Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal
Anak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan Gang Royal.
Anak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan Gang Royal.
Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal
Telah berdiri selama 15 tahun lebih, lokalisasi Gang Royal, Penjaringan, Jakarta Utara digusur petugas gabungan pada hari ini, Kamis (21/9). Minuman keras (miras) dan kondom warnai Jalan Gang Royal saat pembongkaran.
Berdasarkan pantauan Merdeka.com pada (21/9), miras dan kondom tersebar di sepanjang bilik-bilik. Ada juga bekas pakaian kotor yang telah tertimbun reruntuhan bangunan.
Gang Royal juga terkenal akan tingginya tingkat kriminalitas yang terjadi. Anak di bawah umur pernah dijadikan budak prostitusi di kawasan ini.
Selain itu, pada bulan Agustus 2023 lalu, seorang remaja hilang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di sebuah kafe di Gang Royal.
"Ya, apa ya, dulu hampir 15 tahun lebih lah emang udah terkenal tempat itu (prostitusi). Waktu itu kan pernah ada kabar orang ilang lah, ya pokoknya yang begitu-gitu, kriminal juga," ujar Ita, salah satu pemilik warung kopi di Gang Royal, saat diwawancarai (21/9).
Ita menegaskan, warga yang mendiami kawasan Gang Royal merupakan dominasi warga lokalisasi eks penggusuran Kalijodo termasuk para pekerja seks komersial (PSK). Rata-rata mereka mendiami bangunan ini dengan membayar biaya sewa atau mengontrak."Di sini tuh orang darimana-mana, dari Tegal, dari Pekalongan, tapi paling banyak ya orang bekas pindahan Kalijodo itu, mereka beberapa pindah ke sini. Terus lanjut bisnis itu (prostitusi)," ujarnya.
Di sisi lain, Itaa mendukung adanya penggusuran ini namun juga menyayangkan sikap pemerintah setempat yang terkesan terburu-buru. Ita mengaku capek memindahkan semua peralatannya sebab sudah lanjut usia dan hanya tinggal seorang diri.
"Setuju sih setuju. Udah tua capek aku, kalau disuruh pindah-pindah lagi. Rumahku juga jauh banget dari sini. Aku buka warung kopi disini mas," ungkap Ita.
Ita mengatakan, saat penggusuran dimulai pada (20/9), dirinya sedang tak berjaga di warung kopi. Ita sedang berada di luar kota, namun saat sampai di warungnya, ia merasa kaget sebab tempat berdagangnya telah rata dengan tanah.
"Kaget, pas kemarin aku enggak jaga warung, enggak di sini. Terus dikabarin kalau warung udah kena gusur. Lha, aku dateng baru tadi pagi. Warung ini kan di pinggir jalan ini mas," sebutnya.
Ita menyebut, warung kopi yang terletak persis dekat gapura Gang Royal merupakan aset satu-satunya dirinya berdagang.
Setelah penggusuran ini, dia belum tahu ingin berdagang apa.