Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ki Gede Bungko, Panglima Laut dari Cirebon Pengusir Portugis & Perompak di Laut Jawa

Ki Gede Bungko, Panglima Laut dari Cirebon Pengusir Portugis & Perompak di Laut Jawa Kisah Ki Gede Bungko, Panglima Angkatan Laut Kasultanan Cirebon. ©2021 Kanal Youtube Bung Fei/Merdeka.com

Merdeka.com - Di masa kekuasaan Kasultanan Cirebon, sekitar abad 15-16 masehi, ada tokoh yang diperhitungkan kiprahnya bernama Ki Gede Bungko. Sosok pahlawan dari Kasultanan Cirebon tersebut berpengaruh, lantaran posisinya sebagai panglima angkatan laut. Ia berhasil menghalau kejahatan seperti perompak di Laut Jawa.

Bahkan seperti dikutip dari laman historyofcirebon, Kamis (29/7), sosoknya turut andil saat menumpas bangsa Portugis bersama Kerajaan Demak di Pelabuhan Sunda Kelapa, Batavia pada tahun 1522 M. Seperti apa kisah menariknya?

Veteran Angkatan laut Majapahit

kisah ki gede bungko panglima angkatan laut kasultanan cirebon

Kisah Ki Gede Bungko, Panglima Angkatan Laut Kasultanan Cirebon ©2021 Kanal Youtube Bung Fei/Merdeka.com

Berdasarkan catatan Naskah Serat Carub Kandha karangan Pangeran Abdul Hamid Sukama Jaya tahun 1840, menyebutkan jika ia merupakan sosok penting lantaran pengalamannya sebagai panglima angkatan laut yang tak diragukan lagi.

Sebelum diberi gelar oleh Sunan Gunung Jati, Ki Gede Bungko pernah menjadi panglima angkatan laut dari kerajaan Majapahit.

Dikisahkan jika Ki Gede Bungko merupakan murid dari Sunan Ampel yang diboyong oleh Sunan Gunung Jati untuk membantu kerajaan dari Kasultanan Cirebon.

Berasal Dari Banyuwangi

Sempat bertugas di kerajaan Majapahit, Ki Gede Bungko adalah pendatang asal Blambangan (Banyuwangi) dengan nama asli Jakataruna. Ia bertemu dengan Sunan Gunung Jati saat berkunjung ke Surabaya untuk menemui Sunan Ampel

Ketika itu, Jakataruna diutus Sunan Ampel usai bertapa 11 tahun untuk mendampingi Sunan Gunung Jati ke wilayah Jawa bagian Barat. Nama Ki Gede Bungko merupakan pemberian Sunan Gunung Jati usai Jakataruna diberikan jabatan sebagai penguasa (Ki Gede) di desa Bungko, kawasan pesisir Barat laut Cirebon, dan berbatasan dengan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Hingga saat ini, peninggalannya masih tersisa yakni Angklung Bungko. Ki Gede Bungko dulu amat menggemari permainan musik dari bambu tersebut, hingga dijadikannya sebagai hiburan di sela-sela kegiatan pengamanannya dan menjalankan pemerintahan Desa Bungko. Di lokasi ia juga turut dikenal dengan nama Syekh Benting.

Penumpas Perompak Ganas di Laut Jawa

Kiprahnya diandalkan karena mampu menumpas perompak ganas yang beroperasi di wilayah laut Jawa, mulai dari laut Pekalongan hingga kawasan Jakarta.

Kejadian tersebut bermula saat putra mahkota Sunan Gunung Jati, Pangeran Bratakelana dirompak oleh Luwu Ijo (pasukan perampok laut yang menguasai laut kawasan Gebang hingga Mundu).

Saat itu, ia terbunuh bersama puluhan pengawalannya di atas kapal ketika akan memasuki perairan Cirebon. Hartanya dirampas, dan mayatnya dibuang ke laut setelah ditombak Luwu Ijo.

Sunan Gunung Jati sedih karena calon penerusnya meninggal, lantas murka dan menugaskan Ki Gede Bungko untuk membasmi Luwu Ijo dan ratusan pasukannya hingga tak bersisa. Setelah itu kondisi perairan Utara Jawa pun stabil, dan perekonomian Internasional (perdagangan rempah) berjalan.

Menumpas Portugis dengan Strategi Unik

Yang menarik dari keberanian Ki Gede Bungko, ia mampu melawan bangsa Portugis yang saat itu bekerja sama dengan Kerajaan Pajajaran usai kalah perang dengan Cirebon.

Portugis diminta Raja Pajajaran, Surawisesa untuk menjaga satu satunya perputaran ekonomi di Sunda Kelapa dengan mengizinkannya mendirikan sebuah Loji (benteng). Merasa stabilitas nusantara terancam, Sunan Gunung Jati lantas mengirim ratusan pasukan untuk menggempur dua sisi, yakni darat dan laut.

Saat itu, peperangan turut dikomandoi oleh Ki Gede Bungko, dengan berpura-pura kalah, dan setelah Potugis lengah langsung diserang dari darat dan laut. Berkat keberaniannya mengusir bangsa Portugis, ia turut dianugerahi gelar Laksamana.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Sosok Hang Nadim Laksamana Perang Pencentus Gerilya Air dan Perjuangannya Lindungi Bintan dari Jajahan Portugis

Sosok Hang Nadim Laksamana Perang Pencentus Gerilya Air dan Perjuangannya Lindungi Bintan dari Jajahan Portugis

Salah satu figur pahlawan legendaris dari Pulau Bintan yang berjasa melindungi tanah kelahirannya dari jajahan bangsa Portugis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan

Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan

Bukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Mengulik Sejarah Tahu Gejrot yang Jadi Kuliner Khas Cirebon, Namanya Muncul dari Proses Meraciknya

Di balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.

Baca Selengkapnya
Cerita Sukses Desa BRILiaN Banjar Wangi: Gagal Panen Padi, Ganti Tanam Ubi hingga Ekspor ke Luar Negeri

Cerita Sukses Desa BRILiaN Banjar Wangi: Gagal Panen Padi, Ganti Tanam Ubi hingga Ekspor ke Luar Negeri

Kepala Kades Prasetyo menggandeng pelbagai instansi untuk membangun membangun desa Banjar Wangi. Salah satunya BRI.

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Kota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya

Kota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya

Wilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai

Baca Selengkapnya
Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek

Sisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek

Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.

Baca Selengkapnya