasik China.
Kini pertunjukan Wayang Potehi sering dimainkan pada saat acara-acara kebudayaan, seperti yang ditampilkan pada saat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta pada Sabtu (4/2) lalu.
Dilansir dari laman Indonesiakaya.com, Wayang Potehi pada awalnya diciptakan oleh lima terpidana mati yang sedang menunggu hari eksekusi. Demi menghilangkan kesedihan, mereka membuat boneka dari kain dan memainkannya dengan iringan musik seadanya.
Keberadaan pertunjukan ini sampai ke telinga raja. Mereka diundang raja untuk mementaskan pertunjukan wayang boneka itu di hadapannya. Karena sukses menghibur raja, mereka dibebaskan dari hukuman mati.
Kesenian wayang ini kemudian dibawa oleh imigran Tiongkok ke Nusantara pada abad ke-16 dan menyebar di berbagai kota di Pulau Jawa. Kesenian ini pun berkembang di sekitar kelenteng, terutama kelenteng-kelenteng yang berada di pesisir utara Pulau Jawa pada waktu itu.
Advertisement
Wayang Potehi pernah berjaya di Kota Semarang, Jawa Tengah. Walaupun bukan asli Semarang, namun keberadaan wayang itu pernah mengukir sejarah seni pertunjukan di kota itu.
Pada waktu itu, Wayang Potehi dimainkan oleh satu tim yang terdiri dari lima orang dengan rincian tiga pemain musik, satu orang dalang, dan satu asisten.
Dua orang pemain musik memainkan alat musik tradisional seperti gembreng, kecer, simbal, rebab, terompet, chen puah, tambur, dan piak kou. Lakon yang dibawakan pada awalnya mengambil dari kisah klasik dari Negeri Tiongkok. Namun semakin ke sini lakonnya juga diambil dari cerita populer seperti novel Se Yu dengan tokoh Kera Sakti.
Namun kejayaan wayang ini sirna karena dilarang oleh pemerintah Orde Baru. Kini, jenis wayang itu perlahan-lahan kembali muncul dan dipentaskan dalam beberapa acara budaya Tionghoa.
©Instagram/@pekanbudayationghoayogyakarta
Keberadaan Wayang Potehi kembali bergeliat seiring keruntuhan Orde Baru dan perkembangan Era Reformasi. Salah satu grup Wayang Potehi asal Jombang, Jawa Timur, turut memeriahkan acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta pada Sabtu (4/2) kemarin.
Sebelumnya, pementasan Wayang Potehi juga dilakukan di Malang pada Kamis (26/1) lalu. Saat itu, Dalang Widodo Santoso membawakan lakon Sie Jin Kwie di Klenteng Eng An Kiong. Sie Jin Kwie sendiri merupakan prajurit Tiongkok yang hidup di era Dinasti Tang di abad ke-7 Masehi.
Advertisement
Resep Nasi Kebuli Ayam Gurih dan Lezat, Cocok untuk Menu Berbuka
Sekitar 2 Jam yang laluViral Penjual Takjil Sepi Pembeli, Orang Terdekat Pilih Beli di Tempat Lain
Sekitar 3 Jam yang laluAjak Warga Hijrah, Masjid di Solo Ini Bagikan Motor untuk Jemaah yang Rajin Salat
Sekitar 6 Jam yang laluAmalan di Bulan Ramadhan Ketika Haid, Perbanyak Dzikir hingga Doa
Sekitar 7 Jam yang laluDoa agar Hati Tenang dan Ikhlas Menerima Keadaan, Bantu Tetap Sabar
Sekitar 1 Hari yang laluViral Bocah Tak Sengaja Pesan PS2 Online Seharga Rp700 Ribu, Aksi Kurir Tuai Pujian
Sekitar 1 Hari yang lalu9 Rekomendasi Wisata Baru di Bali, Tujuan Liburan Anti Mainstream
Sekitar 1 Hari yang laluTips Puasa Berkualitas di Era Digital ala Habib Syech, Tak Cuma Menahan Lapar
Sekitar 1 Hari yang laluResep Sahur Sederhana Anak Kos, Mudah, Lezat, Praktis
Sekitar 1 Hari yang laluWaktu Membaca Doa Buka Puasa dan Jenis Bacaannya, Perlu Diketahui
Sekitar 2 Hari yang laluBacaan Doa Kamilin dan Artinya, Ketahui Manfaat Keutamaannya
Sekitar 2 Hari yang laluViral Pria Punya Kuku Super Panjang, Begini Penampakannya
Sekitar 2 Hari yang laluHikmah Puasa adalah Menahan Hawa Nafsu hingga Melatih Kesabaran, Perlu Dipahami
Sekitar 2 Hari yang laluPolisi Ingatkan Ormas Dilarang Sweeping Tempat Hiburan Malam Selama Ramadan
Sekitar 6 Jam yang laluPengkhianatan 7 Perwira Polisi di Balik Pemberhentian Kapolri Soekanto
Sekitar 11 Jam yang laluVIDEO: Heboh, Istri Kabareskrim Polri Pamer Kekayaan dan Gaya Hedon di Medsos
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 18 Jam yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 1 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 5 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami