Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PD Sarana Jaya Tidak Bawa Dokumen Pengadaan Lahan, Rapat dengan DPRD DKI Ditunda

PD Sarana Jaya Tidak Bawa Dokumen Pengadaan Lahan, Rapat dengan DPRD DKI Ditunda Gedung Baru DPRD DKI Jakarta. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz melaporkan bahwa PD Sarana Jaya belum siap dalam menyajikan data-data terkait pengadaan lahan program Rumah DP Nol Rupiah.

Oleh karena itu, rapat terpaksa ditunda 2 minggu dari hari ini. Padahal kata Aziz, sebelum pemanggilan ini, pihaknya telah meminta Sarana Jaya untuk memaparkan seluruh dokumen atau data-data yang dimiliki kepada Komisi B.

"Kami memang membutuhkan data-data yang akurat dan kami lihat, belum ada kesiapan dari Sarana Jaya untuk menjawab. Jadi kami memutuskan untuk menunda rapat ini dan meneruskannya 2 pekan dari sekarang," kata Aziz kepada wartawan di DPRD DKI Jakarta, Senin (15/3).

Aziz mengatakan, penundaan rapat selama 2 minggu ke depan dilakukan agar Sarana Jaya bisa membeberkan data-data pengadaan lahan secara detail dan akurat. Seluruh anggota dewan, kata Aziz, tidak ingin menyelesaikan kasus ini tanpa adanya data-data tersebut. Meskipun Komisi B telah mendapatkan informasi mengenai pembelian tanah seluas 70 hektare oleh Sarana Jaya.

"Kami tidak ingin berangkat dari asumsi atau prasangka. Karena kejadian ini bukan dari masa periode sekarang, tapi periode yang lalu," ujarnya.

"Ada informasi dari Sarana Jaya bahwa selama ini (2 tahun) mereka telah membeli sebanyak 70 hektar tanah. Kami ingin tahu, 2 tahun ini, 70 hektar di mana lokasinya? untuk apa?"

Aziz mengatakan, pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah diajukan saat rapat tertutup hari ini, namun Sarana Jaya tidak bisa menjawabnya karena tidak membawa dokumen pengadaan lahan ke dalam rapat tertutup bersama BP BUMD hari ini.

"Kalau memang ada masalah pada pembelian, ya dibuka saja datanya ke kami," pungkasnya.

Anggota DPRD dari Fraksi PKS ini berharap, pihak Sarana Jaya tidak mengulur waktu dalam memaparkan data-data pembelian lahan Rumah DP Nol Rupiah itu. Karena kata Aziz, masyarakat harus mengetahui fakta-fakta yang sebenarnya. Yang mana selama ini, kata dia, pengadaan lahan program DP Nol Rupiah terlihat lancar tanpa ada masalah apapun.

"Selama ini kan tidak pernah dibuka, kelihatannya lancar-lancar saja. Baru deh kita lihat ternyata ada potensi penyalahgunaan dan sebagainya," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia mendorong seluruh BP BUMD untuk meningkatkan fungsi pengawasan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Saya sudah mengimbau kepada BP BUMD untuk bekerja lebih keras lagi menjalankan fungsinya, mengawasi agar hal-hal ini tidak terjadi lagi," tandas Aziz

"Kami tidak ingin ini terjadi lagi di masa depan. Tak hanya di Sarana Jaya, namun di BUMD-BUMD lainnya. Kami kan tidak tahu tapi dilimpahkan ke kami. ini pengadaannya kan di masa lalu," ungkapnya.

Dalam rapat itu, hanya ada 2 pejabat PD Sarana Jaya yang hadir. Mereka, yakni Plt Dirut PD Sarana Jaya dan Direktur Keuangan Sarana Jaya. Sebelumnya, Direktur Utama PD Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan, telah dinonaktifkan setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka. Yoory diduga terlibat korupsi pengadaan lahan di Munjul, Pondok Ranggon, dan Cipayung, Jakarta Timur.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pimpinan DPR Tegaskan Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat
Pimpinan DPR Tegaskan Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

DPR sudah menerima daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pemerintah.

Baca Selengkapnya
Saat Lawannya Sibuk Curi Hati Rakyat, Caleg DPRD Blitar Ini Malah Bikin Warga Ngamuk
Saat Lawannya Sibuk Curi Hati Rakyat, Caleg DPRD Blitar Ini Malah Bikin Warga Ngamuk

MU kepergok bersama seorang wanita di sebuah rumah

Baca Selengkapnya
Hasil Pileg DPD di Jatim: La Nyalla Tertinggi Kedua, Eks Ketua KPK Agus Rahardjo Tumbang
Hasil Pileg DPD di Jatim: La Nyalla Tertinggi Kedua, Eks Ketua KPK Agus Rahardjo Tumbang

Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) merampungkan hitungan berjenjang untuk Pemilu DPD Provinsi Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
70 Persen Kasus DBD di Jakarta Menjangkit Anak SD dan SMP
70 Persen Kasus DBD di Jakarta Menjangkit Anak SD dan SMP

Berdasarkan data RSUD Taman Sari tidak ada korban jika dalam kasus DBD tahun ini.

Baca Selengkapnya
DPR RI dan Pemerintah Sepakati RUU DKJ Disahkan di Paripurna
DPR RI dan Pemerintah Sepakati RUU DKJ Disahkan di Paripurna

DPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.

Baca Selengkapnya
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini

Aliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai

Baca Selengkapnya
Dicegah KPK Keluar Negeri Terkait Korupsi Pengadaan Rumah Dinas, Begini Reaksi Sekjen DPR
Dicegah KPK Keluar Negeri Terkait Korupsi Pengadaan Rumah Dinas, Begini Reaksi Sekjen DPR

KPK mencegah Sekjen DPR keluar negeri terkait kasus korupsi pengadaan rumah dinas.

Baca Selengkapnya
Kepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi
Kepala Dinas di Mamuju Terjaring OTT, Kantor Digeledah Polisi

Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.

Baca Selengkapnya
Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan

Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.

Baca Selengkapnya