6 Manfaat Minyak Peppermint untuk Kesehatan, Bantu Atasi Masalah Pencernaan

Merdeka.com - Peppermint adalah ramuan aromatik yang termasuk ke dalam keluarga mint. Peppermint adalah hibrida yang merupakan hasil dari persilangan antara spearmint dan watermint. Salah satu olahannya yang bermanfaat adalah minyak peppermint.

Minyak peppermint berasal dari daun tanaman peppermint. Ini adalah minyak esensial yang mengandung lebih dari 40 senyawa berbeda, seperti mentol, yang memberikan kualitas menyegarkan pada peppermint.

Minyak peppermint tersedia dalam beberapa bentuk, yaitu minyak esensial peppermint murni, yang sangat terkonsentrasi, ekstrak peppermint, yang jauh lebih sedikit terkonsentrasi, dan kapsul berlapis enterik, yang mengandung sedikit minyak peppermint.

Beberapa orang menggunakan minyak peppermint sebagai aromaterapi, mengoleskannya ke kulit atau menghirupnya melalui uap atau diffuser. Produsen makanan dan minuman juga menggunakan ekstrak peppermint dalam jumlah yang sangat sedikit untuk menambah rasa produk.

Dalam artikel berikut kami akan sampaikan apa saja manfaat minyak peppermint yang baik untuk kesehatan yang dikutip dari healthline.com.

Untuk Iritasi Usus Besar

istockphoto.com

Manfaat minyak peppermint yang pertama adalah untuk mengatasi iritasi usus besar. Beberapa penelitian tentang manfaat minyak peppermint telah difokuskan pada iritasi usus besar. Iritasi usus besar adalah kondisi gastrointestinal (GI) kronis (jangka panjang) yang dapat menimbulkan sakit perut, diare, dan sembelit.

Tinjauan tahun 2019 dari 12 percobaan meneliti kemanjuran kapsul minyak peppermint dalam mengobati IBS bila dibandingkan dengan plasebo. Para peneliti menemukan bahwa pengobatan dengan minyak peppermint bisa memperbaiki sakit perut dan gejala iritasi usus besar lainnya.

Untuk Kondisi GI Lainnya

Manfaat minyak peppermint kedua juga digunakan untuk masalah pencernaan lainnya. Minyak peppermint yang mengandung mentol, telah digunakan bersama dengan jintan untuk menyembuhkan gejala dispepsia fungsional. Kondisi ini ditandai dengan kembung, gangguan pencernaan, dan nyeri di area perut.

Tinjauan tahun 2019 merangkum hasil beberapa penelitian yang melibatkan peppermint, mentol, dan jintan. Secara keseluruhan, pengobatan kombinasi ini tampak menjanjikan dalam mengurangi gejala yang berhubungan dengan dispepsia fungsional.

Tinjauan lain dari studi pengobatan herbal untuk kondisi GI pada anak-anak dan remaja menemukan bahwa minyak peppermint efektif dalam mengurangi durasi, frekuensi, dan tingkat keparahan sakit perut bila dibandingkan dengan plasebo.

Meringankan Kondisi Mual

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/deepblue-photographer

Manfaat minyak peppermint yang ketiga yakni untuk meringankan mual. Mual dapat memiliki banyak penyebab, dan sering terjadi setelah operasi. Satu studi kecil tahun 2016 menilai efek minyak peppermint yang dihirup pada mual pasca operasi.

Para peneliti menemukan bahwa pasien menilai tingkat mual mereka lebih rendah setelah menghirup minyak peppermint. Namun, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa minyak peppermint tidak banyak berpengaruh pada mual.

Para peneliti juga mempertimbangkan apakah minyak peppermint memiliki efek pada gejala mual pada pasien kanker yang menerima pengobatan kemoterapi.

Sebuah studi tahun 2021 terhadap 80 pasien menguji efek ketika pasien mengoleskan satu tetes minyak peppermint di antara bibir atas dan hidung tiga kali sehari selama 5 hari setelah kemoterapi. Para peneliti menemukan bahwa cara ini akan mengurangi keparahan dan frekuensi mual dan muntah.

Meringankan Rasa Sakit

Manfaat minyak peppermint keempat adalah untuk meringankan rasa sakit. Minyak Wintergreen dan mentol telah digunakan untuk mengobati rasa sakit karena sakit kepala tegang, sakit kepala migrain, dan penyebab lainnya.

Dalam sebuah studi tahun 2019 yang membandingkan efek minyak peppermint dan tetes lidokain untuk serangan migrain, para peneliti menemukan bahwa intensitas sakit kepala menurun pada 40% pasien yang menerima keduanya. Tetesan minyak peppermint, ketika dioleskan di dalam hidung secara miring, terbukti mengurangi frekuensi sakit kepala dan rasa sakit, seperti lidokain.

Untuk Kulit dan Rambut

Manfaat minyak peppermint kelima pada rambut dan kulit. Minyak peppermint sering digunakan dalam produk kosmetik. Tetapi ada sejumlah penelitian terbatas tentang manfaat potensial peppermint ketika diterapkan pada kulit dan rambut.

Sebuah studi kecil tahun 2016 mengamati aplikasi topikal minyak peppermint dan efeknya pada gatal kronis. Para peneliti menemukan bahwa larutan minyak peppermint 1 persen membantu meringankan waktu gatal berlangsung dan tingkat keparahan rasa gatal.

Dalam sebuah studi tahun 2016 yang meneliti efek mentol topikal, para peneliti juga menemukan bahwa mentol yang dioleskan secara topikal meningkatkan aliran darah kulit. Ini juga dapat membantu pertumbuhan rambut, karena peningkatan aliran darah dapat membantu merangsang kulit kepala Anda.

Melawan Bakteri

Manfaat minyak peppermint terakhir berguna untuk melawan bakteri. Minyak peppermint juga memiliki sifat antimikroba ringan. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menentukan efektivitasnya terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur. Sebuah studi tahun 2019 menyoroti aktivitas antibakteri minyak peppermint pada berbagai jenis bakteri.

Penelitian ini menunjukkan potensi minyak peppermint sebagai pilihan terapi masa depan untuk infeksi tertentu, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan. Tapi, meski hasil ini menjanjikan, aktivitas antimikroba pada minyak peppermint mungkin juga bergantung pada spesies bakterinya.

Studi lain menemukan bahwa meskipun minyak peppermint menunjukkan potensi aktivitas antimikroba, minyak ini kurang efektif dibandingkan minyak esensial lainnya pada 20 jenis Streptococcus suis yang berbeda.