Viral Nasi Goreng Porsi Brutal di Tangsel, Harganya Cuma Rp15 Ribu Cara Masaknya Curi Perhatian
Warung nasi goreng di Ciputat ini mencuri perhatian karena porsinya besar, harganya murah, rasanya lezat, dan ada atraksinya.
Warung nasi goreng di Ciputat ini mencuri perhatian karena porsinya besar, harganya murah, rasanya lezat, dan ada atraksinya.
Nasi goreng hingga kini masih menjadi makanan favorit banyak orang di Indonesia. Makanan ini dijual di pedagang kali lima hingga restoran bintang lima.
Di kawasan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, terdapat warung nasi goreng dengan porsi brutal.
Tak hanya menjual kuantitas, warung pinggir jalan ini tentu saja juga menawarkan rasa yang lezat dengan isian lengkap.
Menariknya, untuk satu porsi nasi goreng jumbo itu hanya dibanderol Rp15 ribu. Ini tentu jadi incaran para penikmat sajian khas malam tersebut, terutama kalangan mahasiswa.
Yuk simak keunikan warung nasi goreng Brebes milik Pak Suncoro Edi yang juga kerap menampilkan atraksi memasak di sana.
Warung nasi goreng Brebes milik Suncoro Edi belakangan tengah viral di kalangan warga Tangerang Selatan karena banyak memiliki keunikan.
Selain rasanya yang enak, porsi nasi goreng di sini sangatlah banyak dan terbilang bar-bar.
Dalam satu porsinya, terlihat nasi goreng yang sudah matang menjulang tinggi di atas piring.
Warung ini tentu menjadi incaran para pencinta nasi goreng, terutama saat kondisi perut keroncongan.
“Sehari biasa masak nasi sampai satu karung, masaknya di empat dandang besar sebelum dibuat nasi goreng,” kata istri Suncoro Edi yang setia mendampingi suami sejak 33 tahun lalu, mengutip YouTube Boengkoes, Selasa (20/2).
Menurut pengakuan sang istri, hanya suaminya lah yang memegang kendali utama dalam membuat nasi goreng. Dirinya hanya membantu sesekali, terutama untuk menggoreng telur dadar.
Menariknya, Suncoro Edi kerap menampilkan atraksi memasak yang mencuri perhatian. Mulai dari menuangkan satu wadah besar nasi ke dalam wajan, lalu mengaduknya secara cepat dan yang unik adalah saat menuangkan kecap.
Di sana, Suncoro Edi menuangkan kecap sebanyak dua botol namun hanya menggunakan satu tangan sembari menggoyang-goyangkan botol kecap kaca dari atas. Satu tangan lainnya ia gunakan untuk mengaduk nasi.
“Saya buat nasi goreng begini pelan-pelan, awalnya porsinya juga ditambah dikit-dikit sampai seperti ini. Dan jualan juga pindah-pindah dari 1991,” terangnya.
Menurut sang kreator kanal Boengkoes, cita rasa nasi goreng di sini khas. Yakni tekstur nasinya ambyar alias pera, namun sedikit pulen.
Lalu rasanya tidak manis seperti nasi goreng Jawa Tengah pada umumnya, namun lebih cenderung asin gurih.
Untuk yang rasa pedas, warna nasi gorengnya sedikit kemerahan dari sambal, dengan cita rasa yang pedas gurih nikmat.
Dalam satu porsi nasi goreng juga terdapat telur dadar utuh serta potongan ayam yang cukup besar. Dijamin puas menyantap nasi goreng tersebut. Tak lupa acar sayur di sini juga bebas refil sepuasnya.
“Dulu 1991 jualan di Kebayoran Lama, lalu 1994 pindah ke Tebet. Terus saya pindah ke Bekasi selama 10 tahun dan saya sambi ngojek, sampai akhirnya pindah ke Ciputat sini,” terangnya.
Jarang kiranya menemukan nasi goreng dengan harga murah, namun porsinya banyak. Untuk satu porsi nasi goreng besar, harganya hanya Rp15 ribu.
Ini yang kemudian membuat warung yang terletak persis di Jalan Limun No.31 A, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, ini selalu ramai hingga tengah malam.
Lokasinya pun tak jauh dari kampung UIN Ciputat, dengan para pelanggannya mayoritas adalah kalangan mahasiswa.
“Kalau kampus lagi masuk, nggak libur, ramai mahasiswa beli di sini,” katanya.
Suncoro mengungkapkan alasannya berani menjual satu porsi nasi goreng dengan harga yang murah. Menurutnya ini berangkat dari pengalamannya di masa silam yang merupakan seorang kuli kasar.
Kala itu ia selalu mencari makan dengan harga yang murah dan porsi besar. Ini sangat membantu menghemat pengeluarannya di masa itu.
“Saya jualan porsi banyak ini dengan harga murah biar beda sama yang lain. Karena dulu saya juga berangkat dari orang kuli kaya gitu. Saya tau kalau kaya saya dulu yang kuli itu makannya banyak,” terang Suncoro.
Suncoro merasa bersyukur karena warungnya dicari banyak pembeli karena porsi, harga, dan rasa yang ia pertahankan dan jaga kualitasnya.
Bahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaLomba untuk menyambut HUT RI ke-78 semakin ramai dilakukan di berbagai daerah. Aksi pria bawa nasi bungkus saat lomba makan kerupuk ini pun viral.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan perlawanan, para perampok langsung kabur.
Baca SelengkapnyaSontak, aksi sang ayah mengantar makanan tersebut menjadi viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPria ini borong semua makanan satu warteg. Makanan dibagikan ke warga untuk makan sahur.
Baca SelengkapnyaWarungnya tak pernah sepi pembeli, mereka memuji cita rasa pecel dan rempeyeknya
Baca SelengkapnyaMomen bule Skotalndia beli nasi bebek di Surabaya, aksi penjual pandai berbahasa Inggris ini tuai pujian.
Baca SelengkapnyaPotret kuliner jadul legendaris mi kangkung yang kini sulit ditemukan.
Baca SelengkapnyaViral diduga narapidana curhat sebut makanan di penjara tak layak. Postingan ini curi perhatian warganet.
Baca Selengkapnya