Pastor Hendrikus Van Der Grinten terkenal karena mengasihi anak-anak terbuang di masa itu.

Lonceng ini jadi tanda kematian di Kota Batavia saat itu. Belanda membunyikannya saat hendak mengeksekusi pelaku kejahatan.

Sejak didirikan pada 27 Juni 1830, tempat ini kerap dianggap kontroversial.

Pasar Baru menjadi salah satu landmark utama di Jakarta. Dahulu, tempat ini juga menjadi pusat perbelanjaan tertua sejak 1820.

Pekerjaan ini dijalankan di sungai-sungai termasuk di aliran Ciliwung sepanjang Buitenzorg sampai kanal Mollenvliet, Kebon Jeruk.

Lagu nasional “Indonesia Raya” disebut direkam untuk pertama kali di toko tersebut.

Gambaran eksekusi saat itu sangat menyeramkan. Terhukum mati ditaruh di atas roda yang menggantung pada sebuah tiang. Di atas sana mayatnya dibiarkan mengering

Bentuk bangunannya diketahui masih sama dari sejak pertama didirikan pada 1934.

Kantor pos ini dahulu jadi tempat perputaran informasi tentang kondisi seluruh wilayah Indonesia di masa penjajahan Belanda.

Dulu gerbang ini jadi simbol kejayaan di Batavia. Namun sayang nasibnya tragis.

Sekilas tentang Stasiun Tanjung Priok yang konon atapnya terinspirasi dari stasiun besar di Amsterdam.

Siapapun yang mengalami hukuman ini jasadnya tidak pernah diturunkan dari roda hingga menjadi tengkorak.

Dahulu nama Gondangdia konon berasal dari seorang kakek.

Saking uniknya, Robur pernah dijuluki sebagai bus roti tawar oleh warga Jakarta.

Ini fakta-fakta seputar Kali Angke yang bersejarah di Jakarta.

Ada motif balas dendam antara penjaga rumah, Leendert Miero dengan sang gubernur VOC, Reinier de Klerk. Berikut kisahnya

Rupanya Bosscha bukan satu-satunya obervatorium yang pernah berdiri di Indonesia.

Keberadaannya cukup berpengaruh bagi Bogor dan Jakarta, terutama untuk transportasi trem.