Kasus Corona di Jogja Naik Dua Kali Lipat dalam Sepekan, Ternyata Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Hari demi hari, jumlah pasien COVID-19 terus saja bertambah. Korban terus berjatuhan. Bahkan, per Senin (3/8), angka kematiannya sudah melebihi rata-rata angka kematian global.
Di Kota Yogyakarta, jumlah pasien COVID-19 terus mengalami penambahan yang tinggi. Dalam sepekan terakhir, jumlah penambahan kasus mencapai dua kali lipat. Jika pada 27 Juli rincian kasus positif COVID-19 di Yogyakarta berada di rincian 9 orang positif, 27 sembuh, dan 3 meninggal dunia, per 3 Agustus 2020, tercatat sudah ada 21 orang positif, 41 sembuh, dan 3 pasien meninggal dunia.
“Perkembangan kasus (corona) di Yogyakarta perlu mendapat perhatian yang signifikan terutama untuk mencari sumber awal penularannya agar bisa dilakukan pencegahan yang lebih cepat,” kata Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi dikutip dari Liputan6.com pada Senin (3/8).
Klaster Tenaga Kesehatan
©2020 Merdeka.com
Heroe menerangkan, penambahan kasus COVID-19 di wilayahnya dalam seminggu terakhir disebabkan oleh adanya klaster tenaga kesehatan. Dia menambahkan, mereka yang terkena kasus COVID-19 tidak bekerja di Kota Yogyakarta, melainkan di kabupaten sekitar seperti Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul.
Sementara itu, berdasarkan tes swab yang telah dilakukan, seluruh tenaga medis yang bekerja di wilayah Kota Yogyakarta dinyatakan negatif COVID-19.
“Untuk tenaga kesehatan di puskesmas dan fasilitas kesehatan lain semuanya negatif. Sekarang ada tambahan kasus dari tenaga kerja dari luar daerah,” kata Heroe.
Sumber Penularan Belum Jelas
©2020 Merdeka.com/Arie Basuki
Heroe juga mengungkapkan ada beberapa kasus positif COVID-19 yang belum diketahui sumber awal penularannya. Karena itulah butuh pelacakan yang lebih intensif lagi agar sumber penularan itu bisa diketahui dengan lebih cepat.
“Kalau tenaga kesehatan yang terpapar itu sangat dimungkinkan karena mereka memang bersinggungan dengan penanganan kasus di fasilitas kesehatan. Maka yang sedang ktia cari adalah apakah mereka punya interaksi yang lebih luas,” jelas Heroe dikutip dari Liputan6.com.
Warga dari Luar Daerah
Sementara itu, ada pula kemungkinan kalau penambahan kasus COVID-19 itu berasal dari penularan yang dibawa oleh pendatang dari luar daerah. Dia mengatakan bahkan ada kemungkinan wisatawan yang datang ke Yogyakarta berasal dari wilayah yang masuk dalam zona merah.
“Mungkin saja ini menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus COVID-19 di Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir,” kata pria yang kini juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta itu.
Kasus COVID-19 di Lingkup Pemerintahan
Antara
Di lingkungan pemerintahan Kota Yogyakarta sendiri, sudah ada dua tenaga teknis yang terpapar COVID-19. Kedua tenaga teknisi itu rata-rata memiliki tugas di lapangan.
Oleh karena itu, Pemkot Jogja berupaya untuk segera melakukan swab test dan rapid test kepada tenaga lapangan seperti Jogoboro, Satpol PP, petugas Dinas Perhubungan, petugas Dinas Lingkungan Hidup, serta petugas Dinas Informatika dan Persandian.
“Dari tes swab tersebut, maka akan diketahui bagaimana persebaran kasus ini di lingkungan perkantoran,” ujar Heroe, Senin (3/8).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya