Jejak Naga Suryakencana
Jalan Suryakencana di Kota Bogor punya kisah menarik tentang multikultural.
Sejak ratusan tahun lalu warga Tionghoa hidup berdampingan dengan kaum pribumi.
Di era kolonial, jalan ini bernama Handelstraat atau Jalan Perniagaan.
Di sepanjang kawasan inilah pusat perekonomian Kota Bogor berkembang.
Naga dalam filosofi Tionghoa adalah simbol dari kekuatan, kemakmuran dan kebaikan. Leluhur mereka percaya kalau orang China adalah keturunan naga.
Dulu Belanda tak mau etnis pribumi, Tionghoa dan Arab bersatu. Awalnya mereka membuat sistem Wijkenstelsel, atau pemisahan pemukiman berdasarkan ras.
Di Suryakencana, toleransi mengalahkan segregasi
berita untuk kamu.
Pemandangan seperti ini lazim terjadi di Suryakencana.
Pengurus Hok Tek Bio mengadakan buka puasa untuk saudara-saudara mereka yang Muslim.
Menyeberanglah ke Pulo Geulis
'Pulau' ini berada di tengah Sungai Ciliwung, masih di kawasan Suryakencana.
Pulo Geulis dipercaya sebagai tempat para puteri Pajajaran bermain air.
Di wilayah ini komunitas Tionghoa dan Sunda sudah hidup bersama lebih dari 500 tahun lalu.
Di Pulo Geulis berdiri Kelenteng tertua di Kota Bogor. Pan Kho Bio.
Uniknya ada mushala di bagian belakang kelenteng ini.
Masyarakat hidup rukun. Tak jarang pertemuan warga digelar di Pan Kho Bio.
Keanekaragaman menjadi kekayaan budaya di kawasan ini.
Perbedaan bukan alasan untuk terpecah belah.
Festival Cap Go Meh menjadi tradisi tahunan yang melibatkan seluruh masyarakat
Salah satu perayaan paling meriah di tanah air.
Tak cuma kesenian Tionghoa yang tampil. Kegiatan ini menjadi ajang berkumpulnya seni dan budaya lintas suku dan etnis.
- Ramadhian Fadilah
Dalam membuat bakpia dia menyesuaikan rasa lidah masyarakat Kabupaten Paser yang multikultural.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, 23-24 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKB Bukopin sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian penting dari pembangunan Perpustakaan Multikultural.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lempah Kuning, masakan khas Bangka Belitung yang lahir dari akulturasi olahan laut dan juga darat.
Baca SelengkapnyaKPK tetapkan empat tersangka terkait OTT di Bondowoso
Baca SelengkapnyaTernyata begini lho perjalanan pempek sejak pertama kali ditemukan hingga menjadi kuliner favorit di tanah air.
Baca SelengkapnyaBagindo Azizchan adalah Wali Kota Padang yang gugur di tangan penjajah Belanda pada saat usianya belum genap 37 tahun.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku sangat terhormat berada di tengah masyarakat Maluku yang tinggal di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, angka toleransi di setiap provinsi di Indonesia semakin naik setiap harinya.
Baca Selengkapnya