Antisipasi Lonjakan Covid-19, Ridwan Kamil Siapkan Ini untuk Cegah Klaster Pilkada
Merdeka.com - Terdapatnya aktivitas yang dilakukan banyak orang di satu lokasi membuat Pilkada serentak menjadi momen yang cukup diantisipasi oleh Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil untuk mencegah terbentuknya klaster baru pasca Pilkada.
Kewaspadaan tersebut menurutnya berkenaan juga dengan adanya masa libur akhir tahun yang akan terjadi beberapa minggu ke depan. Sehingga dirinya bersama Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Provinsi Jabar telah menyiapkan tindakan pencegahan terbentuknya klaster baru Covid-19.
Kendati demikian, ia dan KPUD Jabar pun turut mengapresiasi gelaran Pilkada serentak tahun 2020 yang terjadi di Kabupaten Bandung. Melansir dari liputan6.com, menurutnya di wilayah tersebut kedisiplinan penerapan protokol kesehatan selama tahapan pemungutan suara diklaim sudah ketat.
Menyiapkan 15 Gedung Isolasi
©2020 Photo
Menurut gubernur yang kerap disapa Emil itu saat ini 15 gedung telah disiapkan sebagai lokasi isolasi dari pasien Covid-19 yang diduga akan melonjak. Upaya tersebut berkenaan dengan keterisian ruang isolasi di rumah sakit yang kini telah berkisar di atas 70 persen.
"Sudah ada 15 gedung yang kita siapkan sebagai ruang isolasi. Karena rata-rata keterisian sekarang sudah di atas 70-an persen. Mudah-mudahan tidak dipakai, tapi jaga-jaga di akhir tahun kalau ada kenaikan. Jawa Barat harus punya kesiapan terhadap kapasitas ruang," kata Ridwan Kamil, Rabu (9/12/2020).
Sebelumnya sempat disampaikan, dari 15 gedung tersebut 11 di antaranya merupakan asrama yang akan dikelola sebagai ruang isolasi oleh dokter dan tenaga kesehatan, dan empat lainnya merupakan bangunan hotel.
Menerapkan Protokol Ketat Selama Pelaksanaan Pilkada Serentak
Selain itu, pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat pun telah dilakukan secara maksimal di lokasi TPS seperti pembatasan jumlah pemilih maksimal 500 orang per TPS, memakai masker, jaga jarak, tinta tetes, cek suhu tubuh, membawa alat tulis sendiri, pengaturan kedatangan, pelindung wajah, mencuci tangan, TPS sehat, disinfeksi TPS, tidak bersalaman, sarung tangan, tisu kering, hingga bilik khusus.
"Ada 15 protokol kesehatan dari mulai disinfeksi tempat (TPS) juga, kemudian ada TPS khusus buat yang panas atau suhunya berbeda (di atas rata-rata normal). Jadi, demokrasinya tidak kita kurangi tapi dipisahkan dengan kelompok yang secara umum," katanya. Sosialisasi juga sudah dilakukan sebelum pelaksanaan pemungutan suara dengan menyampaikan 15 protokol kesehatan sebagai pedoman pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2020.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Sahroni untuk Ridwan Kamil: Selamat Maju Pilkada DKI, Sampai Bertemu dengan Saya, Kang
Baca SelengkapnyaDalam UU 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY di mana pengangkatan gubernur dan wakil gubernur DIY melalui pengukuhan.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ridwan Kamil akan memutuskan maju Pilgub Jabar atau Jakarta pada bulan Juni
Baca SelengkapnyaCagub-cawagub harus memperoleh dukungan dari pemilih yang termuat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum terakhir, yakni sebanyak 618.968 dukungan.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo ini juga meminta agar para pendukungnya tidak membalas fitnah yang ditudukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaGolkar dan Partai Gerindra sudah memberikan tiket untuk Ridwan Kamil berlaga di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaUsai pendatangan NPHD, dana akan cair paling lambat 14 hari setelahnya.
Baca Selengkapnya