Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

12 Fakta Reaktivasi Jalur KA Cibatu-Garut yang Membuat Warganya Antusias

12 Fakta Reaktivasi Jalur KA Cibatu-Garut yang Membuat Warganya Antusias Lokomotif di Stasiun Garut. ©2020 Merdeka.com/Mochammad Iqbal

Merdeka.com - Jalur kereta api Cibatu-Garut pada tahun 2020 kembali diaktifkan setelah 37 tahun ditiadakan. Penurunan lokomotif uap ditahun 1980an membuat jalur kereta Cibatu-Garut harus dihentikan.

Jalur bersejarah tersebut awalnya merupakan jalur sentral pertumbuhan ekonomi Garut. Mengingat seluruh hasil perkebunan hingga wisatawan dari Eropa pernah melewati jalur tersebut.

Awal tahun 2020 ini jalur Cibatu-Garut telah siap untuk kembali digunakan. Jalur Cibatu-Garut sebagai jalur komersial yang diharapkan bisa kembali mendongkrak perekonomian Garut.

Pada Rabu (17/02) percobaan jalur Cibatu-Garut turut mengundang perhatian masyarakat. Khususnya masyarakat setempat yang tempat tinggalnya dilalui jalur kereta api tersebut.

Dibalik proses reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut, ada beberapa fakta yang tak banyak orang tahu. Berikut 12 fakta jalur Cibatu-Garut yang dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber.

36 Tahun Mati Suri

Jalur Cibatu-Garut pertama kali diaktifkan pada tahun 1889 oleh Belanda. Kereta yang beroperasi kala itu sebagai moda transportasi darat untuk mendukung kegiatan industri disektor perkebunan hingga pertambangan.

Selain sebagai jalur kereta api barang, jalur tersebut pun turut mengangkut para wisatawan yang ingin berlibur ke Kota Garut dan sekitarnya. Kala itu banyak wisatawan dari Eropa yang datang untuk berlibur.

Puncak keemasan dari jalur tersebut adalah di tahun 1970an. Dimana banyak dari kalangan para pecinta kereta khususnya dari luar negeri yang melakukan dokumentasi pada jalur Cibatu-Garut. Namun seiring bertambah tahun, jalur tersebut justru mulai kehilangan armada kereta uap. Akhirnya pada tahun 1982 jalur tersebut dinonaktifkan.

Hanya Bisa Dilalui oleh Lokomotif Tertentu

Jalur Cibatu-Garut awalnya hanya bisa dilalui oleh lokomotif jenis tertentu. Mengingat jalur tersebut merupakan jalur pegunungan yang curam.

Hanya lokomotif berjenis mallet bermassa besar saja yang bisa melewati jalur tersebut seperti DD52, CC10, D14, atau CC50 dengan masing masing bertenaga 1.2 hingga 1.25 MPa (satuan pascal untuk perhitungan tekanan udara).

kereta legendaris jawa

Wikipedia 2020 Merdeka.com

Jalur Penting Perekonomian Era Kolonial

Jalur Cibatu-Garut merupakan jalur yang dibangun oleh Belanda untuk mengangkut komoditas perkebunan. Jalur tersebut dibangun setelah Jalur Bogor, Bandung-Cicalengka pada tahun 1889 sebagai jalur perkebunan serta hasil bumi lainnya.

Hasil perkebunan merupakan komoditas utama wilayah Jawa Barat terutama bagian selatan. Tak heran jika Belanda mau membangun jalur tersebut untuk kepentingan perekonomiannya kali itu.

Puncak Kejayaan

Selama kiprahnya sebagai jalur aktif di selatan jawa, jalur Cibatu-Garut ini sempat mengalami kejayaan yaitu sejak zaman Belanda hingga dekade 1970an. Yakni ketika jalur Cibatu-Garut digunakan sebagai jalur pariwisata. Pada saat itu banyak wisatawan dari kalangan Belanda hingga Eropa berkunjung ke Garut dan sekitarnya.

Masa kejayaan jalur Cibatu-Garut berlanjut hingga tahun 70an. Dimana pada saat itu banyak dari kalangan pecinta kereta yang datang dari luar negeri untuk mendokumentasikan jalur legendaris Cibatu-Garut.

kereta legendaris jawa

Wikipedia 2020 Merdeka.com

Akibat Letusan Gunung Galunggung

Adanya letusan dari Gunung Galunggung pada tahun 1982menimbulkan dampak yang luar biasa bagi industri perkeretaapian di wilayah Garut. Mengingat gunung tersebut terletak di Kabupaten Garut.

Debu vulkanik akibat letusan Gunung Galunggung mengakibatkan sarana prasarana kereta rusak. Air yang digunakan untuk menjalankan lokomotif uap terkontaminasi dengan abu vulkanik. Sejak saat itu satu persatu kereta api uap pun mulai dipensiunkan. Jalur CIbatu-Garut pun dinonaktifkan.

Pernah Dikunjungi oleh 2 Tokoh Penting Dunia

charlie chaplin dan georges clemenceau

Wikipedia 2020 Merdeka.com

Pada tahun 1932 (ada juga yang menyebut 1927) Kabupaten Garut dikunjungi oleh aktor dan pelawak legendaris abad 20, Charlie Chaplin. Dalam kegiatan berliburnya di negara tropis Indonesia, Charlie menaiki kereta sebuah lokomotif uap melewati jalur legendaris Cibatu-Garut. Ia menginap di salah satu hotel legendaris di Garut yang bernama Grand Hotel Ngamplang.

Selain Charlie Chaplin ada juga yang pernah melalui jalur Cibatu-Garut. Sosok tersebut adalah Perdana Menteri Prancis Georges Clemenceau pada akhir 1920an. Rombongan datang ke Indonesia dalam rangka kunjungan kerja dan berwisata ke Kabupaten Garut.

Mulai Diaktifkan Kembali.

Edi Sukmoro, Selaku Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia telah menyusuri jalur tersebut dengan menggunakan sepeda motor pada 26 September 2018 guna memantau kesiapan jalur tersebut sebelum di reaktivasi. Program reaktivasi ini juga bertujuan untuk mendukung pariwisata yang ada Jawa Barat bagian selatan.

Proses reaktivasi ini juga diinisiasi langsung oleh PT KAI, tanpa melibatkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan didukung beberapa faktor, salah satunya yaitu masih jarangnya permukiman penduduk di beberapa titik dijalur Cibatu Garut tersebut (kecuali di wilayah Garut Kota yang telah padat). Reaktivasi ini akan menjadi pilot project terhadap rencana reaktivasi jalur-jalur kereta api lainnya di Jawa.

Dilakukan dengan Waktu Singkat

Jalur kereta Cibatu-Garut diaktifkan kembali dengan waktu yang terhitung cepat. Waktu yang dibutuhkan yaitu selama satu tahun. Proyek dimulai saat penelusuran pertama di tanggal 26 September 2018 hingga 29 September 2019.

Uji coba tahap pertama dilakukan melalui jalur Cibatu-Wanaraja. Lokomotif CC 201 92 03 digunakan dalam uji coba pertama setelah sebelumnya melalui tahap pemadatan lapisan dibawa jalur rel kereta api (pemecokan).

Sempat Ditemukan Mortir

mortir cibatu garut

Ayobandung.com 2020 Merdeka.com

Dilansir dari Merdeka.com,pada 7 Februari 2020 para pekerja yang sedang menggali tanah disekitar rel kereta api dikejutkan dengan ditemukannya sebuah mortir usang sisa peninggalan Belanda. Mortir sendiri merupakan bahan peledak yang biasa digunakan dalam peperangan era kolonial Belanda atau Jepang.

Komandan Koramil Garut Kota Lettu Arh Edi Waryanto menerima informasi adanya penemuan mortir di wilayah Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.

"Jadi kedua pekerja ini sedang menggali tanah untuk pembuatan saluran irigasi yang lokasinya dekat dengan perkampungan warga. Saat melakukan penggalian menggunakan balincong, tiba-tiba saat diangkat ada gulungan sampah yang menyangkut dan di dalamnya terdapat mortir," ujarnya, Jumat (7/2).

"Mortir langsung dibawa sementara ke tempat aman di Makodim 0611 Garut, sebelum kemudian diserahkan temuan tersebut ke Denpal," tambah Edi Waryanto.

Mengobati Kerinduan Warga Garut

Dilansir dari Liputan6.com reaktivasi jalur Cibatu-Garut mendapat respon positif dari masyarakat. Dengan adanya jalur tersebut kerinduan masa kecil warga setempat telah terobati.

Seperti yang diungkapkan oleh Dede (55), warga Garut Kota. Ia tampak sumringah ketika menikmati perjalanan perdana uji coba resmi kereta api dari Stasiun Cibatu menuju Garut Kota pada Rabu (19/2/2020).

Bersama buah hatinya yang berusia 10 tahun, Dede mengaku bangga bisa kembali menyaksikan laju kereta api di kota Intan, setelah mati suri sejak 1983 silam. Ia pun menambahkan bahwa Ia teringat oleh kedua kereta yang sempat menjadi ikon Jawa Barat di masa lalu.

Si Kuik dan Si Gomar yang merupakan sebutan untuk lokomotif uap berjenis DD52 dengan lebar 1.067 mm, diameter roda 1102 mm, dan panjang 20.737 mm. Kedua lokomotif tersebut pernah menjadi primadona yang melintasi jalur tersebut, mengingat bentuknya yang khas dan sangat besar.

Kado Ulang Tahun untuk Garut

stasiun garut

Liputan6.com 2020 Merdeka.com

Dalam pemberitaan yang dilansir darikabar-priangan.com, dirut PT. KAI Edi Sukmoro mengungkapkan bahwa reaktivasi kembali jalur Cibatu Garut merupakan kado special untuk Kabupaten Garut. Mengingat momen tersebut bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Garut yang ke-207. Jalur Cibatu-Garut sudah kurang lebih 37 tahun tidak digunakan sehingga dengan diaktifkannya kembali jalur tersebut pihaknya optimis bisa kembali mengangkat kejayaan Kabupaten Garut.

Fasilitas Stasiun Lengkap

Dilansir dari Liputan6.com,Executive Vice President Daop 2, Fredi Firmansyah mengatakan bahwa lembaganya akan menyiapkan stand atau space khusus bagi UMKM asal Garut di area stasiun Garut.

"Nanti yang (lolos) terseleksi, kami akan tentukan kriterianya," kata dia.

Rencananya space tersebut ditujukan untuk sektor makanan dan minuman, fesyen, termasuk merchandise dan oleh-oleh khas daerah Garut. Dengan begitu adanya stand tersebut diharapkan dapat mengangkat citra pariwisata Kabupaten Garut.

"Ada kriteria tertentu jangan nanti dibebaskan, intinya nanti yang masuk ke sana produk unggulan Garut," kata dia.

Pilot Project Reaktivasi Jalur KA di Jawa

Edi Sukmoro, selaku Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia telah menyusuri jalur Cibatu-Garut menggunakan sepeda motor pada 26 September 2018. Hal tersebut dilakukan untuk memantau kesiapan jalur sebelum direaktivasi.

Program reaktivasi ini juga bertujuan untuk mendukung pariwisata di Jawa Barat bagian selatan. Proses reaktivasi ini juga diinisiasi langsung oleh PT KAI, tanpa melibatkan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Reaktivasi jalur Cibatu-Garut juga didukung beberapa faktor, salah satunya masih jarangnya permukiman penduduk di beberapa titik dijalur tersebut. Meski di beberapa wilayah Garut Kota telah padat penduduk.

Kabar baiknya, reaktivasi ini akan menjadipilot project terhadap rencana reaktivasi jalur-jalur kereta api lainnya di Jawa. Yang artinya beberapa jalur kereta ap di Jawa yang telah mati akan diaktifkan kembali.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Catat! Ini Jam Rawan Kecelakaan Saat Liburan Akhir Tahun

Catat! Ini Jam Rawan Kecelakaan Saat Liburan Akhir Tahun

Masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam berkendara saat merayakan libur tahun baru.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal

5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal

Sudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut

Baca Selengkapnya
5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi

5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi

Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Catat! Ruas Jalan Ditutup dan Dialihkan Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2024 di Jakarta

Catat! Ruas Jalan Ditutup dan Dialihkan Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2024 di Jakarta

Khusus di Jalan Jenderal Sudirman - MH Thamrin, penutupan jalan dilakukan mulai hari ini, Minggu (31/12) dari pukul 19.00 Wib sampai Senin (1/1) pukul 01.00 Wib

Baca Selengkapnya
4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor

4 Fakta Terbaru Cuaca Ekstrem yang Terjadi di Semarang, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor

Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu

Baca Selengkapnya
Ruas Arteri Jawa Barat dan Jawa Tengah Masih Padat Meski Puncak Arus Balik Sudah Lewat

Ruas Arteri Jawa Barat dan Jawa Tengah Masih Padat Meski Puncak Arus Balik Sudah Lewat

Aan mengatakan sejak malam tadi sempat terjadi kepadatan namun tidak sampai menimbulkan kemacetan.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek yang Tewaskan 12 Orang

Fakta-Fakta Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek yang Tewaskan 12 Orang

Kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (8/4).

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Desa Nunuk Baru di Majalengka, Sudah Ada Sebelum Kabupatennya Lahir

Fakta Menarik Desa Nunuk Baru di Majalengka, Sudah Ada Sebelum Kabupatennya Lahir

Konon warga di sini merupakan keturunan Kerajan Galuh

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.

Baca Selengkapnya