Pemprov DKI Gandeng Perusahaan Prancis Kembangkan Jaringan & Layanan MRT
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta mengandeng perusahaan perkeretaapian asal Prancis untuk pengembangan jaringan dan layanan MRT. Upaya tersebut untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30 persen pada 2030 sesuai komitmen pada Paris Agreement.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan kerja sama ini dilakukan untuk mewujudkan masa depan transportasi perkotaan melalui pengembangan jaringan MRT Jakarta.
"Kita semua menghadapi krisis iklim yang sama, perlu kerja kolaborasi dalam menyikapinya. Kita harus berpikir jauh ke depan, mendorong perubahan yang lestari dan berkelanjutan. Dalam hal ini, MRT Jakarta akan menjadi tulang punggung dari perubahan mobilitas di Jakarta,” kata Anies dalam siaran persnya, dikutip Kamis (26/5).
Kerja sama yang disepakati dalam forum Investing in Urban Regeneration Forum 2022 (Forum Investasi Pembangunan Kota). PT MRT Jakarta telah menginisiasi kegiatan tersebut dengan melibatkan pelaku industri besar perkeretaapian di Prancis.
Guna menjawab tantangan terbesar dalam mengubah paradigma bermobilitas dari car oriented development menjadi transit oriented development yakni memakai fasilitas transportasi umum di sebuah kota yang hampir berusia 500 tahun ini.
“Sebagai kota yang baru memulai MRT dibanding kota-kota metropolis dunia lainnya, di mana dari 240 kilometer jaringan MRT yang direncanakan, sekarang baru kita mulai dengan 16 kilometer, untuk itu kerja sama dibutuhkan," kata Anies.
Pemprov DKI dan dua perusahaan industri perkeretaapian ternama milik Prancis telah meneken nota kesepahaman. Pertama, bersama Alstom terkait kerja sama Solusi Sistem Perkeretaapian yang mencakup skema pengadaan rolling stock, sinyal, infrastruktur serta layanan MRT Jakarta.
"Kita ingin bertukar pengalaman dan gagasan dari kota-kota dunia yang sudah lebih dulu mengadopsi sistem mobilitas lestari, seperti Paris,” imbuhnya.
Penandatanganan nota kesepahaman dengan dua perusahaan besar di bidang industri perkeretaapian Prancis merupakan upaya MRT Jakarta menghadirkan masa depan transportasi di Indonesia.
Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar berharap kerja sama ini bisa menghadirkan wajah baru transportasi Jakarta sebagai masa depan pusat ekonomi baru dan terbarukan di Indonesia.
“Dengan Alstom, kita akan melihat kerja sama untuk membangun sistem perkeretaapian perkotaan yang paling tepat untuk Jakarta, baik dari aspek kereta, persinyalan, infrastruktur serta layanan MRT Jakarta," sebutnya.
"Sedangkan dengan Thales, kita akan menjajaki aspek teknologi dan solusi teknis terkait sistem tiket dan pembayarannya untuk pengembangan MRT Jakarta selanjutnya,” tambahnya..
Untuk diketahui, Alstom adalah perusahaan Prancis yang membuat TGV, kereta cepat pertama di Eropa. Sedangkan, Thales merupakan perusahaan teknologi yang terlibat dalam modernisasi sistem persinyalan kereta bawah tanah London Underground dan kereta cepat Turki.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT MRT Jakarta mengajak para perusahaan lokal untuk berkontribusi dalam pembangunan transportasi publik mereka.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaIni alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
penangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung
Baca SelengkapnyaBPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaHeru menyebut salah satu desain perkotaan yang dibenahi oleh Pemprov DKI Jakarta yakni pengembangan proyek-proyek TOD di tengah kota melalui MRT Jakarta.
Baca SelengkapnyaHary Tanoesoedibjo (HT) mengaku hanya untuk melihat dan memantau langsung proses penyidikan
Baca SelengkapnyaKolaborasi dilakukan sesuai mandat MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca Selengkapnya