Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik
Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba

Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba

Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng pada Masa Jelang Lebaran, Ini Imbauan bagi Pemudik

Masa mudik Lebaran semakin dekat. Namun di saat momen-momen pulang ke kampung halaman itu, para pemudik dibayangi ancaman cuaca ekstrem, terutama di wilayah Jawa Tengah.
Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
Selain itu ada juga pengaruh dari kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
“Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,”
kata Teguh dikutip dari ANTARA pada Minggu (7/4).
Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
“Faktor yang paling dominan memengaruhi hal tersebut adalah adanya awan cumulonimbus, walaupun tidak semua awan cumulonimbus berpengaruh,” kata Teguh.

Ia mengatakan, pemudik yang membutuhkan informasi cuaca jalur darat bisa mengunjungi laman Digital Weather for Traffic yang dapat diakses melalui https://signature.bmkg.go.id/dwt/main.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu mengatakan kendaraan berat telah disediakan di sejumlah titik pada jalur mudik yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan banjir, longsor, atau pohon tumbang.
“Kami berupaya agar pemudik di jalur selatan dapat melintas dengan aman dan nyaman,” kata Kombes Edy dikutip dari ANTARA.