Dekat dengan Pusat Gempa, Ini 6 Fakta Wilayah Bayah di Lebak yang Jarang Diketahui
Pada Minggu (25/2) terjadi gempa bumi berkekuatan 5,7 magnitudo yang terasa hingga Jakarta. Getaran berlangsung selama beberapa menit, mulai pukul 20:07 WIB malam.
Gempa dengan getaran cukup kuat itu rupanya berasal dari wilayah Samudera Hindia Selatan, atau tak jauh dari daratan Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.
Diketahui sejumlah gempa cukup sering berpusat dari kawasan tersebut, sehingga area sekitar Bayah menjadi cukup rawan.
Di balik rawannya kawasan Bayah karena dekat dengan pusat gempa bumi, terutama pada Minggu malam itu, terdapat sejumlah fakta yang jarang diketahui.
Berikut merdeka.com rangkum fakta dari Kecamatan Bayah di Kabupaten Lebak? Mari simak informasi selengkapnya.
Daerah Paling Dekat dengan Pusat Gempa pada Minggu 25 Februari 2024
Mengutip laman BMKG, Bayah menjadi daerah yang paling dekat pusat gempa yang terjadi pada Minggu (25/2) malam.
Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Gempa tersebut kemudian cukup dirasakan oleh masyarakat setempat, seperti diungkap di akun Instagram Info Lebak Banten.
“Kerasa banget tadi abis salat Isya,” kata salah satu warga Lebak di akun tersebut.
Dilintasi Sesar Aktif
Mengutip ANTARA, kawasan Lebak yang di dalamnya termasuk Bayah, merupakan daerah yang dilintasi sesar aktif. Walau gempa bisa saja terjadi akibat subduksi.
Namun diketahui dua sesar itu bernama Cimandiri dan Baribis, yang melewati kawasan perairan hingga ke sebagian Provinsi Jawa Barat di bagian selatan.
berita untuk kamu.
Dalam laman ESDM disebutkan jika gempa yang terjadi pada Minggu malam itu disebabkan adanya aktivitas zona penunjaman, dengan mekanisme sesar naik berarah relatif barat laut - tenggara.
Merupakan Daerah dengan Susunan Tanah yang Lunak
Getaran gempa sangat dimungkinkan terjadi karena struktur tanah yang lunak. Kawasan dekat pusat gempa Bayah misalnya, tersusun dari dua jenis unsur tanah yakni sedang (kelas D) dan tanah lunak (kelas E).
Jenis-jenis tanah yang berada di dekat Bayah berbentuk sedimen batu pasir, lempung dan gamping. Kawasan tersebut juga dulunya meruapakan batuan rombak dari gunung berapi.
“Serta endapan Kuarter berupa endapan aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunungapi muda dan setempat aluvial rawa,” kata Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, mengutip Liputan6
Dahulu Bayah jadi Lokasi Pertambangan Batu Bara yang Terkenal
Mengutip laman Museum Multatuli, kawasan Bayah merupakan daerah yang juga dikelilingi perbukitan. Tanahnya kaya, dengan sumber utamanya batu bara.
Sebelum era kemerdekaan, kawasan tersebut dijadikan sebagai daerah tambang oleh pemerintahan Jepang. Agar operasional tambang berjalan maksimal, maka pemerintah Jepang membangun rel kereta api sepanjang 90 kilometer dari Saketi ke Bayah.
Sayangnya, pembangunan jalur rel kereta api menggunakan sistem kerja paksa hingga menelan korban sebanyak 93.000 orang.
Beberapa Kali Didatangi Soekarno
Di masa penjajahan Jepang, Soekarno pernah mendatangi Banten sebanyak dua kali. Namun yang paling terkenal adalah saat dirinya menjadi penggerak warga setempat dalam sistem kerja paksa alias romusha.
Ketika itu dirinya memberi semangat kepada ribuan warga Bayah untuk membantu Jepang dalam membangun rel kereta api. Fungsi rel diklaim untuk kesejahteraan, karena Jepang sebagai saudara tua Indonesia.
Kemudian Soekarno juga kembali datang ke Banten dan Bayah pada 1950-an, ketika dirinya sudah dilantik menjadi presiden. Ia memiliki misi untuk menyemangati para pemuda dalam mempertahankan semangat kemerdekaan dan persatuan.
Bayah masih Minim Mitigasi Gempa
Sementara itu, ditambahkan Wafid saat ini wilayah yang dekat dengan pusat gempa pada 25 Februari 2024 itu masih minim mitigasi gempa.
Ia menekankan pembangunan permukiman dan gedung-gedung harus menggunakan struktur tahan gempa.
Kemudian, wilayah tersebut juga harus disediakan fasilitas jalur evakuasi demi meminimalisir korban jiwa.
“Oleh karena wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Sukabumi tergolong rawan gempa bumi dan tsunami, maka harus lebih ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural," kata dia.
Adapun gempa bumi yang juga terasa di sebagian wilayah Jawa Barat selatan itu tidak berpotensi Tsunami.
- Nurul Diva Kautsar
Malam tahun baru terjadi bencana alam gempa bumi yang melanda Kabupaten Sumedang.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,8 mengguncang Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaWarga heran keluarga tersebut nekat melintas di jalan tersebut
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konon warga di sini merupakan keturunan Kerajan Galuh
Baca SelengkapnyaBerdirinya Kabupaten Lamongan tak bisa dilepaskan dari sosok Sunan Drajat
Baca SelengkapnyaFakta Burung kedasih isi burung licik ini menarik untuk disimak. Salah satunya, ia tidak membuat sarang untuk mengerami telurnya.
Baca SelengkapnyaMasjid itu menjadi saksi bisu pembebasan Irian Barat pada tahun 1960.
Baca SelengkapnyaPada 2024 ini Kabupaten Kediri berusia 1220 tahun.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 4,9 mengguncang kawasan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (14/12) pukul 14.17 WIB.
Baca Selengkapnya