Fakta-Fakta Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang, Korban Terjebak di Lantai Atas
Diketahui, dari tujuh orang tersebut empat orang diantaranya merupakan satu keluarga dan tiga lainnya Asisten Rumah Tangga (ART).
Diketahui, dari tujuh orang tersebut empat orang diantaranya merupakan satu keluarga dan tiga lainnya Asisten Rumah Tangga (ART).
Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah mengidentifikasi ketujuh korban kebakaran ruko di jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (18/4) malam.
Diketahui, dari tujuh orang tersebut empat orang diantaranya merupakan satu keluarga dan tiga lainnya Asisten Rumah Tangga (ART).
Kapolres Metro Jakarta Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, kejadian itu diduga bermula adanya percikan api saat karyawan toko tengah membetulkan kompresor.
Hal ini berdasarkan salah seorang saksi yang bekerja di ruko Mampang tersebut.
Saat itu, salah satu korban S (50) tengah menyemprotkan cairan berupa bensin ke kayu ring dekat kompresor karena ingin mengusir rayap.
Sementara itu, ada pula karyawan yang juga sedang membetulkan kompresor.
merdeka.com
Secara terpisah, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menambahkan, meski adanya percikan api. Tapi belum diketahui apakah ada ledakan atau tidak.
"Ini yang akan kami pastikan melalui pemeriksaan dengan Tim Puslabfor Polri. Apakah memang percikan itu memang kemudian mengakibatkan ledakan, atau ledakan itu benar-benar ada atau tidak," ujar Yossi.
Terkait dengan penyebab korban meninggal dunia, saat itu mereka tengah melakukan aktivitas bersama dengan lima korban luka lainnya. Namun, aktivitasnya dilakukan secara berbeda-beda.
Karena, memang saat itu toko masih dalam keadaan buka atau masih beroperasional seperti biasanya.
jelasnya.
Untuk mereka yang tewas itu dipastikan saat berada di lantai dua dan pada satu ruangan yang sama. Sehingga, mereka pun terjebak di bagian belakanng ruko lantai dua tersebut saat api mulai menjalar.
Apalagi, akses masuk maupun keluar gedung tersebut tidak ada pada lantai dua. Melainkan hanya berada di depan saja.
"Akses masuk keluar hanya dari depan," ujarnya.
Korban Dievakuasi
Yossi menyebut, atas kejadian tersebut korban jiwa baru bisa dilakukan evakuasi pada pagi harinya.
Karena memang dalam kondisi terjebak di lokasi penemuan jenazah korban.
Apalagi, api tersebut baru bisa dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran pada subuh hari.
"7 korban baru bisa dievakuasi pada pagi tadi pukul 7.30 artinya yg ketujuhnya tidsk bisa keluar dari TKP ya, tidak bisa keluar dari TKP dan baru ditemukan jenazahnya pagi tadi," sebutnya.
Selanjutnya, jenazah pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan identifikasi.
Sedangkan, untuk lima korban luka lainnya dibawa ke sejumlah rumah sakit.
Korban luka:
1. Ohim (35) dirawat di RS Tarakan
2. Suwandi (40) dirawat di RS Siloam Kebon Jeruk
3. Muhammad Zaenal Arifin (26) dirawat di RSUD Pasar Minggu
4. Surono (44) dirawat di RSUD Pasar Minggu
5. Yohanes Pace (24) dirawat di RSUD Mampang
Identitas korban tewas:
1. Thang Tjiman (75)
2. Heni (39)
3. Riichi (2)
4. Austin (8)
5. Tia (25)
6. Shella (20)
7. Miss (18)
Korban Teridentifikasi
Untuk para korban jiwa yang telah berhasil teridentifikasi itu dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) melalui gigi para korban.
Karena, sejumlah korban tersebut telah mengalami luka bakar hampir 100 persen atau 99 sekian persen.
"Sertaus persenlah ya, 99 sekian persen ada sisa dikit. Jadi kalo dikenali dengan wajah enggak bisa, jadi ada propertinya ada giginya yang masih bisa kita identifikasi. Ya Alhamdulillah kita tidak menggunakan DNA, karena dengan gigi sudah termasuk primer itu lebih baik," ujar Kepala RS Polri, Brigjen Hariyanto.
Tujuh korban tewas merupakan satu keluarga pemilik usaha bingkai di lokasi tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga heran keluarga tersebut nekat melintas di jalan tersebut
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKeduanya sangat bahagia saat melepas kerinduan lantaran bertahun-tahun tak bertemu.
Baca Selengkapnya