Manfaat Beras Merah Organik: Mengontrol Diabetes hingga Mengurangi Obesitas

• Mengontrol diabetes

Manfaat beras merah organik yang pertama adalah membantu mengontrol penyakit diabetes dengan baik. Dalam hal ini, beras merah organik memiliki indeks glikemik rendah, yang dapat membantu mengurangi lonjakan insulin dan membantu menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh.

Sebuah studi perbandingan yang diterbitkan dalam International Journal of Food Sciences and Nutrition mengungkapkan bahwa beras merah kaya akan asam fitat, serat, dan polifenol esensial. Ini adalah karbohidrat kompleks yang dapat membantu pelepasan gula lebih lambat dibandingkan dengan nasi putih.

• Melancarkan pencernaan

Manfaat beras merah organik berikutnya yaitu dapat melancarkan pencernaan. Serat yang ada di dalamnya dapat membantu mengatur pergerakan usus dan membuat Anda merasa kenyang.

Sebuah penelitian yang meneliti efek konsumsi beras merah dan putih pada pencernaan menemukan bukti bahwa lapisan dedak pada beras merah mungkin memperlambat pengosongan, sehingga dapat menggembungkan tinja. Kandungan serat di dalamnya juga membantu mengatasi masalah pencernaan seperti sembelit dan radang usus besar.

• Sumber antioksidan

Sumber antioksidan juga termasuk salah satu manfaat beras merah organik yang bisa Anda dapatkan. Perlu dipahami bahwa biji-bijian yang semakin banyak mengalami prose penggilingan biasanya cenderung kehilangan senyawa fitokimia semakin banyak.

Dalam hal ini beras merah diproduksi dengan proses penggilingan yang lebih minim dibandingkan beras putih, tak heran jika beras merah mempunyai kandungan fitokima lebih tinggi. Selain itu, beras merah juga kaya akan flavonoid seperti flavon dan tricin yang menambah aktivitas antioksidan. Kandungan antioksidan ini dapat membantu mengurangi stres, membuang racun, dan menjaga beberapa kondisi kesehatan.

• Mengurangi risiko obesitas

Beras merah juga bermanfaat untuk mengurangi risiko obesitas. Beras merah adalah salah satu makanan yang terbukti berperan dalam pengendalian berat badan bagi banyak orang untuk memerangi obesitas. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa biji-bijian seperti beras merah dan hitam, berpotensi memberikan efek positif pada tubuh berupa penurunan indeks massa tubuh dan lemak.

Jenis beras ini juga dapat meningkatkan aktivitas glutathione peroxidase, enzim antioksidan yang terkait dengan peningkatan kadar kolesterol HDL (baik) pada orang dengan kondisi obesitas.

Manfaat Beras Merah Organik: Memberikan Efek Neuroprotektif hingga Mengontrol Kolesterol

• Memberikan efek neuroprotektif

Manfaat beras merah organik selanjutnya yaitu dapat memberikan efek neuroprotektif. Perlu dipahami bahwa diet kolesterol tinggi mungkin telah diketahui menambah risiko gangguan neurodegeneratif dan mengganggu kinerja kognitif. Sedangkan konsumsi beras merah justru membantu mengurangi kolesterol dengan kandungan serat yang lebih sehat.

Sebuah studi tahun 2016 menyimpulkan bahwa beras merah yang berkecambah dapat menawarkan tindakan neuroprotektif, sehingga melindungi otak dari stres oksidatif. Ini tentu bermanfaat terutama bagi seseorang yang berisiko terkena penyakit seperti Parkinson atau Alzheimer.

• Mendukung kesehatan ibu

Manfaat beras merah organik juga dapat mendukung kesehatan ibu lebih baik. Dalam hal ini, konsumsi beras merah dapat membantu mengurangi kelelahan, gangguan mood, dan tahap depresi pada wanita menyusui. Selain itu, ibu menyusui juga disarankan mengonsumsi beras merah untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan stres dan meningkatkan pertahanan kekebalan secara keseluruhan.

• Meningkatkan kesehatan jantung

Meningkatkan kesehatan jantung juga salah satu manfaat beras merah organik yang tak kalah penting. Beras merah berkecambah yang kaya akan magnesium dan proanthocyanidin, dapat membantu mengurangi komplikasi kardiovaskular dan juga mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

Sebuah Studi Kesehatan Perawat yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition juga menunjukkan bahwa peningkatan asupan biji-bijian secara keseluruhan mungkin memiliki efek perlindungan terhadap penyakit jantung koroner lebih baik.

• Mengontrol kolesterol

Manfaat berikutnya adalah mengontrol tingkat kolesterol dalam tubuh. Dalam sebuah studi yang dilakukan pada hewan tikus, menemukan bahwa beras merah memiliki kandungan hipokolesterolemia kualitas baik, yang berguna untuk mengatur katabolisme kolesterol. Selain itu, beras merah juga mempunyai nutrisi lain yang membantu metabolisme lipid dan glukosa. Diperlukan lebih banyak penelitian, tetapi temuan awal cukup memberikan bukti mengenai potensi beras merah dalam menurunkan kolesterol.

Manfaat Beras Merah Organik: Antidepresan hingga Menjaga Kesehatan Tulang

• Antidepresan

Manfaat beras merah organik juga didapatkan dari sifat antidepresan di dalamnya. Menurut satu penelitian pada hewan, beras merah yang berkecambah mungkin mengandung kualitas anti-depresan yang membantu memerangi gangguan terkait kecemasan.

Studi lain menemukan bahwa beras merah mengandung asam amino esensial seperti glutamin, gliserin, dan GABA. Neurotransmiter penghambat ini dapat membantu penyisihan pesan terkait kecemasan, depresi, dan stres di otak, dan menghasilkan kondisi mental yang lebih sehat dan santai.

• Membantu tidur lebih baik

Manfaat beras merah organik berikutnya yaitu dapat membantu tidur lebih baik. Diketahui, beras merah kaya akan kandungan melatonin yang dapat membantu masalah kesulitan tidur. Sebuah studi mencatat bahwa semua jenis beras yang berkecambah adalah sumber melatonin tinggi, dan dedak padi adalah sumber serotonin yang baik untuk membantu meningkatkan kualitas tidur.

• Menjaga kesehatan tulang

Manfaat beras merah organik yang terakhir adalah dapat menjaga kesehatan tulang. Beras merah terbukti bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang, karena kaya akan kandungan magnesium.

Bersama dengan kalsium, kandungan ini dapat membantu membentuk struktur tulang yang kuat. Selain itu, kandungan magnesium pada beras merah juga membantu mengurangi demineralisasi tulang dan bermanfaat untuk mengatasi kondisi medis seperti radang sendi dan osteoporosis.

  [ayi]

Baca juga: