Jateng Selatan Sudah Masuk Musim Pancaroba, Ini Tandanya
Merdeka.com - Wilayah Jawa Tengah bagian selatan telah memasuki musim pancaroba. Itu artinya, musim kemarau akan segera tiba. Keadaan ini nantinya akan berdampak pada terjadinya fenomena alam seperti kondisi suhu udara, arah angin, cuaca, serta gelombang di lautan.
“Sekarang sudah memasuki masa peralihan, ditandai dengan suhu udara yang semakin panas pada pagi dan siang hari,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo dikutip dari ANTARA pada Kamis (7/4).
Namun masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan bagian tengah Jateng harus waspada bencana hidrometeorologi karena curah hujan masih tinggi.
Lantas apa tanda-tanda lain masuknya musim pancaroba ini? berikut selengkapnya:
Arah Angin yang Berubah-ubah
©Bmkg.go.id
Teguh Wardoyo mengatakan, datangnya masa musim pancaroba juga ditandai dengan arah angin yang berubah-ubah serta hujan lebat yang turun tiba-tiba disertai petir. Hujan itu tidak merata dan cenderung terjadi pada sore atau malam hari.
“Oleh karena itu, masyarakat masih perlu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi, terutama di wilayah pegunungan tengah Jateng karena curah hujan pada Bulan April 2022 diprakirakan masih tinggi,” kata Teguh.
Menurut dia, curah hujan di wilayah pegunungan tengah Jawa Tengah pada April 2022 diprakirakan berkisar 300 sampai 500 milimeter dan di wilayah Cilacap umumnya 200 sampai 300 milimeter, kecuali di Majenang dan sekitarnya (Cilacap bagian barat-utara) yang curah hujannya diprakirakan berkisar 300 sampai 400 milimeter.
Masa Transisi
©Sehatq.com
Selain itu, Teguh mengatakan bahwa wilayah perairan selatan Jawa Barat hingga DIY saat ini sudah memasuki masa transisi dari musim angin baratan menuju angin musim timuran. Kalau hal itu benar terjadi, tinggi gelombang di wilayah perairan hingga Samudra Hindia di selatan Jawa akan cenderung landai.
Ia mencontohkan, pada 7 April 2022 pukul 19.00 hingga 8 April pukul 18.00 tinggi gelombang di wilayah perairan Jabar hingga DIY diprakirakan mencapai kategori 1,25 meter hingga 2,5 meter atau masuk kategori sedang.
Sedangkan dari 8 April pukul 19.00 WIB hingga 9 April pukul 19.00 WIB, tinggi gelombang di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Barat maupun Samudra Hindia selatan Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta diprakirakan berkisar 2,5 meter sampai empat meter atau masuk kategori tinggi dan tinggi gelombang di perairan selatan Sukabumi hingga Yogyakarta diprakirakan 1,25 meter sampai 2,5 meter.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaJepang ternyata memiliki 72 musim setiap tahunnya. Yuk, simak ada musim apa saja!
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan daerah terkotor di Jepang sampai ditemukan banyak sampah sepanjang jalan.
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jawa Tengah punya beragam cara merayakan Lebaran
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca Selengkapnya