Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Priok dilaporkan ke Polda Metro
Merdeka.com - Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Wijayanta DM harus berurusan dengan Polda Metro Jaya atas laporan Himpunan Pengusaha Lira Indonesia (HIPLINDO). HIPLINDO menduga Wijayanta menyalahgunakan wewenang yang mengakibatkan kerugian pengusaha.
Ketua Umum HIPLINDO, HM Jusuf Rizal mengatakan, Wijayanta dianggap melanggar Peraturan Dirjen dan Kode Etik yang kerap mempersulit para pengusaha yang bergerak di pelabuhan.
"Berdasarkan bukti maupun peraturan yang ada, selaku pejabat Kepala Kantor, Wijayanta melakukan pelanggaran yang menimbulkan kerugian bagi orang lain. Masalah ini juga bukan hanya terjadi pada pengusaha anggota HIPLINDO tapi juga terjadi pada pengusaha lainnya," ujar Rizal di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/4).
Rizal menjelaskan, permasalahan berawal saat PT Prima Daya Indotama yang bergerak di bidang garmen dan merupakan salah satu anggota HIPLINDO mengajukan pengeluaran barang yang dikirim dari Cina. PT Prima segera mengurus surat Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dengan total pengurusan Rp 80 juta.
"Tapi Wijayanto mempersulit dan tidak memberikan kepastian hukum, sehingga hampir lebih dari tiga bulan barang tidak juga keluar, sedangkan maksimal barang keluar itu 30 hari," ujar Rizal.
Akibatnya, perusahaan mengalami kerugian besar atas beban pergerakan, demorit, peluang usaha serta kepercayaan dari mitra usaha. Selain itu perusahaan dikenakan denda miliaran rupiah di luar kewajaran. "Sementara untuk produk barang yang sama (garmen) dan kapal yang sama semestinya hanya ratusan juta rupiah," tutur Rizal.
Rizal mengklaim, pihaknya telah berupaya untuk bermediasi namun tidak diindahkan oleh Wijayanta maka Rizal mengambil jalur hukum. "Ini baru langkah pertama. Nanti masih ada kasus-kasus lain atas laporan dari para pengusaha Importir yang merasa dirugikan," tegas Rizal.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan tersangka tersebut merupakan aktor intelektual yang melakukan pungli sejak tahun 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaMenariknya, dengan modal yang cukup ringan, Abror bisa menghasilkan cuan melimpah dari penjualan burung perkutut.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaWarga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.
Baca SelengkapnyaKetua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku pernah mengantar sabu-sabu untuk modal pesta pernikahan Maret lalu. Kini dia beralasan jadi kurir untuk cari uang persalinan istrinya.
Baca SelengkapnyaMakanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.
Baca Selengkapnya