Pembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-Asalan, Ini Temuan Bupati
Temuan ini berangkat dari laporan adanya pengerjaan yang asal asalan.

Temuan ini berangkat dari laporan adanya pengerjaan yang asal-asalan.

Pembangunan di Wilayah Selatan Garut Dinilai Asal-asalan, Ini Temuan Bupati

Sejumlah proyek pengerjaan infrastruktur di wilayah Garut selatan dinilai asal-asalan. Mendapati informasi ini, bupati, Rudy Gunawan melakukan pengecekan langsung ke lokasi, pada Minggu (13/8).
Dalam peninjauan yang sudah dilakukan sejak sehari sebelumnya itu bupati mendapati sejumlah pengerjaan yang tidak sesuai dengan SOP. Dalam kesempatan itu, Rudy didampingi sejumlah aparatur pemerintahan serta dikawal oleh petugas kepolisian.
Mendapati ketidaksesuaian ini, Rudy menegur pelaksana proyek dan meminta untuk memperbaiki sesuai dengan kontrak perjanjian proyek. Kira-kira apa temuan di lapangan? Berikut selengkapnya.
Proyek dikeluhkan masyarakat
Disampaikan Rudy, untuk membantu proyek 17 ruas jalan di wilayah selatan Garut, pemdakab memiliki anggaran dari sumber alokasi umum serta keungan provinsi.
Walau begitu, Rudy mengaku hasilnya mengecewakan, bahkan sampai mendapat keluhan dari masyarakat. Sejumlah temuan juga didapati oleh Inspektorat Garut.
"Sekarang ini pekerjaannya ada yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat, sehingga sekarang kami dalam beberapa hari ke depan akan melakukan kontrol ataupun melakukan pengecekan,"
kata Rudy, Minggu (!3/8) mengutip ANTARA.

Temuan bupati
Rudy mengatakan terdapat temuan yang krusial dari proyek pengerjaan jalan, salah satunya tidak memasukkan unsur tulangan baja di dalam struktur jalannya.
Menurut dia, ini menjadi perhatian serius, karena adanya masalah kinerja dari konsultan pelaksana, termasuk Dinas PUPR. Pelaksana kemudian diminta memperbaiki kualitasnya.
"Ini adalah kesalahan perencanaan dari PUPR, kita perbaikilah ke depan," kata Rudy.
Peninjauan dilakukan mulai dari Cihurip sampai Cibalong
Ditekankan Rudy, proyek pengerjaan infrastruktur perlu berjalan efektif dan tepat, sehingga tidak hanya asal cepat. Ini akan menentukan hasil dengan kualitas yang mumpuni dan tidak mudah rusak hingga dapat dinikmati warga.
Menurutnya, kerja sama antar pihak dalam sebuah proyek seperti pemerintah daerah, kontraktor dan konsultan perencanaannya menentukan kualitas pengerjaan.
"Masyarakat harus mendapatkan kualitas pekerjaan yang baik, sehingga proyek jalan ini tidak cepat rusak, kalau pemborongnya amanah tidak cepat rusak," tegas Rudy Gunawan.
Adapun ruas jalan yang ditinjau Rudy sejauh 24 KM, mulai dari Kecamatan Cihurip, Jatisari di Cisompet, Kemudian Kecamatan Peundeuy, lalau ke Sagara di Cibalong.

Pengerjaan di Garut selatan harus baik
Rudy menambahkan tidak sepenuhnya proyek yang berlangsung di wilayah selatan Garut berlangsung asal-asalan. Menurutnya terdapat beberapa proyek dengan kualitas yang baik, seperti di jalan penghubung antara Jatisari hingga Cikondang, Kecamatan Cisompet.
Dari anggaran sebesar Rp600 juta itu, hasilnya cukup bagus, dan diperkirakan pengerjaannya akan selesai sekitar dua pekan lagi. Ini berbanding terbalik dengan pengerjaan jalan di wilayah Cihurip, dengan anggaran sebesar Rp6,7 juta yang masih ditemukan banyak kekurangan sehingga harus diperbaiki ulang.
"Ini kegiatan hanya Rp600 juta tapi bagus, waktunya masih lama tapi ini dua minggu lagi, kalau amanah kan enak," terang dia.