Presiden Soeharto Ungkap Cara Pilih Wapres era Orde Baru, Beda Dengan Pilpres Sekarang
Di era Orbe, Capresnya pasti Soeharto. Lalu bagaimana cara memilih wakil presiden?
Di era Orbe, Capresnya pasti Soeharto. Lalu bagaimana cara memilih wakil presiden?
Di Era Orde Baru, belum dikenal pemilihan presiden secara langsung di Indonesia seperti saat ini.
Presiden dipilih melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Selama Orde Baru, Soeharto selalu menjadi calon tunggal untuk presiden.
Jika Presiden sudah pasti Soeharto? Lalu bagaimana cara memilih wakil presiden?
Jauh sebelum sidang umum MPR tahun 1983, Soeharto sudah melemparkan isu soal pemilihan ini kepada TNI (ABRI saat itu) dan Golkar selaku pemenang Pemilu.
Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
Tidak ada pula yang namanya koalisi antar parpol dalam pemilihan capres.
Dari Golkar dan militer, muncul usulan beberapa nama.
Di tahun 1983, misalnya muncul nama-nama seperti Jenderal M Jusuf, Jenderal Panggabean, Amirmachmud, Umar Wirahadikusumah, Adam Malik, dan lain-lain.
Menurut Soeharto, tim ini yang akan memberikan penilaian akhir dari nama-nama yang muncul untuk menjadi wakil presiden Soeharto.
"Saya tidak sendiri memilih wakil presiden," kata Soeharto.
Tahun 1983, berdasarkan berbagai pertimbangan, pilihan jatuh pada Jenderal (Purn) Umar Wirahadikusumah.
Umar dilantik menggantikan Adam Malik sebagai wakil presiden.
Umar Wirahadikusumah memiliki hubungan cukup dekat dengan Soeharto.
Umar menjabat Panglima Kodam di Jakarta saat G30S/PKI meletus.
Dukungan Umar membuat Soeharto bisa menumpas gerakan tersebut dan akhirnya membubarkan PKI.
Dari Panglima Kodam, lalu menjadi Panglima Kostrad. Kemudian menjadi Kepala Staf Angkatan Darat.
Umar juga sempat menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setelah pensiun dari militer.
Puncaknya saat Umar Wirahadikusumah dilantik menjadi wakil Presiden mendampingi Soeharto yang akan memasuki masa jabatan empat periode.
Soeharto mengaku bisa bekerja sama dengan baik bersama Umar sebagai wakil presiden. Intinya adalah tahu kewajiban masing-masing.
"Kerja sama dengan Pak Umar terasa lancar. Lagipula saya tidak mengajukan persyaratan yang sulit," kata Soeharto.
Soeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaPatok-patok proyek tol sudah dipasang di sekeliling desa
Baca SelengkapnyaAwalnya Letkol Soeharto tak percaya diri. Gadis itu dari keluarga ningrat. Apakah dia dan keluarganya mau menerima?
Baca SelengkapnyaKecantikan Mamiek berhasil menjadi sorotan publik. Banyak dari warganet yang berpendapat bahwa ia begitu mirip dengan salah satu mendiang selebriti Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDi tengah panasanya penumpasan PKI, Jenderal Soeharto mengaku sempat mau dibunuh.
Baca SelengkapnyaBanyak cerita menarik yang tidak diketahui publik dari sosok mendiang Presiden Soeharto. Salah satunya dengan tegas menolak untuk dikawal polisi.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden ke-2 RI Soeharto berikan hak pilihnya di Pemilihan Umum (Pemilu) 2004.
Baca SelengkapnyaPutri pertama Presiden Soeharto, Siti Hardijanti Hastuti Indra Rukmana ceritakan makanan dan minuman favorit Soeharto saat bersantai. Apa saja?
Baca SelengkapnyaSelama 32 tahun menjabat sebagai presiden, Soeharto juga pernah menyampaikan kata indah bermakna.
Baca Selengkapnya