Merdeka.com - Marjoram (Origanum majorana), yang juga disebut oregano liar adalah tanaman herbal yang termasuk anggota dari keluarga daun mint (Lamiaceae). Meski terkait erat dengan oregano, marjoram dan oregano adalah dua herbal yang berbeda.

Keduanya biasa digunakan dalam resep Yunani dan Mediterania. Namun, marjoram memiliki rasa yang lebih ringan, lebih manis, dan lebih banyak daripada oregano. Marjoram juga memberikan manfaat kesehatan dan nutrisi tertentu.

Marjoram telah lama digunakan sebagai obat herbal dan mengandung beberapa senyawa yang dapat memberikan manfaat kesehatan. Terlebih, marjoram terbukti memiliki beberapa sifat antiinflamasi dan antimikroba, yang digunakan secara medis untuk membantu mengobati berbagai penyakit, termasuk masalah pencernaan, infeksi, dan nyeri haid.

Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan apa saja manfaat marjoram untuk kesehatan dan efek sampingnya, dilansir dari laman Healthline.

Sifat Antioksidan dan Anti-inflamasi

Manfaat marjoram yang pertama tersimpan dari kandungan antioksidan dan anti-inflamasinya. Antioksidan membantu mencegah kerusakan sel yang disebabkan oleh molekul berbahaya yang disebut radikal bebas.

Beberapa senyawa dalam marjoram, seperti carvacrol, telah terbukti memiliki efek antioksidan. Secara khusus, senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh Anda. Meskipun peradangan adalah respons tubuh yang normal, peradangan kronis dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu, seperti diabetes, kanker, dan gangguan autoimun.

ilustrasi ©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/ittipon

Manfaat marjoram yang kedua yaitu aktivitas antimikrobanya. Kegunaan umum dari marjoram ini adalah untuk mengobati infeksi jamur bisa dengan mengoleskan minyak esensial yang diencerkan ke kulit, serta mengonsumsi suplemen untuk membantu mengobati pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian tentang manfaat marjoram yang khusus ini. Terlebih lagi, herbal ini dimanfaatkan sebagai pestisida alami untuk berbagai tanaman pangan.

Meringankan Masalah Pencernaan

Manfaat marjoram yang ketiga yakni untuk meringankan masalah pencernaan. Marjoram dapat digunakan untuk mencegah masalah pencernaan seperti sakit maag dan penyakit bawaan makanan tertentu.

Sebuah studi terhadap enam tumbuhan mengungkapkan bahwa marjoram dapat melawan Clostridium perfringens, patogen bawaan makanan yang umum. Selain itu, penelitian pada tikus mencatat bahwa ekstraknya dapat melindungi tubuh dari tukak lambung. Meski begitu, studi pada manusia masih diperlukan.

Manfaat marjoram yang terakhir adalah untuk membantu mengatur siklus menstruasi dan hormon. Marjoram telah terbukti dapat merangsang aliran menstruasi. Ekstrak atau tehnya dapat membantu mengatur siklus menstruasi, serta mengembalikan keseimbangan hormon pada wanita yang sedang tidak hamil dengan siklus yang tidak teratur.

Manfaat marjoram juga dapat membantu mengobati sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan hormonal dengan gejala seperti menstruasi tidak teratur dan jerawat. Sebuah studi pada 25 wanita dengan PCOS menemukan bahwa teh marjoram meningkatkan profil hormonal dan sensitivitas insulin mereka.

Efek Samping

Selain menawarkan manfaat yang baik untuk kesehatan, marjoram juga memiliki beberapa efek samping. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati saat menambahkan herbal ini dalam makanan.

Beberapa efek samping marjoram antara lain:

Komplikasi kehamilan

Wanita hamil atau menyusui harus menghindari suplemen marjoram. Karena pengaruhnya terhadap berbagai hormon reproduksi dan menstruasi, herbal ini dapat memicu efek samping negatif selama kehamilan.

Dapat mempengaruhi pembekuan darah

Suplemen Marjoram dapat menghambat pembekuan darah. Satu studi yang menganalisis 20 tumbuhan menentukan bahwa marjoram menghambat pembentukan trombosit, yang merupakan faktor kunci dalam pembekuan darah. Herbal ini juga sebaiknya dihindari oleh siapa pun yang mengonsumsi pengencer darah.

Dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu

Marjoram dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah dan antikoagulan, untuk meningkatkan risiko pendarahan.

Ini juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat diabetes dengan menurunkan gula darah, berpotensi menghasilkan tingkat rendah yang berbahaya. Jika Anda menderita diabetes, konsultasikan dengan praktisi kesehatan sebelum mengonsumsi marjoram.