Sejarah PLTA Kracak di Bogor, Berjasa Aliri Listrik untuk Trem di Batavia
Keberadaannya cukup berpengaruh bagi Bogor dan Jakarta, terutama untuk transportasi trem.
Keberadaannya cukup berpengaruh bagi Bogor dan Jakarta, terutama untuk transportasi trem.
Ada banyak peninggalan Belanda di wilayah Bogor, Jawa Barat, yang dulu berpengaruh. Selain Kebun Raya yang sempat menjadi pusat penelitian botanikal, PLTA Kracak juga salah satunya.
Unit pembangkit listrik tenaga air yang kini dikelola oleh PT Indonesia Power, sub holding PT PLN Persero ini terletak di Kampung Cimande Hilir, Desa Parakansalak, Kecamatan Leuwiliang.
Sebagian besar desain gedung pembangkit tidak diubah sejak pertama diresmikan pada 1926, dan hanya diperbarui sesuai bentuk awal.
Menurut kisah, PLTA ini punya andil besar menerangi Kota Bogor yang kala itu bernama Buitenzorg. Sejak pengoprasiannya, kegiatan perkotaan termasuk gedung pemerintahan di sana berjalan dengan baik.
Tak sampai di situ. Kapasitas PLTA Kracak yang cukup besar, dengan daya jangkau yang mampu menyentuh Batavia juga turut membantu sebagian operasional listrik di sana untuk mobilitas Trem. Berikut selengkapnya.
Mengutip kanal YouTube Jejak Siborik, Jumat (12/1), posisi PLTA tersebut berada di antara bukit. Letak kantor dengan turbinnya dipisah jurang, dengan kemiringan hingga 80 derajat.
Turbin berada di dataran rendah, sedangkan kantor berada di atas, sehingga para pegawai harus menurunin anak tangga atau menggunakan kereta lori yang ditarik sling baja.
Pemandangan unik lainnya adalah terdapatnya pipa baja raksasa yang membentang di sepanjang pembangkit listrik guna menyalurkan air ke pusat turbin.
Seperti terlihat, gaya bangunannya masih sangat kental dengan nuansa kolonial. Beberapa yang menjadi ciri di antaranya gedung yang dibuat persegi dan berstruktur tinggi. Lalu gerbang masuknya yang juga didesain tinggi.
Kemudian, ornamen batu hitam bulat yang tertempel di dinding sebagai pondasinya. Lantai di sana juga masih mempertahankan gaya lama.
Di bagian belakang bangunan terdapat sungai, tempat membuang air yang merupakan sisa pengolahan energi listrik.
Daya tarik PLTA Kracak lainnya adalah terdapatnya lori atau kereta mini yang sudah berusia sama dengan PLTA-nya.
Lori ini dikendalikan dengan dua model, yakni manual dan digital. Untuk manual, terdapat tuas yang dikendalikan oleh operator di dalam gedung di ujung rel.
“Jadi kalau kami di sini bisa dikenalikan menggunakan HP, jadi nggak usah pakai operator lagi. Tapi syaratnya harus dengan kondisi sinyal bagus,” kata teknisi operator PLTA Kracak, Futuh di kanal Jejak Siborik.
Mengutip laman Kementerian Pendidikan, bangunan unit dari PLTA Kracak terdiri dari dua jenis. Pertama adalah bangunan pembangkit, di mana turbin dan generator buatan Swiss ditempatkan. Sedangkan kedua adalah bangunan untuk travo atau sumber listrik.
Secara denah, bangunan utama tersebut memiliki bentuk L memanjang, dengan arah yang menghadap dari arah timur ke barat.
Terdapat juga dua jenis turbin, yakni yang vertikal dan horizontal. Untuk horziontal fungsinya untuk menghantarkan listrik ke area sekitar PLTA dengan ukuran yang lebih kecil. Sedangkan yang vertikal (berbaring), fungsinya untuk memproduksi listrik utama.
Kala itu, Kota Buitenzorg atau Bogor jadi salah satu kota penyangga Batavia yang sibuk. Banyak aktivitas pemerintahan, industri, pendidikan dan penelitian oleh Belanda yang dilakukan di sana, sehingga membutuhkan supply listrik.
Setelah PLTA Kracak berfungsi, aliran listrik bisa cukup merata di wilayah perkotaan Buitenzorg, termasuk di gedung pemerintahan. Tak sampai di situ. Aliran listrik juga di-supplay ke Batavia untuk keperluan tata kota, dan transportasi trem.
“Jadi ini listriknya disalurkan ke Bogor, yang saat itu Buitenzorg sedang butuh, terutama untuk penerangan kantor gubernur. Setelah Buitenzorg memiliki penerangan, listrik disalurkan ke Tanjung Priuk untuk operasional Trem dan perkotaan,” kata sang kreator, Jejak Siborik.
Merujuk web.pln.co.id, saat ini PLTA Kracak masih beroperasi dengan daya tampung listrik hingga 18,9 megawatt.
PLTA Kracak saat ini masih menyalurkan listrik ke sistem interkoneksi Jawa-Bali, termasuk penerangan di beberapa kecamatan dan pelosok pedesaan.
“PLTA Kracak sendiri bangunan utamanya masih yang lama,” katanya.
Kehadiran trem di Jakarta tak selalu mulus. Ratusan kuda mati sampai tingginya angka kecelakan pejalan kaki jadi berita sehari-hari.
Baca SelengkapnyaGedung ini punya cerita tentang perkembangan listrik di Bandung dan Jawa Barat. Berikut selengkapnya.
Baca SelengkapnyaSiapa yang tidak tahu PO. Antar Lintas Sumatera atau disingkat ALS? Perusahaan Bus asal Sumatera ini melayani trayek hingga Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPelabuhan menjadi tempat paling penting dalam distribusi komoditas dan berlangsungnya proses jual beli pada tempo dulu.
Baca SelengkapnyaKini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan
Baca SelengkapnyaPT Kereta Api Indonesia melakukan rekasaya pola operasi kereta pascatabrakan Kereta Api Turangga dan Commuterline
Baca SelengkapnyaPembangunannya tidak berjalan mulus dan memakan waktu yang cukup lama lantaran kondisi keamanan yang masih sangat rawan.
Baca SelengkapnyaTerlihat kecelakaan melibatkan bus besar dan beberapa mobil di sekitarnya
Baca SelengkapnyaKereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.
Baca Selengkapnya