Opor ayam dan ketupat di lapangan kecil penggusuran Luar Batang
Merdeka.com - Tinggal di bangunan semi permanen, tak menghilangkan suka cita warga Luar Batang merayakan hari raya Idul Fitri. Sebagian warga Luar Batang yang nekat hidup di tengah puing bekas penggusuran tetap melakukan tradisi lebaran seperti masyarakat umum. Semisal, salat id bersama, menyantap opor dan ketupat, sampai bercengkerama dengan keluarga dan tetangga.
"Kemarin kita habis salat id di Masjid Al-Jihad. Ada makan opor, ketupat, dan silaturahmi di lapangan kecil itu," kata warga di Luar Batang, Tina saat ditemui merdeka.com, di Jakarta Utara, Senin (26/6).
Tina dan warga lainnya tetap bersyukur masih bisa merayakan tradisi yang biasa dilakukan saat lebaran meski tinggal di tenda. "Alhamdullilah saja disyukuri, walaupun tinggal di tenda. Tapi masih bisa kumpul sama keluarga," ucapnya sambil tersenyum.
Salah satu tradisi saat libur lebaran adalah mudik ke kampung halaman. Namun, tradisi ini sepertinya menjadi hal yang tidak biasa bagi sebagain warga Luar Batang. Sebab, banyak warga yang tidak memiliki dana untuk pulang kampung. Sebagian lainnya memang warga asli Ibu kota.
"Saya mah enggak pulang kampung, orang asli dari kecil. Ya kalau yang lain kan tinggal saja susah," tuturnya.
Di lebaran hari kedua, tak ada acara spesial yang dilakukan warga. Mereka hanya bersilaturahmi dan sebagian lain telah melakukan aktivitas seperti biasa.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.
Baca SelengkapnyaTradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ribuan masyarakat datang memenuhi pelabuhan demi merasakan sensasi naik perahu bersama-sama.
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca SelengkapnyaSetiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaTopeng-topeng ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten ketika menguasai wilayah Sumatra.
Baca Selengkapnya