Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah 14 Februari 1945: Shodancho Supriyadi Memimpin Pemberontakan PETA di Blitar

Sejarah 14 Februari 1945: Shodancho Supriyadi Memimpin Pemberontakan PETA di Blitar Sejarah 14 Februari 1945: Shodancho Surpiyadi Memimpin Pemberontakan PETA di Blitar. liputan6.com

Merdeka.com - Salah satu perjuangan rakyat Indonesia yang terkenal dalam melawan penjajah terjadi 77 tahun lalu, tepatnya pada 14 Februari 1945. Berlokasi di Blitar, Jawa Timur, Shodancho Supriyadi memimpin sepasukan prajurit PETA untuk melakukan pemberontakan terhadap militer Jepang.

PETA, atau Pembela Tanah Air, sebenarnya adalah kesatuan militer bentukan Jepang di Indonesia selama masa pendudukan Jepang. Meskipun pasukannya disebut tentara sukarela, kenyataannya pemuda-pemuda di pulau Jawa dipaksa bergabung dengan PETA.

Latar belakang pemberontakan PETA di Blitar sendiri adalah karena adanya perlakuan diskriminatif dari prajurit Jepang terhadap anggota PETA, dan kemarahan anggota PETA terhadap militer Jepang yang telah membuat rakyat Indonesia banyak menderita.

Pertemuan Rahasia

Supriyadi, sang pemimpin pemberontakan PETA di Blitar, adalah lulusan angkatan 1 pendidikan PETA di Bogor. Dirinya dikembalikan bersama rekan-rekannya ke daerah asalnya untuk bertugas di bawah Daidan (Batalyon) Blitar. Namun, pada akhirnya mereka tidak tahan melihat penderitaan rakyat Indonesia yang diperlakukan buruk oleh tentara Jepang.

Dikutip dari laman Museum Perumusan Naskah Proklamasi, kondisi Romusha (pekerja paksa) saat itu sangat menyedihkan, karena banyak yang tewas akibat kelaparan dan terkena berbagai macam penyakit tanpa diobati. Para prajurit PETA juga geram melihat perlakuan tentara Jepang yang suka melecehkan wanita Indonesia.

Pertemuan rahasia sudah digelar sejak September 1944. Supriyadi menilai bahwa aksi itu akan menjadi sebuah revolusi menuju kemerdekaan. Tanggal 14 Februari 1945 pun dipilih sebagai waktu yang tepat karena akan ada pertemuan seluruh anggota dan komandan PETA di Blitar, sehingga diharapkan anggota-anggota yang lain akan ikut bergabung dalam perlawanan.

Kegagalan

Tanggal 14 Februari 1945, pukul 03.00 WIB, pasukan PETA melancarkan serangan dengan menembakkan mortir ke Hotel Sakura, yang menjadi kediaman para perwira militer Jepang. Markas Kempetai juga ditembaki senapan mesin. Dalam aksi yang lain, salah seorang Bhudancho PETA merobek poster bertuliskan “Indonesia Akan Merdeka”, dan menggantinya dengan tulisan “Indonesia Sudah Merdeka!”

Namun sayangnya, pemberontakan PETA tidak berjalan sesuai rencana. Supriyadi gagal menggerakkan satuan lain untuk ikut melakukan pemberontakan. Seruan Jepang yang memerintahkan PETA untuk mundur membuat beberapa kesatuan PETA lainnya kembali ke kesatuannya masing masing. Tetapi mereka yang kembali justru ditangkap, ditahan, dan disiksa oleh polisi Jepang.

Pasukan PETA yang melakukan pemberontakan pun berkurang setengah. Supriyadi bersama rekannya Muradi, dan pasukan yang tersisa tetap setia melawan dengan membuat pertahanan di lereng Gunung Kawi dan Distrik Pare.

Tapi, Jepang yang mengirimkan pasukan militer berhasil memadamkan pemberontakan PETA dan menangkap pasukan yang tersisa. Sebanyak 78 orang perwira dan prajurit PETA ditangkap dan dijebloskan ke penjara untuk kemudian diadili di Jakarta. Sebanyak 6 orang divonis hukuman mati di Ancol pada 16 Mei 1945, 6 orang dipenjara seumur hidup, dan sisanya dihukum sesuai dengan tingkat kesalahan.

Nasib Supriyadi

Rekan Supriyadi dalam pemberontakan, Muradi dijatuhi hukuman mati pada 16 April 1945. Akan tetapi, nasib Supriyadi tidak diketahui. Supriyadi menghilang secara misterius, dan tidak pernah muncul lagi.

Beberapa kalangan meyakini bahwa begitu pemberontakan berhasil dipadamkan, dia langsung ditangkap dan dihukum mati di suatu tempat yang dirahasiakan. Namun, banyak versi lain yang bertebaran di kalangan masyarakat terkait keberadaan dan kebenaran Supriyadi.

