Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indahnya Toleransi di Jakarta

Indahnya Toleransi di Jakarta Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud Mahanaim dan Masjid Al Muqarrabien. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - DKI Jakarta ibarat magnet. Sebagai ibu kota negara, banyak orang memilih daerah ini sebagai tempat peraduan nasib. Maka itu, tak heran bila ragam etnis, suku, agama mudah ditemukan di sini.

Tinggal di tengah keberagaman nyatanya tidak membuat penduduk Jakarta saling iri hati. Justru semangat membangun toleransi hadir sangat tinggi.

Salah satu potret toleransi antar umat beragama di Jakarta bisa terlihat jelas pada lokasi dua rumah ibadah ini. Masjid dan Gereja di kawasan Jl Enggano, Jakarta Utara ini hanya terpisah dinding.

Masjid Al Muqarrabien dan Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud Mahanaim, dibangun sejumlah pelaut yang singgah di Tanjung Priok.

Saat merdeka.com berkunjung ke dua rumah ibadah itu pada tahun 2012 silam, warna bangunan tampak serasi. Masjid Al Muqarrabien berlantai dua dicat dengan warna merah, hijau, dan biru. Sementara gereja di sampingnya berdiri dengan warna cat putih dan merah.

Menurut Ketua Pengurus Masjid, Haji Tawakal, kalau dua bangunan yang didirikan selisih satu tahun tersebut di bangun oleh pelaut-pelaut yang singgah di Tanjung Priok.

"Kalau masjid dibangun pelaut muslim pada tahun 1958, bulannya kurang begitu jelas. Nah kalau gereja dibuat pelaut yang beragama Kristen yang dibangun setahun sebelumnya, tahun 1957," jelasnya kepada merdeka.com.

Selama ini, kata Tawakal, kedua belah pihak selalu menjalin komunikasi sangat erat. Sesuai nama Al Muqarrabien yang mengandung arti saling menghormati. Salah satu bentuknya, pemasangan suara pengeras mesjid yang dipasang agar tidak menganggu kegiatan ibadah gereja.

"Pengeras suara di Al Muqarrabien sengaja dipasang menghadap ke arah barat. Sedangkan bangunan gereja berada di sebelah timur. Itu suatu bentuk penghargaan dari pengurus masjid agar ketika adzan yang bersamaan dengan waktu ibadah di gereja ini, masing-masing bisa berjalan dengan khidmat," ujarnya.

Soal kerukunan itu juga diceritakan Pendeta Barakatih dari Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud Mahanaim. Hubungan dua rumah ibadah itu diibaratkannya seperti 'kakak-beradik' yang saling mengasihi. Tidak pernah ada keributan selama 55 tahun masjid dan gereja itu berdiri berdampingan.

"Kita juga pernah bikin buka puasa bersama, bagi-bagi kolak ke warga yang kurang mampu. Kalau Natal sendiri, mereka juga menyediakan halaman untuk tempat parkiran, Jadi ada toleransi juga antar umat beragama, karena kita menganggap seperti saudara kandung," terangnya.

Ia juga menceritakan kisah kerusuhan pada tahun 1984 di Tanjung Priok, gereja tersebut akan diserang oleh sekelompok orang. Namun warga Muslim yang merupakan jemaah Masjid Al-Muqarrabien tersebut ikut melindungi jemaat.

"Ketika kerusuhan terjadi, jemaah Masjid menjaga gereja. Mereka juga mengatakan kepada sekelompok orang yang akan membakar gereja untuk membakar masjid terlebih dahulu jika mereka hendak membakar gereja. Jadi mereka yang jaga pada saat kerusuhan Tanjung Priok dulu," imbuhnya.

Hingga kini dua tempat ibadah tersebut masih berdiri kokoh. Kedua pihak berharap kalau bangunan tersebut mampu menjadi cagar budaya bagi Indonesia dalam memberikan contoh kerukunan umat beragama.

Potret toleransi dan kerukunan beragama juga bisa dilihat dari letak Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang tidak terlalu berjauhan. Bahkan untuk menunjukkan nilai-nilai kerukunan beragama di Indonesia, pemerintah sedang menyelesaikan proyek terowongan silaturahmi sedang dikerjakan dan ke depannya diharapkan menjadi ikon.

Terowongan Silaturahmi direncanakan memiliki panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2. Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral yakni 32 m hal ini guna memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 m.

Arsitektur entrance terowongan menyebut bangunannya akan dibangun dengan gaya modern di mana eksteriornya menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang. Sementara untuk interiornya menggunakan material marmer serta dilengkapi dengan railing stainless sebagai simbol jabat tangan.

Terowongan ini juga dilengkapi dengan lift difabel untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik. Di samping sebagai ikon toleransi antar umat beragama, pembangunan terowongan ini berfungsi memudahkan akses jemaah antar bangunan rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas.

Dalam pembangunan, Badan Pengelola Masjid Istiqlal dan Dewan Paroki Gereja Katedral dilibatkan dalam proses pembahasan bersama terkait konsep desain yang memperhatikan masing rumah ibadah agar mencirikan bentuk persatuan bukan perbedaan dalam bentuk desain, rencana pengelolaan dalam operasional Terowongan Silaturahmi nantinya, serta keselamatan masing masing bangunan rumah ibadah selama pengerjaan konstruksi agar tidak menimbulkan kerusakan terhadap bangunan eksisting.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menjunjung Tinggi Toleransi di Bulan Ramadan

Menjunjung Tinggi Toleransi di Bulan Ramadan

Toleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.

Baca Selengkapnya
Indahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta

Indahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta

Di tengah ramainya war takjil, pria ini justru unggah momen disiapkan takjil oleh mama pendeta.

Baca Selengkapnya
Tasamuh Artinya Toleransi, Begini Penjelasan Manfaat, Dalil serta Contohnya dalam Islam

Tasamuh Artinya Toleransi, Begini Penjelasan Manfaat, Dalil serta Contohnya dalam Islam

Tasamuh merupakan toleransi yang sangat dianjurka untuk diterapkan bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.

Baca Selengkapnya
Jalan Sehat di Jakarta, Ganjar Minta Masyarakat Tak Takut Diintimidasi

Jalan Sehat di Jakarta, Ganjar Minta Masyarakat Tak Takut Diintimidasi

Ganjar mengatakan, warga tidak perlu takut jika ada tindakan intimidasi atau pihak-pihak yang mengintervensi.

Baca Selengkapnya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya

Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.

Baca Selengkapnya
MUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita

MUI: Luar Biasa Kehidupan Toleransi Antar-Agama di Negara Kita

Penting menjaga keberlangsungan lingkungan masyarakat yang damai dan toleran.

Baca Selengkapnya
Melihat Indahnya Toleransi di Dusun Thekelan Semarang, Sudah Diwariskan Secara Turun-temurun

Melihat Indahnya Toleransi di Dusun Thekelan Semarang, Sudah Diwariskan Secara Turun-temurun

Walaupun terbuka bagi siapapun, warga Thekelan tetap menjaga teguh adat istiadat dan tradisi mereka.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Saat Hari Pencoblosan, Airlangga: Pertanda Enak Buat Tidur

Jakarta Diguyur Hujan Saat Hari Pencoblosan, Airlangga: Pertanda Enak Buat Tidur

Airlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,

Baca Selengkapnya