Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wagub DKI Pastikan Sosialita Helena Lim bisa Divaksinasi Covid-19 Tahap 2

Wagub DKI Pastikan Sosialita Helena Lim bisa Divaksinasi Covid-19 Tahap 2 Viral Helena Lim disuntik vaksin Covid-19. ©2021 instagram/@dr.tirta

Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan sosialita Helena Lim tetap bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Meski, vaksinasi tahap pertama yang diterima perempuan dijuluki 'Crazy Rich Jakarta Utara' itu masih berpolemik.

"Itu nanti kita diskusikan, memang itu dinas kesehatan yang lebih tahu. Karena orang itu kalau sudah divaksin yang pertama, dia harus mendapatkan vaksin yang kedua," kata Ahmad Riza, saat ditemui wartawan, Jumat (26/2).

Walaupun Helena bisa mendapatkan Vaksin pada tahap pertama dengan melanggar aturan. Ahmad menilai jika pihaknya harus membedakan masalah kesehatan dan masalah pelanggaran yang saat ini kasusnya sedang diproses di Polda Metro Jaya.

"Harus dibedakan masalah kesehatan dan masalah pelanggaran. Jadi kita juga harus mengutamakan masalah kesehatannya. Jadi menurut hemat kami, hemat saya, setidaknya saya kira, seharusnya diberikan vaksin yang kedua, karena alasan kesehatan," jelasnya.

"Terkait masalahnya (Helena Lim) adanya pelanggaran, itu lain lagi, gitu lho. Tapi nanti ini kami tanyakan juga bagaimana bijaknya dan para pihak aparat bagaimana menyikapinya, kesehatan bagaimana. Jangan sampai nanti yang bersangkutan malah terganggu kesehatannya. Nanti kita selesaikan secara bijak," tambahnya.

Atas hal itu, Ahmad memastikan jika Pemprov DKI akan membedakan langkah kedepanya antara sisi hukum dan kesehatan. "Pemerintah harus bijaksana menyikapi berbagai masalah, dari segi hukum bagaimana, dari segi kesehatan bagaimana," tuturnya.

Adanya Kesalahan Data

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, ada dugaan potensi penyalahgunaan data yang diberikan untuk vaksinasi oleh selebgram Helena Lim. Crazy rich Jakarta Utara itu turut menjadi penerima vaksin kepada tenaga kesehatan.

Riza menjelaskan, Helena Lim terdaftar sebagai penerima vaksinasi bersama keluarga. Helena menerima vaksinasi bersama pemilik, istri pemilik, dan anak pemilik dari Apotek Bumi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ia mendapat keterangan dari Apotek Bumi untuk mendapatkan fasilitas vaksinasi.

Padahal, seharusnya Helena Lim bukan termasuk pihak yang mendapatkan vaksin tahap pertama. Sesuai ketentuan, pegawai pelayanan apotek termasuk mendapatkan prioritas vaksin. Namun, dalam kasus Helena Lim diduga ada penyalahgunaan data.

"Di sisi lain, telah diketahui setidaknya ada potensi penyalahgunaan dari pemilik atau pimpinan apotek terkait data-data yang diberikan," ujar Riza di Jakarta, Sabtu (13/2).

Riza mengatakan, hal itu berdasarkan hasil temuan inspektorat Pemprov DKI. Petugas di Puskesmas telah melaksanakan SOP dengan baik.

Lebih lanjut Riza mengatakan, empat orang yang mendapat vaksinasi itu diklaim adalah pegawai apotek. Namun, ternyata diketahui adalah pemilik dan keluarga.Kasus itu pun kini telah diproses di Kepolisian. Hanya tinggal menunggu hasil penyelidikan di Kepolisian.

"Masalah ini sudah ditangani oleh kepolisian jadi masyarakat bersabar menunggu hasil dari kepolisian," kata Riza.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?

Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis
Detik-Detik Menegangkan Penangkapan Tarsum Usai Mutilasi Istri di Ciamis

Karnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.

Baca Selengkapnya