Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan di Jateng Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan di Jateng Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Regenerasi menjadi isu utama di balik makin menyusutnya jumlah kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia

Jumat, 22 September 2023, ratusan pemuda dari penghayat kerohanian Sapta Darma berkumpul di Dusun Kalisat, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Mereka melaksanakan diklat yang dilaksanakan selama dua hari. Selama acara mereka tinggal di rumah-rumah para penghayat Sapta Darma yang berada di dusun tersebut.

Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Acara tersebut diisi oleh berbagai rangkaian kegiatan seperti survival training, penanaman bibit pohon, acara kesenian, serta outbond.

Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Upacara pembukaan acara tersebut dihadiri tokoh-tokoh penting baik dari dalam lingkungan penghayat Sapta Darma sendiri maupun dari lembaga pemerintah dan tokoh masyarakat setempat.

Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Bekti Kristiadji selaku ketua panitia mengatakan bahwa acara itu merupakan bentuk implementasi dari pemberdayaan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat.

Terkait acara tersebut, Ir Rahmat Purwantoro dari Persatuan Warga Sapta Darma (Persada) Jawa Tengah, mengatakan bahwa melestarikan nilai-nilai budaya bukanlah hal yang mudah.

Ia prihatin generasi penerus penghayat kepercayaan semakin lama semakin menurun. Oleh karena itu proses regenerasi di tubuh para penghayat harus dilakukan.

“Ternyata memang tidak mudah membuat sebuah generasi. Untuk itu saya berusaha menelusup satu tempat ke tempat lain supaya remaja bangkit lagi,” kata Rahmat.

Sementara itu Naen Soeryono dari Persada Pusat, bercerita, dulu para penghayat kepercayaan juga memiliki peran dalam merumuskan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Salah satu tokoh penghayat saat itu adalah Mr. Wongsonegoro.

Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Naen mengatakan saat ini telah banyak undang-undang yang mengakui keberadaan para penghayat. Apalagi sekarang pemerintah telah memperbolehkan kolom agama pada kartu tanda penduduk (KTP) dikosongkan untuk para penghayat.

“Menurut saya sekarang ini kita nggak kurang-kurang. Namun permasalahan yang dihadapi adalah kita tidak jujur terhadap identitas kita. Kadang kita masih takut, kalau KTP-ku diganti penghayat gimana? Sebenarnya tidak apa-apa,” kata Naen.

Regenerasi Jadi Isu Utama

Minang Warman, Perwakilan Direktorat Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (KMA) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memaparkan, pada tahun 2020 ada 198 organisasi penghayat kepercayaan di seluruh Indonesia.

Namun dari jumlah itu, hanya 173 yang masih tampak dan hanya 156 yang masih menjalankan roda organisasi.

Menurut Minang, banyaknya organisasi penghayat yang hilang itu disebabkan karena tidak adanya regenerasi.

“Tidak ada penerus sesepuh pada generasi di bawahnya untuk nguri-uri kepercayaan dan menjalankan ajaran kepercayaan. Jadi saat sesepuh mereka meninggal, roda organisasinya jadi tidak ada yang menjalankan,”

Kata Minang Warman, mewakili Direktur Kepercayaan Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi, S.H., M.M.

Minang menambahkan, masalah berikutnya adalah eksistensi para anggota penghayat di tengah masyarakat. Bahkan ia menemukan ada komunitas penghayat yang tidak aktif di masyarakat sehingga masyarakat tidak mengetahuinya.

Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Terkait hal ini, Naen mengatakan bahwa para anggota Sapta Darma harus menjadi “sinar laksana surya” seperti yang tertulis pada ajaran Sasanti.

Ia menjelaskan dalam memberikan sinar itu, seorang warga Sapta Darma tidak boleh pilih kasih dan berlaku untuk siapapun baik itu pada masyarakat sekitar, pemerintah, negara, maupun sesama warga Sapta Darma.

“Prinsip saya, jangan pernah meminta pada negara. Tapi apa yang kamu beri pada negara. Kalau negara membutuhkan maka berilah” seru Naen dalam sambutannya.

