Polisi Rekayasa Lalu Lintas Tol Wiyoto Wiyono Imbas Macet Parah di Pelabuhan Tanjung Priok
Rekayasa ini merupakan upaya untuk mengurai kemacetan parah di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.

Polda Metro Jaya melakukan rekayasa lalu lintas di ruas tol Wiyoto Wiyono arah Pelabuhan Tanjung Priok. Rekayasa ini merupakan upaya untuk mengurai kemacetan parah di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami lakukan pengaturan langsung untuk memastikan arus tetap bergerak dan tidak terjadi penumpukan ekstrem yang bisa berdampak ke ruas tol lain,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin saat mengecek kemacetan di Tanjung Priok, dikutip Jumat (18/4).
Dia menyampaikan, rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional, termasuk pengalihan arus dari titik-titik rawan kemacetan untuk memperlancar akses kendaraan yang mengarah maupun keluar dari pelabuhan.
“Kami minta para pengemudi truk dan kendaraan berat untuk patuhi instruksi petugas di lapangan dan tidak memaksakan masuk jika belum ada ruang bongkar muat di dalam pelabuhan,” tegas dia.
Komarudin mengatakan, kepadatan ini merupakan imbas langsung dari tingginya aktivitas logistik di pelabuhan yang tidak diimbangi dengan manajemen lalu lintas yang optimal.
Sementara itu, Wadirlantas AKBP Argo Wiyono menegaskan, koordinasi dengan pengelola pelabuhan juga telah dilakukan agar aktivitas bongkar muat dilakukan lebih tertib dan tidak memicu kemacetan di jalur tol utama.
"Polda Metro Jaya akan terus memantau kondisi lalu lintas dan menyiagakan personel di sejumlah titik krusial hingga kondisi kembali normal," Argo menandasi.
Kronologi Macet di Tanjung Priok
Kemacetan parah terjadi di akses Pelabuhan Tanjung Priok sejak Rabu (16/4) malam hingga Jumat (184) pagi ini. Kemacetan ini berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat.
Kejadian ini bermula dari peningkatan volume bongkar muat barang sejak Rabu malam, diperparah oleh sistem error di pintu masuk pelabuhan yang menyebabkan antrean panjang kendaraan.
Kemacetan semakin parah pada Kamis (17/4). Bahkan, pada Jumat pagi ini, ratusan kendaraan tak bergerak.
Banyak sopir truk terpaksa mematikan mesin kendaraan karena kemacetan yang berlangsung berjam-jam. Salah satu sopir truk, Yusman (53), mengaku terjebak selama lebih dari tiga jam.
Kemacetan ini disebabkan banyak hal. Di antaranya, kedatangan kapal induk secara bersamaan di JICT 2 dan NPCT 1 menjelang libur panjang, meningkatkan permintaan bongkar muat barang secara signifikan.
Lonjakan arus barang pascaLebaran juga menambah volume kendaraan yang menuju pelabuhan, melebihi kapasitas buffer zone. Jumlah truk yang masuk ke NPCT 1 meningkat hampir 100%, mencapai lebih dari 4.000 truk.
Sementara rata-rata biasanya kurang dari 2.500 truk. Gangguan sistem di pintu masuk pelabuhan semakin memperburuk keadaan.
Dampaknya sangat signifikan. Kemacetan tidak hanya terjadi di akses menuju pelabuhan, tetapi juga meluas ke Jalan Cakung Cilincing Raya, Jalan Yos Sudarso, dan bahkan Tol JORR Cakung yang lumpuh total.
PT Pelindo Minta Maaf
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Tanjung Priok meminta maaf atas kemacetan yang terjadi akibat peningkatan bongkar-muat peti kemas pada pelabuhan terbesar di Indonesia itu.
"Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat, mitra dan 'stakeholder' yang terdampak akibat kemacetan yang terjadi," kata Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri.
Dia mengatakan, padatnya aktivitas bongkar-muat ini dikarenakan ritme proses penerimaan pengiriman di terminal yang dilakukan secara bersamaan setelah pembatasan.
Saat ini, juga mengejar sebelum libur bersama yang jatuh pada Jumat (18/04) hingga Minggu (20/04). Adi menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal.