Anggota TNI, Polri & PNS diamankan dalam razia diskotek di Jakarta
Merdeka.com - Petugas gabungan dari unsur POM TNI AU, POM TNI AD, POM TNI AL, Propam Polda Metro Jaya dan BNN melanjutkan razia tempat hiburan malam di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam. Sebelumnya, razia dilakukan di sejumlah tempat hiburan di kawasan SCBD.
Pantauan merdeka.com, tempat hiburan malam yang disisir petugas adalah Exotic. Saat petugas datang, di diskotek yang terdiri atas dua lantai itu sedang ramai pengunjung yang sedang asyik menikmati dunia hentakan musik. Mereka kemudian kaget saat melihat petugas datang.
Di Exotic, petugas mengamankan tiga orang, yang terdiri dari satu orang anggota TNI, satu orang anggota kepolisian dan satu lagi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun belum diketahui jelas dari satuan mana ketiganya berasal.
Usai razia, Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Halim Perdana Kusuma, Letkol POM Vickry menjelaskan, kegiatan yang bertajuk Operasi Waspada Wira Elang Empat ini bertujuan mengantisipasi penyalahgunaan narkoba yang dilakukan aparat penegak hukum baik itu TNI maupun Polri dan juga masyarakat sipil.
"Operasi ini kami laksanakan program kerja kita juga jadi masing-masing POM angkatan Darat, Laut maupun Udara. Kegiatan ini kami laksanakan kurang lebih tiga bulan sekali. Hal ini untuk mengantisipasi adanya personel TNI-Polri maupun masyarakat sipil yang menyalahgunakan narkoba," terangnya kepada awak media di Lanud Halim Perdana Kusuma, Sabtu (17/12).
Operasi ini, lanjutnya, sangat penting, mengingat narkoba merupakan musuh nasional yang perlu mendapatkan perhatian penuh.
"Jadi di kami, ini narkoba sangat fatal sekali. Karena ini pun juga musuh negara musuh nasional. Harusnya kita sebagai penegak hukum bisa mengantisipasi adanya penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh oknum TNI-Polri maupun masyarakat sipil," tambahnya.
Pengunjung tempat hiburan di tes urine ©2016 Merdeka.com
Mereka yang terjaring selanjutnya akan dilakukan tes urine untuk mengecek apakah yang bersangkutan positif menggunakan narkoba atau tidak.
"Kami laksanakan tes urine untuk mengetahui personel tersebut menyalahgunakan narkoba ataupun tidak. Kalau urine positif, kita kembalikan ke yang berwenang," kata dia.
Dirinya juga membantah bila operasi yang dilakukan petugas kali ini sudah bocor. "Kalau menurut saya tidak bocor karena yang kita laksanakan semua sifatnya mendadak," bebernya.
Vickry menegaskan, untuk anggota TNI-Polri yang kedapatan positif menggunakan narkoba bisa terkena sanksi hukuman berupa pemecatan dari kesatuannya.
"Sanksinya tetap kami proses dan nanti setelah kami proses kami ajukan ke mahkamah militer. Kalau terbukti ada kemungkinan dipecat, hukuman tambahannya," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaPergerakan masyarakat selama libur lebaran tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaCurhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaOperasi ketupat akan segera digelar Kepolisian jelang Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaKorlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.
Baca SelengkapnyaDalam rilis akhir tahun tersebut Polri mengungkap berbagai kejahatan yang terjadi pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaProsesi pelantikan dan sertijab berlangsung di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca Selengkapnya