Warga Lebak Diminta Waspada Edaran Uang Palsu Jelang Puasa, Pahami Ciri-cirinya Ini
Merdeka.com - Warga diminta waspada terkait peredaran uang palsu menjelang datangnya bulan puasa. Disebutkan Bank Indonesia Provinsi Banten, uang tersebut memiliki ciri-ciri yang bisa dibedakan dengan uang asli.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat mengatakan, salah satu caranya adalah dengan cara meraba pada lembaran uang dicurigai.
'Kita minta masyarakat dapat mendeteksi dengan melihat untuk mengetahui mana uang asli maupun uang palsu juga diraba dan jika tidak ada kasarnya maka dipastikan palsu," kata Imaduddin di Lebak, Jumat (25/3), dilansir dari ANTARA
Biasanya Terdapat di Pecahan Rp50-100 Ribu
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Club4traveler
Warga juga diminta lebih teliti saat menerima uang dengan pecahan besar. Menurut Imaduddin, uang palsu kerap beredar dengan pecahan besar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.
Ia mengatakan, pecahan kecil jarang ditemukan jenis yang palsu karena tidak menguntungkan jika diedarkan.
“Masyarakat tentu harus waspada terkait peredaran uang palsu, katanya menambahkan. Umumnya peredaran uang palsu itu muncul pada hari- hari tertentu, karena permintaan konsumsi meningkat, seperti menjelang Ramadan dan Lebaran,” imbuh Imaduddin.
Perhatikan Gambar
Masyarakat dan juga kalangan pedagang diminta untuk memperhatikan kondisi fisik uang. Jika ditemukan tekstur kertas yang tidak kasar, termasuk di gambarnya tidak sesuai maka bisa dipastikan uang tersebut palsu.
Peredaran uang palsu di Indonesia saat ini termasuk paling rendah di dunia. Diukur dari rasio peredaran lembar uang palsu, di sini hanya empat lembar per satu juta atau piece per million (ppm).
Sedangkan, lanjut Imaduddin, di beberapa negara di dunia ada 100 sampai 150 lembar per 1 juta ppm. Misalnya, kata dia, negara Kanada dan Inggris cukup tinggi peredaran uang palsu hingga 100 -150 lembar dari per 1 juta ppm.
“Jika menemukan uang palsu, langsung dimusnahkan,” tandasnya.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaUang yang bisa ditukarkan mencakup pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, dan Rp20.000.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaPotensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaBI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaSudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut mencuri perhatian. Banyak warganet yang mengatakan jika uang tersebut masih bisa ditukar ke bank.
Baca Selengkapnya