Ada yang mengatakan dirinya melarikan diri ke Trenggalek, kota kelahirannya yang lokasinya cukup dekat dengan Blitar, atau sebenarnya Supriyadi telah tewas dalam pemberontakan yang ia pimpin pada 14 Februari 1945 itu, sampai sekarang tidak ada yang tahu.

(mdk/ank)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Ludwig Ingwer Nommensen, Sang Misionaris di Tanah Batak

Kisah Ludwig Ingwer Nommensen, Sang Misionaris di Tanah Batak

Masuknya agama kristen di Tanah Batak ini tak lepas dari peran dan perjuangan seorang misionaris bernama Ludwig Ingwer Nommensen.

Baca Selengkapnya icon-hand
Menyusuri Gua Kemang di Deliserdang, Ada Pahatan Relief Berbentuk Manusia

Menyusuri Gua Kemang di Deliserdang, Ada Pahatan Relief Berbentuk Manusia

Apabila dilihat langsung, gua ini memiliki pintu berbentuk segi empat yang ukurannya sangat kecil.

Baca Selengkapnya icon-hand
8 Penyebab Pori-Pori Besar Serta Cara Ampuh Menyamarkannya

8 Penyebab Pori-Pori Besar Serta Cara Ampuh Menyamarkannya

Tampilan pori-pori yang besar kerap dianggap mengganggu, terutama bagi para wanita.

Baca Selengkapnya icon-hand
Bisa Lihat Gunung, Minimarket Ini Disebut Punya Pemandangan Terindah di Indonesia

Bisa Lihat Gunung, Minimarket Ini Disebut Punya Pemandangan Terindah di Indonesia

Bisa lihat gunung, minimarket ini punya pemandangan terindah di Indonesia.

Baca Selengkapnya icon-hand
Mengenal Demam Kelenjar dan Gejalanya yang Penting Diketahui

Mengenal Demam Kelenjar dan Gejalanya yang Penting Diketahui

Demam kelenjar disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang termasuk dalam keluarga herpesvirus.

Baca Selengkapnya icon-hand
Validasi adalah Pengujian Keabsahan atas Suatu Hal, Berikut Penjelasannya

Validasi adalah Pengujian Keabsahan atas Suatu Hal, Berikut Penjelasannya

Validasi bertujuan untuk memastikan bahwa suatu hal benar, sah, dan sesuai dengan standar atau kriteria tertentu.

Baca Selengkapnya icon-hand
Wisuda Sekolah Lansia Tangguh, Nenek 94 Tahun di Nganjuk Ini Jadi Wisudawan Tertua

Wisuda Sekolah Lansia Tangguh, Nenek 94 Tahun di Nganjuk Ini Jadi Wisudawan Tertua

Tak hanya nenek 94 tahun ini, banyak juga lansia yang memiliki semangat belajar yang tinggi.

Baca Selengkapnya icon-hand
Momen Addie MS dan Orkestranya ‘Konser’ di Kereta Panoramic Ini Viral, Keren Banget

Momen Addie MS dan Orkestranya ‘Konser’ di Kereta Panoramic Ini Viral, Keren Banget

Unggahan ini pun viral dan menuai perhatian penumpang lain hingga warganet.

Baca Selengkapnya icon-hand
Niat Sholat Dzuhur dan Tata Cara Pelaksanaannya, Umat Muslim Wajib Tahu

Niat Sholat Dzuhur dan Tata Cara Pelaksanaannya, Umat Muslim Wajib Tahu

Dzuhur adalah salah satu ibadah sholat lima waktu yang wajib dilaksanakan dalam Islam.

Baca Selengkapnya icon-hand
Bacaan Ayat Seribu Dinar dan Artinya, Ketahui Keutamaan Mengamalkannya

Bacaan Ayat Seribu Dinar dan Artinya, Ketahui Keutamaan Mengamalkannya

Ayat seribu dinar berasal dari penggalan Surat At-Thalaq dan dipercaya membawa rezeki bila dilafalkan.

Baca Selengkapnya icon-hand
35 Kata-Kata Spiritual Jadi Inspirasi, Dijamin bisa Berikan dan Tanamkan Kekuatan dalam Batin

35 Kata-Kata Spiritual Jadi Inspirasi, Dijamin bisa Berikan dan Tanamkan Kekuatan dalam Batin

Kehidupan manusia ini dipengaruhi oleh kekuatan spiritual sehingga membantunya menghilangkan hambatan dan menghempas seluruh hal negatif.

Baca Selengkapnya icon-hand
LDR adalah Long Distance Relationship atau Hubungan Jarak Jauh, Tahu Bahasa Gaul Lainnya?

LDR adalah Long Distance Relationship atau Hubungan Jarak Jauh, Tahu Bahasa Gaul Lainnya?

LDR adalah keadaan di mana seseorang sementara waktu terpisah oleh jarak dengan orang yang tercinta.

Baca Selengkapnya icon-hand