Pasien Alami Gejala Long Covid-19, Begini Saran dari Dokter Paru
Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan sejak puncak gelombang kedua pada Juli 2021. Kasus kesembuhan juga terus mengalami tren positif. Namun, sembuh dari virus Covid-19 tak membuat sebagian orang langsung pulih sepenuhnya. Pasalnya, pasien yang sudah dinyatakan negatif Covid-19 bisa mengalami gejala berkepanjangan.
Kondisi itu disebut dengan long Covid-19. Pasien yang mengalami long Covid-19 ini mengalami berbagai macam gejala. Melansir dari CDC, gejala long Covid-19 yang dirasakan umumnya adalah kelelahan, kesulitan bernapas, nyeri dada, nyeri pada persendian dan hilangnya indra penciuman serta perasa.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dokter Erlina Burhan mengungkapkan gejala lainnya yang biasa dirasakan oleh sebagian pasien long Covid-19. Bukan mengalami keluhan seputar masalah paru, tapi juga susunan gangguan pusat dan gangguan kognitif.
"Pada yang mengalami gangguan kognitif, orang long Covid-19 itu merasa susah tidur, susah konsentrasi, alami amnesia sesaat, banyak lupa," kata Erlina dalam podcast bersama Deddy Corbuzier yang dikutip pada Minggu (24/10) kemarin.
Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis paru di RS Persahabatan Jakarta Timur ini juga mengimbau bagi penyintas Covid-19 dengan gejala berkepanjangan sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Guna mendapatkan jalan keluar terbaik untuk mengatasi gejala yang timbul.
"Ke dokter untuk diidentifikasi masalah apa saja. Kadang-kadang pada orang tertentu merasa ada masalah, tapi setelah dicek baik-baik saja. Maka dari itu pengecekan dari dokter bakal tahu harus apa," katanya.
Penting diketahui bahwa gejala yang bertahan lama pasca Covid-19 dapat berdampak serius pada kemampuan seseorang untuk kembali produktif. Sehingga, orang yang amat peduli pada kualitas hidup, ia akan merasakan kondisi yang tidak menyenangkan meski sudah dinyatakan sembuh Covid-19. Seperti halnya keluhan pasien long Covid-19 sang dokter.
“Contohnya pasien saya nih, yang biasa olahraga lari 1 km sampai 5 km setiap minggu dia mampu.Tapi begitu Covid-19 dan dinyatakan sembuh, PCR-nya dua kali negatif, sudah 6 minggu. Ternyata katanya, ‘dok kenapa saya boro-boro lari, jalan aja 300 meter ngos-ngosan,” katanya.
Maka dari itu, dokter Erlina kembali mengingatkan kepada pada penyintas Covid-19 yang mengalami gejala berkepanjangan agar segera ke dokter untuk memeriksakan kesehatan bila ada sisa keluhan.
“Makanya kalau ada keluhan jangan diam-diam saja, harus kontrol kepada dokter terkait,” pungkasnya.
Sementara itu, sebelumnya dokter Reisa Broto Asmoro juga sempat membahas tentang long Covid-19. Dalam acara yang tayang di Instagram @kemenkes_ri beberapa waktu lalu, ia menjelaskan bahwa pasien yang dianggap mengalami long Covid-19 atau post Covid-19 apabila mengalami gejala lebih dari 4 minggu pasca dinyatakan sembuh.
"Atau bisa sampai 3 bulan pasca berkelanjutan dari covid-19 nya," ungkap Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19
Akan tetapi Reisa menekankan bahwa tidak semua penyintas akan terkena long Covid-19. Ia pun menjelaskan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala long Covid-19 yakni dengan menjalankan pola hidup sehat.
"Ada berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala post Covid-19 dan yang paling disarankan adalah harus tetap mempertahankan kondisi badannya seperti saat berjuang sembuh. Lalu tetap memakan makanan bergizi dan seimbang serta olahraga rutin dengan kemampuan tubuh, termasuk menjaga kebersihan lingkungan," jelasnya.
Tak hanya pola hidup sehat, meski sudah dinyatakan negatif Covid-19, penyintas juga tetap harus mematuhi protokol kesehatan secara disiplin seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan hingga mengurangi mobilitas.
(mdk/anf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaJangan abaikan kondisi kesehatan mata Anda! Mulailah menjaganya sedini mungkin.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beberapa tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama kram perut.
Baca SelengkapnyaNggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaLakukan beberapa hal ini untuk memastikan persendian Anda tetap sehat di masa depan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnya