
Ini Daftar Lengkap Pasukan Militer yang Disusupi PKI Saat G30S
Seberapa besar Pasukan Letkol Untung saat itu? Bagaimana perbandingannya dengan pasukan Jenderal Soeharto?
Seberapa besar Pasukan Letkol Untung saat itu? Bagaimana perbandingannya dengan pasukan Jenderal Soeharto?
Kepala Biro Chusus PKI Sjam Kamaruzaman berhasil menyusup ke tubuh militer.
Sjam merekrut sejumlah perwira dan prajurit yang digunakan dalam Gerakan 30 September.
Para perwira militer utama G30S adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa, Letkol Untung Syamsuri.
Komandan Brigade I Djaja Sakti yang bertugas sebagai Pengamanan Ibukota, Kolonel Latief, dan Komandan Resimen Pasukan Pertahanan Pangkalan, Mayor Udara Sujono.
Ada juga Panglima Komando Tempur dari Kalimantan Brigjen Soepardjo. Namun Soepardjo sama sekali tidak membawa pasukannya.
Dalam buku Dalih Pembunuhan Massal yang ditulis John Roosa, pasukan pendukung G30S terdiri dari:
1. Satu kompi minus dari Batalyon I Tjakrabirawa, atau sekitar 60 orang.
2. Dua Peleton dari Brigade Infanteri Djaja Sakti, Atau Sekitar 60 Orang. Anak buah Kolonel Latief.
Pasukan ini menjadi inti pasukan penculik yang dinamakan Pasopati.
3. Lima kompi Yon 530 dari Jawa Timur atau 500 orang
4. Lima kompi Yon 454 dari Jawa Tengah, sekitar 500 orang.
Pasukan ini dinamakan Bimasakti dan ditempatkan di Lapangan Monas.
5. Satu Batalyon dan Pasukan Pembela Pangkalan sekitar 1.000 orang, anak buah Mayor Soejono.
6. Satuan lain dan perseorangan sekitar 50 orang.
Total diperkirakan ada sekitar 2.130 personel militer yang mengikuti Gerakan 30 September.
Kekuatan militer ini ditambah sekitar 2.000 orang massa yang berafilasi dengan PKI di Lubang Buaya.
Jumlahnya sekitar 4.130 orang.
"Jumlah pasukan yang ikut gerakan ini sangat kecil. Kodam Jaya punya 60.000 prajurit, 20 kali lebih banyak dari pasukan yang ikut G30S. Masih ditambah dengan pasukan RPKAD dan Kodam Siliwangi di Bandung yang hanya berjarak tujuh jam berkendara dari Jakarta." tulis John Roosa.
John Roosa juga menilai hanya segelintir pasukan yang mau diajak komandannya ikut gerakan tersebut.
Kolonel Latief misalnya, sebagai Komandan Brigade dia punya pasukan tiga batalyon atau sekitar 2.000 orang. Nyatanya hanya 60 orang yang ikut gerakan ini.
Begitu juga dengan Tjakrabirawa, Untung hanya bisa membawa sekitar 60 anak buah dari 500 orang pasukannya.
Mantan Wakil Komandan Tjakrabirawa Kolonel Maulwi Saelan menjelaskan sangat sedikit anggota pasukan ini yang mengikuti Gerakan Letkol Untung.
Sisanya tak tahu menahu soal Gerakan 30 September 1965. Namun seluruh pasukan elite ini harus dibubarkan dan menelan pil pahit karena aksi Untung Cs.
Pasukan Yon 530 pun tak bisa digerakan oleh G30S/PKI. Mereka menyeberang ke Kostrad setelah dibujuk dan diberi makan oleh Mayjen Soeharto.
Pasukan ini malah kemudian ikut melakukan operasi awal penumpasan G30S/PKI.
Namun sebagian kekuatan Yon 454 perlahan memisahkan diri dan menyerah.
Sisa pasukan Yon 454 sempat baku tembak dengan RPKAD.
Dalam waktu singkat, seluruh operasi militer G30S/PKI berhasil dihentikan Mayjen Soeharto.
Nyaris seluruh pemimpin militer G30S/PKI menemui ajal di depan regu tembak.
Perbandingan jumlah pasukan militer G30S/PKI dengan pasukan Mayjen Soeharto.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disdik DKI Jakarta menjelaskan mereka tetap lolos karena telah memenuhi syarat pendaftaran PPDB, terutama KK.
Baca SelengkapnyaTujuannya, untuk memanfaatkan aset-aset tertentu milik Pemerintah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPerombakan direksi esuai dengan hasil keputusan para Pemegang Saham PT MRT Jakarta per tanggal 30 Oktober 2023
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.
Baca SelengkapnyaSaat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memotong TKD ASN DKI Jakarta sebesar 25 persen.
Baca SelengkapnyaKalau kasus KPK menyangkut militer seharusnya diserahkan dan kerjasama dengan pihak Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, pembuatan kapal pinisi berada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya