Kadis Tata Ruang DKI: 191 Pohon Ditebang di Monas Dibuat Bangku atau Furnitur
Merdeka.com - 191 Pohon berjenis Mahoni, Trembesi, hingga Jati yang ditebang di Monumen Nasional (Monas) sisi selatan yang tengah direvitalisasi, diindikasikan telah dimanfaatkan untuk menjadi produk-produk tertentu.
Hal tersebut diungkapkan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP) DKI Jakarta yang mengatakan pemanfaatan tersebut memang biasa dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta jika melakukan penebangan.
"Kalau itu biasanya disimpan atau dimanfaatin untuk membuat bangku atau furnitur," ucap Kepala Dinas CKTRP Heru Hermawanto di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (12/2). Seperti dikutip Antara.
Batang-batang pohon yang ditebang tersebut, dikabarkan dikelola dan disimpan oleh pihak Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas. Pemanfaatan pohon-pohon ini, diketahui belakangan setelah sebelumnya Pemprov DKI tidak menjelaskan secara pasti nasib bongkahan pohon-pohon itu.
"Namun ketentuan itu (dijual) kami enggak ngerti, karena itu kembali kepada pemilik asetnya, kita kan sebagai pelaksana di sini. Intinya bahwa barang itu dititipkan kemarin, disimpan," ucapnya.
Namun, kata Heru, Pemprov DKI Jakarta saat ini sudah mengganti 191 pohon tersebut dengan pohon baru yang rencananya berjumlah tiga kali lipat berjenis Mahoni, Trembesi dan Mungur dengan diameter minimal 10 sentimeter (cm).
"Itu sudah ditanam lagi. Ada pohon Mahoni, Trembesi, sama satu lagi Mungur. Pohon baru dengan diameternya 10 cm, itu ketentuannya seperti itu," kata Heru.
Pemprov DKI Jakarta sendiri, kata Heru, melanjutkan revitalisasi kawasan Monas sisi Selatan, sejak Jumat (7/2) malam setelah sebelumnya sempat dihentikan sementara pada Rabu (28/1).
Kelanjutan pembangunan ini menyusul surat rekomendasi yang telah diterima Pemprov DKI Jakarta dari Kementerian Sekretariat Negara selaku Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.
"Malam ini kami langsung lanjutkan revitalisasi Monas. Karena surat rekomendasinya baru kami terima sore ini," kata Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan DKI Heru Hermanto di Balai Kota Jakarta, Jumat (7/2) malam.
Heru menyebutkan progres proyek revitalisasi Monas selatan sudah mencapai 77 persen dan optimistis pembangunannya akan rampung sesuai target pada pertengahan Februari 2020.
"Tinggal 23 persen lagi, kami yakin cepat selesai," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan proyek revitalisasi kawasan Monas tetap berjalan yang menurutnya rancangan konsep revitalisasi sudah sesuai Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.
"Alhamdulillah revitalisasi Monas jalan terus. Jadi itu sejalan dengan Keppres Nomor 25 Tahun 95," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis (6/2).
Keputusan ini ia sampaikan setelah melakukan pembahasan bersama jajaran Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka yang terdiri dari Menteri Sekretariat Negara selaku Ketua, serta Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku anggotanya.
Proyek revitalisasi Monas selatan juga disetop sementara pada Rabu (28/1) karena belum mendapat izin atau rekomendasi dari Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka.
Mengacu pada Keppres Nomor 25 Tahun 1995 pembangunan kawasan Medan Merdeka termasuk Monas harus mengantongi izin Menteri Sekretariat Negara selaku Ketua Komisi Pengarah.
Dalam Pasal 5, dijelaskan Komisi Pengarah bertugas memberikan pendapat dan pengarahan kepada Badan Pelaksana yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta.
Komisi Pengarah juga punya kewenangan untuk memberi persetujuan terhadap perencanaan beserta biaya pembangunan Taman Medan Merdeka yang disusun Badan Pelaksana. Kemudian, ketentuan dalam Pasal 8, Badan Pelaksana yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta mempertimbangkan pendapat dan pengarahan dari Komisi Pengarah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
6 Fakta Aksi Puasa Massal Pekerja Rumah Tangga di Enam Kota, Dorong RUU PPRT Segera Disahkan
Para pekerja rumah tangga melakukan aksi puasa massal mendesak RUU PPRT disahkan. Mereka akan tetap puasa sampai RUU PPRT disahkan menjadi Undang-Undang.
Baca SelengkapnyaKisah Sepasang Pengantin Jadi Dua Pohon Raksasa di Umbul Leses Boyolali, Konon Jika Akarnya Menyatu Kembali Jadi Manusia
Konon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar
Baca SelengkapnyaPanglima Perang Moro Kogoya dari Suku Dani Bentak Prajurit Kopassus Ini Untuk Angkat Kayu 'Laki-laki Harus Bisa Ngangkat'
Momen Panglima Perang Suku Dani bentak prajurit Kopassus lantaran tak bisa angkat kayu. Begini selengkapnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tukang Pangkas di Demak Ditemukan Tewas, Polisi Pastikan Dibunuh
Pelanggan menemukan korban dalam posisi duduk di kursi pangkas. Dia tidak bergerak.
Baca SelengkapnyaArti Bunyi Tokek Menurut Jumlahnya, Bisa Pertanda Baik dan Buruk
Arti bunyi tokek sering kali dianggap memiliki makna khusus dalam berbagai kepercayaan dan budaya.
Baca SelengkapnyaMinta Didoakan Pemilu Damai dan Aman, Kapolres Inhu Kunjungi Sejumlah Ponpes dan Kiai
Polisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca SelengkapnyaRumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya
Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.
Baca SelengkapnyaDulu Tinggal di Rumah Gubuk Kini Rumahnya Bak Istana, Ini Sederet Fakta Aty Kodong Yang Tak Diketahui Publik
Mengungkap sederet fakta Aty Kodong, Dulu rumah sederhana kini rumahnya bak istana
Baca SelengkapnyaTengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Tengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca Selengkapnya