Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Penyebab Diare Pada Anak dan Cara Mudah Mengatasinya di Rumah

5 Penyebab Diare Pada Anak dan Cara Mudah Mengatasinya di Rumah 5 penyebab diare pada anak dan cara mengatasinya. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Diare masih menjadi masalah kesehatan yang besar di Indonesia. Diare ada di peringkat ke-13 penyebab kematian secara umum di Indonesia dengan proporsi 3.5 persen. Sedangkan untuk kategori penyakit menular, diare menduduki peringkat ketiga. Kelompok usia yang terbanyak mengalami diare adalah balita, yaitu sebanyak 16.7 persen.

Diare adalah kondisi di mana (Buang Air Besar) BAB yang dikeluarkan encer atau berair dengan frekuensi lebih sering daripada biasanya. Penyebab diare yang paling umum adalah karena makanan atau minuman yang kotor dan terkontaminasi mikroorganisme.

Pada anak-anak, diare merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai. Penyakit ini kerap kali membuat orang tua panik dan khawatir, karena jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat mengakibatkan risiko yang fatal. Namun, diare akan cepat sembuh jika ditangani dengan penanganan yang tepat. Berikut penyebab diare pada anak dan cara mengatasinya, dilansir dari berbagai sumber:

1. Kurang menjaga kebersihan badan

5 penyebab diare pada anak dan cara mengatasinya

Sumber: klikdokter.com 2020 Merdeka.com

Kuman penyebab diare akan lebih mudah menginfeksi jika sistem imun lemah. Anak kecil cenderung lebih rentan mengalami diare karena mereka belum terlatih untuk menjaga kebersihan diri sendiri. Apalagi, anak-anak biasanya belum terlalu memahami tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Bakteri penyebab diare bisa masuk ke dalam tubuh lewat mana saja, namun biasanya bakteri masuk ke dalam tubuh paling besar melalui tangan yang kotor. Anak kecil sering menggunakan tangan atau jarinya untuk bermain, bahkan mereka sangat senang untuk mengisap jari hingga menggigit kuku. Tidak hanya itu, anak kecil sering memasukkan mainan atau benda yang ada di sekitarnya ke dalam mulut.

Reflek anak dalam memasukkan benda-benda ke mulut ini lah yang menjadi penyebab bakteri mudah masuk ke tubuh dan bisa menyebabkan diare.

2. Alergi makanan

5 penyebab diare pada anak dan cara mengatasinya

Sumber: klikdokter.com 2020 Merdeka.com

Selain keracunan makanan, anak-anak dapat mengalami diare jika memiliki alergi pada makanan tertentu. Anak dapat mengalami muntah-muntah yang kemudian dapat disertai dengan perut sakit hingga diare.

Ada banyak jenis makanan yang berisiko menyebabkan alergi, namun makanan yang paling sering menyebabkan alergi pada anak antara lain semua produk susu, telur, kacang-kacangan, kedelai, dan gandum.

Pada anak bayi yang masih menyusu, Ia dapat mengalami alergi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya. Protein dari makanan yang ibu makan akan terserap ke dalam ASI dan masuk ke dalam tubuh bayi.

3. Keracunan makanan

5 penyebab diare pada anak dan cara mengatasinya

Sumber: klikdokter.com 2020 Merdeka.com

Diare sangat mudah menyerang anak melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh kuman atau bakteri. Kuman juga dapat masuk ke dalam tubuh jika anak mengonsumsi makanan yang tidak matang sempurna.

Beberapa kasus diare pada anak-anak dapat disebabkan oleh keracunan makanan. Hal ini bisa terjadi jika anak mengonsumsi makanan yang tidak terjamin kebersihannya. Gejala diare ini biasanya diikuti dengan kondisi di mana anak mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi makanan tersebut.

Diare yang diakibatkan keracunan makanan biasanya dapat mereda sendiri dalam waktu kurang dari 24 jam.

4. Mengonsumsi obat tertentu

5 penyebab diare pada anak dan cara mengatasinya

Sumber: klikdokter.com 2020 Merdeka.com

Jika anak mengalami diare selama pemakaian antiobiotik, bisa jadi hal ini berhubungan dengan pengobatan yang sedang dijalaninya. Biasanya obat-obatan yang berpengaruh adalah antibiotik. Hal ini karena efek samping obat antibiotik dan obat pencahar dapat menyebabkan diare pada anak.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa sembarangan meminum antibiotik dapat menyebabkan anak mengalami diare dengan ikut membunuh koloni bakteri baik di usus. Namun jika anak mengalami diare karena obat antibiotik, dianjurkan untuk segera periksa ke dokter. Jangan langsung menghentikan atau mengurangi dosis obat tersebut tanpa konsultasi dengan dokter

5. Kondisi kesehatan tertentu

5 penyebab diare pada anak dan cara mengatasinya

Sumber: klikdokter.com 2020 Merdeka.com

Selain disebabkan oleh faktor kebersihan dan makanan yang dikonsumsi, diare pada anak juga dapat disebabkan oleh penyakit tertentu yang diderita anak tersebut. Beberapa gangguan pencernaan seperti IBS atau irritable bowel syndrome, penyakit Crohn, dan penyakit Celiac juga dapat menjadi penyebab anak mengalami diare.

