Ayahnya Tak Bisa Jualan, Bocah SD Ini Kirim Surat untuk Bupati Klaten
Surat untuk bupati Klaten. ©2021 Merdeka.com
Merdeka.com - Kembali diterapkannya PSBB atau dalam konteks kedaerahan disebut PPKM membuat berbagai kegiatan ekonomi terdampak. Di Klaten, Jawa Tengah, adanya PPKM membuat beberapa pedagang tak bisa berjualan di malam hari mengingat jam operasional yang dibatasi hanya sampai pukul 19.00 WIB.
Hal inilah yang membuat Nazzua Buana Tungga Dewi, seorang anak yang masih duduk di Kelas 5 SD menulis surat untuk Bupati Klaten Sri Mulyani. Surat itu ditulis atas kesedihannya karena ayahnya tidak bisa bekerja di malam hari. Selain itu, banyak juga teman-temannya yang orang tuanya tidak bekerja.
Lalu bagaimana isi surat tersebut? Dan apa harapan yang ia sampaikan kepada Bupati Klaten atas nasib orang tuanya itu?
Isi Surat
©2021 Merdeka.com
Dilansir dari akun Instagram @smart.gram pada Minggu (17/1), surat itu ditulis oleh Nazzua dan ditujukan kepada Bupati Klaten. Berikut isi suratnya:
Assalamualaikom wr.wb
Kepada yang terhormat: Ibu Hj Sri Mulyani (bupati Klaten)
Perkenalkan nama Saya: Nazzua Buana Tungga Dewi. Saya Kelas 5 SDIT Alfurqon.
Beberapa hari ini saya melihat suasana berbeda di malam hari untuk membeli keperluan di malam hari dan untuk jualan di malam hari agak susah. Saya sedih karena abi dan teman-teman abiku tidak bisa berjualan di malam hari, karena jam jualan dibatasi hanya sampai pukul 07.00 malam saja. Apakah Corona hanya di malam hari saja?
Sedangkan saat siang hari banyak toko-toko dan tempat makan yang boleh buka seperti biasa, teman-temenya Abi yang banyak ke rumahku dan aku sedih melihat temanku yang ayahnya tidak bisa kerja dan yang kerja adalah ibunya. Tempat wisata punya abiku tidak boleh buka. Sementara jadi abi tidak bisa kerja siang dan saya sedih orang tau saya tidak bekerja, untuk ibu bupati klaten yang terhormat saya meminta untuk diperpanjang jam jualan sampai pukul 09.00 malam.
Semoga Corona cepat hilang Amiin
Terimakasih ibu Hajah Sri Mulyani
Wasallamualikum wr.wb'
Komentar Warganet
©2021 Merdeka.com
Surat yang ditulis oleh Nazzua itu diposting oleh akun Instagram @smart.gram dan menerima berbagai tanggapan dari warganet. Ada warganet yang salut kepada anak tersebut dan ada pula warganet yang merasa curiga bahwa tulisan itu bisa saja didikte oleh orang tuanya.
“Anak kecil aja tau masak yang di atasga ngerti. Cuma ngerugiin yang di bawah. Bansos juga ga tepat sasaran,” tulis akun @_candraxler.
“Aku yang tamat aja tulis surat gak bisa bahasanya begitu. Semoga memang dedeknya yang nulis lewat pikiran bukan manipulasi,” tulis akun @nurulannisaky.
“Benar juga sih anaknya. Corona kan siang malam ada,” tulis akun @virda_razielmischamom.
[shr]
Baca Selanjutnya: Isi Surat...
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami