Kaji Sekolah Tatap Muka, Wagub DKI Tegaskan Tak Ingin Salah Ambil Kebijakan
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya tidak mau terburu-buru menyelenggarakan belajar tatap muka. Mendikbud Ristek Nadiem Makarim berkeras membuka sekolah tatap muka pada Juli tahun ini.
Riza mengatakan Dinas Pendidikan masih melakukan persiapan dan pengkajian belajar di sekolah di masa pandemi Covid-19.
"Kita tidak ingin mengambil kebijakan yang salah. Sekalipun dimungkinkan tatap muka kita akan melakukan pengecekan, penelitian yang lebih konprehensif, yang lebih mendalam, lebih teliti, dan memperhatikan dampak yang mungkin terjadi," ucap Riza di Balai Kota, Jumat (4/6) malam.
Politikus Gerindra itu menghargai dan memahami keinginan Nadiem agar belajar kembali dilakukan di sekolah. Namun, kondisi tersebut harus memperlihatkan tren kasus Covid-19 di masing-masing wilayah.
Jika regulasi terkait belajar di sekolah diterbitkan, Riza memastikan kebijakan pelaksanaannya tergantung dengan kondisi kasus positif Covid-19.
"Kami menghargai keinginan Pak Menteri. Namun demikian, Pemprov harus melakukan penelitian pengkajian, kita harus lihat fakta data," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi Nadiem Makarim mengimbau pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2022 pada Juli dilakukan secara tatap muka secara terbatas.
Ia memahami kondisi ini masih menimbulkan kekhawatiran terhadap tenaga pendidik, ataupun orang tua. Namun jika kondisi ini tidak segera dilakukan secara perlahan, akan ada dampak dan risiko jangka panjang terhadap peserta didik.
"Jika kita tidak segera memulai PTM (pembelajaran tatap muka) terbatas kita juga perlu mengingat jangka panjang dari risiko tersebut," ucap Nadiem yang dikutip melalui channel YouTube Kemendikbud RI.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kwarnas Pramuka menyayangkan keputusan Nadiem yang mencabut pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Putusan tersebut terkait pelanggaran kode etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAtap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan sementara bahwa kejadian tersebut melibatkan dua kelompok remaja
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaPelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, setiap sekolah telah memandatkan agar memiliki gugus depan pramuka.
Baca Selengkapnya