Bangunan di Tebing Bukit Bintang Rawan Longsor, Ini Imbauan Bupati Bantul
Merdeka.com - Kawasan Bukit Bintang merupakan tempat wisata yang sangat digandrungi warga Jogja, khususnya anak muda. Di sana berdiri kafe-kafe maupun rumah makan yang menghadap langsung ke gemerlap rumah-rumah penduduk di Jogja.
Sayangnya, memasuki musim hujan, kawasan itu termasuk kategori rawan longsor. Pernyataan ini dikeluarkan langsung oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
“Sesungguhnya kabupaten tidak pernah memberikan rekomendasi adanya bangunan-bangunan di tebing bukit bintang,” kata Abdul Halim dikutip dari ANTARA pada Jumat (4/11).
Perlu Ada Kajian
© Eksotis Jogja
Pada Sabtu (29/10), terjadi longsor di Jalan Jogja-Wonosari area Bukit Bintang, tepatnya di Pedukuhan Plesedan, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Bantul.
Longsor itu berdampak hingga terkikisnya badan jalan utama. Berdasarkan kejadian tersebut, ia menilai perlu ada kajian keamanan terhadap bangunan-bangunan yang berada di tebing ruas jalur tersebut.
“Karena itu perlu kajian yang memadai kira-kira tebing itu aman atau tidak, rawan tidak terjadi longsor, apalagi sudah ada bangunan-bangunan,” kata Bupati Halim.
Kajian Konstruksi
Istimewa
Terkait longsor ini, Bupati Halim memberi perhatian lebih pada bangunan warung-warung yang berdiri di tebing bukit bintang.
Terlebih lagi bangunan itu selama ini ramai dikunjungi karena pemandangannya yang bagus. Ia mengatakan, struktur bangunan warung-warung itu perlu dikaji lagi apakah sudah memadai dari sisi konstruksi dan keamanannya.
“Itu juga yang selalu kita pertanyakan. Selama ini bangunan-bangunan itu berdiri sendiri dan tidak melalui perizinan. Bisa dikatakan bangunan yang belum berizin,” ujarnya.
Penambalan Lubang Longsor
©2022 Antara
Terkait penanganan longsor di tebing jalan Yogyakarta-Wonosari, Bupati Halim mengaku sudah menjalin koordinasi dengan Pemda DIY dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dengan adanya koordinasi, Ia berharap lubang longsor di jalan tersebut segera dilakukan penambalan.
“Perlu dilakukan penambalan atau pengisian kembali lubang longsor itu lalu dibuat tebing karena itu daerah rawan longsor. Kalau tidak ada tebingnya suatu saat bisa longsor lagi. Dan titik rawan longsor di Bantul cukup banyak. Baik yang berada di jalan provinsi maupun pusat,” kata Halim.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
12 Wisata Bantul Terbaik dan Wajib Dikunjungi, Sajikan Pemandangan Indah
Dari pantai berpasir putih yang memesona hingga bukit-bukit yang menawarkan pemandangan cantik, Bantul memiliki segalanya untuk memanjakan liburan Anda.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kota Pangkalpinang, 458 Rumah Terendam
Saat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaSembilan Orang Tertimbun Longsor di Bandung Barat
Bencana longsor ini terjadi pada Minggu (24/3) malam setelah wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Atraktifnya Rebana Kuntulan Kolosal ala Banyuwangi
Tabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaJalan ke Anyer Ditutup, Wisatawan Pilih Lesehan di Pinggir Jalan
Mereka sudah berangkat dari Bogor pukul 06.00 WIB, ternyata akhirnya tetap tidak bisa ke Anyer.
Baca SelengkapnyaFOTO: Bencana Longsor dan Banjir Bandang Kubur Rumah-Rumah di Cipongkor, Bandung Barat, 9 Orang Hilang
Proses pencarian korban terdapat terkendala karena sulitnya akses alat berat menuju lokasi tanah longsor.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Jembatan Kudung Kendeng Lembu Banyuwangi, Jembatan Kayu Berusia 110 Tahun yang Masih Berdiri Kokoh
Jembatan ini banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara karena keunikannya.
Baca Selengkapnya8 Jembatan Gantung Putus Akibat Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara
Bencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaTinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa
Dalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Baca Selengkapnya