Tentang Sapta Darma

Sapta Darma sendiri merupakan salah satu ajaran penghayat kepercayaan di Indonesia. Dikutip dari Merdeka.com, ajaran Sapta Darma pertama kali diterima oleh Bapak Hardjosapoero di Pare, Kediri pada tahun 1952.

Aliran kepercayaan ini menganut tiga cara sembahyang yaitu sujud, wewarah tujuh, dan sasanti.

Saat sembahyang, biasanya penganut aliran kepercayaan ini duduk bersila dengan posisi sedekap mengarah ke timur. Saat duduk bersila, mereka secara pelan-pelan akan menjatuhkan kepalanya menuju sujud, yang biasanya proses ini membutuhkan waktu berjam-jam.

Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya

Penganut aliran kepercayaan ini juga memiliki tempat ibadah berupa sanggar. Menurut Naen, ada 272 sanggar resmi Sapta Darma yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara untuk pengikutnya saat ini diperkirakan mencapai 12 juta orang.

Lakukan Regenerasi, Begini Cara Penghayat Kepercayaan Wariskan Nilai-Nilai Budaya
Mengenal Kesenian Ogleg, Tarian Khas Kulon Progo yang Punya Gerakan Unik dan Lahir di Masa Sulit
Mengenal Kesenian Ogleg, Tarian Khas Kulon Progo yang Punya Gerakan Unik dan Lahir di Masa Sulit

Kini kesenian Ogleg mengalami ancaman kesulitan regenerasi karena rata-rata pemainnya sudah berusia 45-50 tahun.

Baca Selengkapnya
Heru Budi: Bukan Revitalisasi, Tapi Penyempurnaan JIS
Heru Budi: Bukan Revitalisasi, Tapi Penyempurnaan JIS

Heru Budi tak ingin perbaikan di JIS disebut sebagai revitalisasi. Kenapa ya? Berikut penjelasan Pj Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca Selengkapnya
Irigasi Terawat, Pertanian Bantul Tak Terpengaruh El Nino
Irigasi Terawat, Pertanian Bantul Tak Terpengaruh El Nino

Kementan juga terus mendata atau melakukan pemetaan jaringan irigasi yang sudah direhabilitasi dan yang belum direhabilitasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
TNI Gelar Rekonstruksi Kasus Penculikan-Pembunuhan Pemuda Aceh Imam Masykur Hari Ini
TNI Gelar Rekonstruksi Kasus Penculikan-Pembunuhan Pemuda Aceh Imam Masykur Hari Ini

Tujuan proses rekonstruksi adalah untuk kepentingan pengungkapan perkara pidana.

Baca Selengkapnya
Mentan SYL Ajak Pelaku Perkebunan Akselerasi Program Peremajaan Hingga Hilirisasi Sawit
Mentan SYL Ajak Pelaku Perkebunan Akselerasi Program Peremajaan Hingga Hilirisasi Sawit

Rakor Sawit se Kalsel telah disepakati bahwa replanting sawit di Kalsel tahun 2023 akan mencapai 10.000 ha.

Baca Selengkapnya
Revitalisasi Eks Kantor Kamar Dagang Inggris, Bupati Ipuk Temui KSAD-Menteri PUPR
Revitalisasi Eks Kantor Kamar Dagang Inggris, Bupati Ipuk Temui KSAD-Menteri PUPR

Asrama Inggrisan awalnya dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1776.

Baca Selengkapnya
Resep Kue dari Tepung Beras yang Digoreng, Enak dan Praktis
Resep Kue dari Tepung Beras yang Digoreng, Enak dan Praktis

Kue dari tepung beras yang digoreng saat ini tengah digemari masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kementan Beri Bantuan RJIT di 2 Lokasi Kulonprogo untuk Antisipasi El Nino
Kementan Beri Bantuan RJIT di 2 Lokasi Kulonprogo untuk Antisipasi El Nino

Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk pertanian Kulonprogo, DIY.

Baca Selengkapnya
Ikonik dan Megahnya Pasar Pon Trenggalek Setelah Direnovasi Pemerintah Pusat
Ikonik dan Megahnya Pasar Pon Trenggalek Setelah Direnovasi Pemerintah Pusat

Kementerian PUPR telah menyelesaikan revitalisasi Pasar Pon Trenggalek, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya