Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta Terbaru Konser Rhoma Irama di Bogor, Penyelenggara dan Artis Diperiksa Polisi

Fakta Terbaru Konser Rhoma Irama di Bogor, Penyelenggara dan Artis Diperiksa Polisi Rhoma Irama. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Gelaran musik yang menghadirkan Rhoma Irama dan sejumlah penyanyi papan atas Indonesia di Kabupaten Bogor pada Minggu, 28 Juni 2020 berbuntut panjang.

Pasalnya acara yang menghadirkan kerumunan massa itu dilaksanakan saat Bogor masih dalam masa pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dikutip dari liputan6.com, gelaran musik itu merupakan rangkaian dari acara khitanan di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Keramaian yang ditimbulkan dari gelaran musik itu disebut potensial menjadi klaster penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19.

Panggil Pihak Penyelenggara

konser rhoma irama di bogor

Youtube uct Channel ©2020 Merdeka.com

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai, banyak pelanggaran yang terjadi di acara musik yang menghadirkan raja dangdut itu. Pihak kepolisian akan memanggil pihak penyelenggara untuk dimintai keterangan.

"Kejadian di Bogor ini pelanggarannya banyak, mengumpulkan massa yang besar, desak-desakan, teriak dan sebagainya, itu harusnya sudah dihitung yang namanya musik di luar pasti emosi warga kan kebawa dengan apapun hiburannya," kata Ridwan Kamil di Mapolda Jabar, Rabu 1 Juli 2020.

Tambah Beban

ilustrasi corona

©2020 Merdeka.com/shutterstock

Menurut Ridwan Kamil, jika setiap kerumunan harus dilakukan rapid test, hal ini secara tidak langsung membuat menambah beban pemerintah dalam melakukan upaya penanggulangan pandemi COVID-19.

"Coba bayangkan, kalau semua ada kerumunan harus di-rapid test kan repot kan. Itulah poinnya, kasihanilah kami yang sedang mengatur proses ini dengan sebaik-baiknya, saya kira ini pelajaran buat semua orang," ujar Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar itu.

Tindakan Tegas

konser rhoma irama di bogor

Youtube uct Channel ©2020 Merdeka.com

Ia mendukung kepolisian untuk meminta keterangan dari pihak penyelenggara dan serta mereka yang terlibat dalam acara musik tersebut. Jika perlu penindakan tegas, hal tersebut diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak.

"Ini jadi pelajaran, tolong yang lain-lain jangan mengulangi dan meniru, dan harus selalu meminta izin dengan jelas terkait protokol kesehatan," ucap dia.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso membenarkan rencana kepolisian meminta keterangan kepada penyelenggara, tak terkecuali artis yang mengisi acara musik di Bogor beberapa waktu silam.

"Nanti dari Polres Bogor yang akan mengundang pihak penyelenggara. Kemudian di dalam pencegahan COVID-19 juga dilakukan rapid test terhadap warga setempat maupun undangan yang hadir di acara tersebut," kata dia.

Digelar di Zona Merah

rhoma irama

©2020 Merdeka.com/Youtube Indosiar

Selain menimbulkan kerumunan massa yang berpotensi menjadi klaster penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19, acara musik yang menjadi bagian dari rangkaian pesta khitan itu juga melanggar protokol kesehatan dalam upaya penanggulangan pandemi. Pasalnya, digelar di wilayah yang termasuk zona merah COVID-19.

Konser itu melanggar Peraturan Bupati (Perbup) No 35 Tahun 2020 yang mengatur berbagai macam ruang lingkup, yaitu level kewaspadaan daerah, penetapan PSBB proporsional secara parsial sesuai kewaspadaan daerah, serta protokol kesehatan dalam rangka adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Meski acara tersebut sudah dinyatakan batal, namun Rhoma Irama tetap saja tampil menghibur ribuan orang yang datang. Selain sang raja dangdut, artis lain yang turut tampil yaitu Rita Sugiarto dan Caca Handika.

Kerja Keras Gugus Tugas

ilustrasi corona

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pihak kepolisian sudah memeriksa pihak yang bertanggung jawab dalam gelaran musik beberapa waktu silam.

"Kasus yang di Bogor itu sudah ditindaklanjuti kepolisian untuk memetakan secara proporsional siapa saja yang harus bertanggung jawab terhadap tindakan yang punya potensi (penyebaran virus) serta mengganggu kewaspadaan kita dalam mengendalikan Covid-19," ujar Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (3/7/).

Emil tidak merinci siapa yang menjadi penanggung jawab atas konser tersebut. Namun,s ia berharap masyarakat menyadari bahwaanya untuk saat ini menggelar acara hajatan dengan mengundang massa dapat berpotensi menjadi area penyebaran virus.

Keberadaan konser tersebut membuat gugus tugas harus bekerja keras mendeteksi adanya kemungkinan peluang penularan.

Masyarakat Diminta Menahan Diri

rhoma irama

©2020 Merdeka.com/Youtube Indosiar

"Bayangkan kalau semua melakukan tindakan pelanggaran seperti itu dan bubar acara semua orang harus di-rapid test. Itu akan melelahkan dan akan menghabiskan resources. Sementara kami (Gugus Tugas) sedang fokus ke tempat lain dengan keterbatasan PCR dan rapid test," Emil menambahkan.

Masyarakat diminta menahan diri untuk tidak berkerumun serta tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 jika terpaksa harus beraktivitas keluar rumah.

"Jadi inilah imbauan kepada warga Jawa Barat, jangan mengundang kerumunan sehingga berpotensi menjadi penyebaran," tuturnya.

Minta Maaf

rhoma irama

©2020 Merdeka.com/Youtube Indosiar

Sementara itu, penyelenggara acara khitanan yang menghadirkan Rhoma Irama dan sederet artis kenamaan di Desa Cibunian meminta maaf.

"Maaf yang sebesar-besarnya pada Pemda, Gugus Tugas Covid-19 tingkat daerah maupun nasional karena keluarga kami mengadakan acara khitanan di saat Covid-19 masih mewabah di Indonesia," kata Hadi Pranoto di Bogor, Rabu, 1 Juli 2020.

(mdk/rka)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Polresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks

Polresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks

Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dewa 19 dan Kahitna Meriahkan IIMS 2024, Pesertanya Lebih 23 Merek Otomotif

Dewa 19 dan Kahitna Meriahkan IIMS 2024, Pesertanya Lebih 23 Merek Otomotif

Dyandra Promosindo umumkan deretan program pendukung di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 15 - 25 Februari 2024 di JIExpo Kemayoran.

Baca Selengkapnya
Aiman Bakal Diperiksa Terkait Penyebaran Berita Bohong Pada 26 Januari 2024

Aiman Bakal Diperiksa Terkait Penyebaran Berita Bohong Pada 26 Januari 2024

Aiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos

Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos

Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Momen Iwan Fals Sekeluarga Nyoblos di TPS, Penampilan dan Siapa yang Dicoblos Ramai Jadi Sorotan

Momen Iwan Fals Sekeluarga Nyoblos di TPS, Penampilan dan Siapa yang Dicoblos Ramai Jadi Sorotan

Mendatangi lokasi TPS, penampilan Iwan Fals beserta istri dan putra putrinya ramai disorot.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum Anies-Cak Imin Bongkar Temuan Intervensi Bansos di Balik Tingginya Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Anies-Cak Imin Bongkar Temuan Intervensi Bansos di Balik Tingginya Suara Prabowo-Gibran

Timnas AMIN mengungkapkan temuan intervensi program bantuan sosial (bansos) untuk menaikkan suara paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
TKN Temukan Dugaan Mobilisasi Pemilih Berambut Cepak dan Berbadan Tegap di Dramaga Bogor

TKN Temukan Dugaan Mobilisasi Pemilih Berambut Cepak dan Berbadan Tegap di Dramaga Bogor

TKN Prabowo-Gibran menemukan dugaan kecurangan pemilu 2024 berupa mobilisasi pemilih secara ilegal.

Baca Selengkapnya