Cara Mengatasinya di Rumah

5 penyebab diare pada anak dan cara mengatasinya

Sumber: klikdokter.com 2020 Merdeka.com

Gejala diare umumnya akan hilang dengan sendirinya tanpa bantuan pengobatan apa pun. Biasanya diare berlangsung hingga 7 hari. Pada kasus tertentu, diare dapat berlangsung lebih lama tergantung penyebabnya. Orang tua bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk meringankan kondisi anak yang sedang mengalami diare:

  • Jangan berikan makanan yang padat
  • Jika anak-anak mengalami diare, disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang padat terlebih dahulu. Berikan makanan dalam porsi yang lebih sedikit dari biasanya dan hindari makanan pedas dan berlemak.

    Jangan berikan makanan padat pada anak-anak jika mereka dehidrasi. Berikan anak sampai mereka mengonsumsi cukup cairan. Makanan baru bisa diberikan setelah mereka tidak lagi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi. Namun, jika anak tidak mengalami dehidrasi, berikan makanan seperti biasa.

  • Berikan larutan gula garam
  • Bagi penderita diare yang rentan dehidrasi, dokter akan menyarankan penggunaan oralit. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare, anak-anak juga dapat diberikan larutan gula dan garam yang mudah dibuat di rumah. Caranya dengan melarutkan satu liter air dengan enam sendok teh gula yang dicampur dengan setengah sendok teh garam.

    Cairan ini dapat diberikan setiap kali anak buang air besar. Banyaknya cairan yang diberikan tergantung pada berat badan anak.

  • Perbanyak asupan cairan
  • Saat mengalami diare, anak harus mengonsumsi lebih banyak cairan. Cairan harus diperbanyak jika diare disertai dengan muntah. Hal ini dibutuhkan untuk menghindari dan menangani dehidrasi akibat diare.

    Berikan anak-anak minuman sedikit-sedikit namun dengan frekuensi yang sering. Lebih baik mendapatkan cairan sedikit daripada tidak sama sekali. Lebih baik memberi anak dengan air putih dan hindari pemberian jus buah atau minuman bersoda karena akan membuat diare bertambah parah.

  • Memberikan obat antidiare
  • Pemberian obat antidiare pada anak dapat mengurangi gejala diare dan mempersingkat durasinya. Namun, sebenarnya obat tidak diperlukan karena sistem kekebalan tubuh pada anak akan melawannya secara alami.

    Namun jika diare tidak kunjung membaik, disarankan untuk segera konsultasi dengan dokter. Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat diare tanpa resep dari dokter.

    (mdk/far)
    ATAU
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    5 Buah untuk Mengatasi Diare, Perhatikan Teksturnya

    5 Buah untuk Mengatasi Diare, Perhatikan Teksturnya

    Terdapat beberapa jenis buah yang dapat membantu penyembuhan diare.

    Baca Selengkapnya
    Diare dan Sembelit Menghantui di Hari Lebaran, Waspadai dan Hindari Sejumlah Penyebabnya

    Diare dan Sembelit Menghantui di Hari Lebaran, Waspadai dan Hindari Sejumlah Penyebabnya

    Munculnya masalah diare da sembelit merupakan suatu hal yang rawan terjadi di kala Lebaran Idulfitri, ketahui penyebabnya.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif

    Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif

    Merdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Penyebab Anak Terlambat Bicara, Kenali Ciri-Cirinya

    Penyebab Anak Terlambat Bicara, Kenali Ciri-Cirinya

    Keterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.

    Baca Selengkapnya
    8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

    8 Cara Mencegah DBD pada Anak, Lakukan Sejak Dini

    Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melakukan pencegahan DBD.

    Baca Selengkapnya
    7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

    7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

    Bintitan pada anak adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada salah satu kelenjar minyak di kelopak mata.

    Baca Selengkapnya
    Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.

    Baca Selengkapnya
    Tips Menjaga Kesehatan Pernapasan Anak di Tengah Kepungan Polusi Udara

    Tips Menjaga Kesehatan Pernapasan Anak di Tengah Kepungan Polusi Udara

    Di tengah serbuan polusi udara seperti ini, penting untuk melindungi kesehatan anak.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

    Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

    Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

    Baca Selengkapnya