Sudah Tahu Ciri Kucing Cacingan? Perhatikan Hal Ini dan Cara Mengobatinya
Kucing merupakan hewan peliharaan yang sangat populer di seluruh dunia. Namun, sebagai pemilik kucing, kita harus selalu memperhatikan kesehatan mereka. Salah satu penyakit yang sering kali terlewatkan adalah kucing cacingan.
Ciri-ciri kucing cacingan dapat bervariasi tergantung pada jenis cacing dan tingkat infeksi. Namun, ada beberapa tanda yang harus perhatikan:
1. Tidak Selera Makan: Kucing cacingan umumnya tidak memiliki selera makan yang baik. Kandungan cacing dalam perut kucing dapat membuatnya tidak nyaman dan bahkan menyebabkan sakit perut atau radang selaput usus.
2. Berat Badan Turun: Meskipun kucing mungkin makan dengan lahap, Moms mungkin melihat bahwa berat badannya turun. Ini bisa terjadi karena cacing mencuri nutrisi dari makanan kucing.
3. Sering Haus: Jika kucing terlihat sering minum tapi tidak mau makan, ini bisa menjadi gejala kucing cacingan.
4. Gusi Memutih: Gusi kucing yang memutih adalah tanda kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh karena dimakan oleh cacing.
berita untuk kamu.
5. Ada Cacing pada Feses: Jika kotoran kucing berwarna gelap dan terdapat cacing, itu menandakan kehilangan darah di dinding usus kucing.
6. Muntah-Muntah: Kucing yang mengalami muntah-muntah dan perut buncit dapat menunjukkan adanya cacing di saluran pencernaan.
7. Menyeret Pantat: Perilaku kucing menyeret pantatnya di sepanjang lantai dapat menjadi tanda iritasi dalam pencernaan akibat cacing.
8. Kutu pada Kucing: Kucing cacingan sering kali memiliki kutu di tubuhnya, yang dapat membawa telur cacing.
9. Perubahan pada Mata: Kondisi mata kucing yang terlihat sayu, berair, dan muncul selaput juga dapat menjadi indikasi cacingan.
10. Bulu Rontok, Tampak Kusam: Jika bulu kucing tampak kusam dan mengalami perubahan warna, ini bisa menjadi tanda kucing terinfeksi cacing.
11. Selalu Merasa Lapar: Kucing cacingan tak selalu kehilangan nafsu makan; sebaliknya, mereka mungkin selalu merasa lapar tanpa mengalami peningkatan berat badan.
12. Diare: Kucing cacingan dapat mengalami diare, yang seringkali disertai perubahan pada feses.
13. Kotoran Berubah Gelap: Diare pada kucing yang disebabkan oleh cacing bisa mengakibatkan perubahan warna feses menjadi gelap.
Terdapat berbagai penyebab kucing cacingan, dan pemilik kucing perlu memahaminya untuk mencegah infeksi. Beberapa penyebab umum termasuk:
1. Menelan Telur Cacing: Kucing dapat terinfeksi cacing gelang dan cacing tambang dengan menelan telur cacing yang ada di lingkungan.
2. Memangsa Tikus: Tikus yang memakan telur cacing dapat menjadi sumber infeksi jika kucing memangsa tikus tersebut.
3. Susukan Induk: Anak kucing dapat terinfeksi cacing gelang melalui susu yang dihasilkan oleh induknya.
4. Kutu: Kutu yang terinfeksi cacing pita dapat menginfeksi kucing jika kucing memakan kutu tersebut.
Jika Anda mencurigai bahwa kucing Anda mengalami cacingan, segera konsultasikan dengan dokter hewan. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan mungkin merekomendasikan pengobatan yang sesuai berdasarkan jenis cacing yang ditemukan dalam tubuh kucing.
1. Cacing Gelang
Diagnosis cacing gelang biasanya dilakukan melalui tes tinja, yang mencari telur cacing gelang dalam sampel kotoran kucing. Kucing yang terinfeksi cacing gelang biasanya diberi obat cacing melalui mulut.
2. Cacing Pita
Cacing pita seringkali terkait dengan kutu. Oleh karena itu, pengobatan melibatkan pemberian obat anti kutu bersamaan dengan obat cacing yang efektif untuk melawan cacing pita dan cacing gelang.
3. Cacing Tambang
Tes tinja juga dapat digunakan untuk mendeteksi telur cacing tambang. Pengobatan melibatkan pemberian obat cacing melalui mulut, tetapi perawatan lanjutan dan pencegahan mungkin diperlukan karena cacing tambang dapat menyebabkan masalah serius.
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kucing cacingan meliputi:
1. Kebersihan Lingkungan: Bersihkan lingkungan kucing secara teratur, termasuk kotak pasir, untuk mengurangi risiko terpapar telur cacing.
2. Kontrol Kutu: Pastikan kucing Anda bebas dari kutu dengan menggunakan produk anti kutu yang direkomendasikan oleh dokter hewan.
3. Pemeriksaan Rutin: Jadwalkan pemeriksaan rutin ke dokter hewan untuk memeriksa keberadaan cacing dan mendapatkan saran tentang perawatan pencegahan yang sesuai.
4. Vaksinasi: Vaksinasi yang tepat juga dapat membantu melindungi kucing dari beberapa jenis cacing.
Jangan pernah mencoba mengobati kucing dengan obat cacing yang dijual bebas atau pengobatan rumahan tanpa berkonsultasi dengan dokter hewan. Hanya dokter hewan yang dapat memberikan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat untuk kucing Anda.
Keselamatan dan kesehatan kucing adalah prioritas utama, jadi selalu berkonsultasilah dengan profesional jika Anda mencurigai adanya masalah kesehatan pada hewan peliharaan Anda.
- Titah Mranani
Meskipun sering dianggap sebagai hewan yang mandiri dan sulit diatur, kenyataannya adalah kucing juga dapat dilatih untuk menjadi peliharaan yang patuh.
Baca SelengkapnyaKucing muntah cacing adalah tanda kondisi kesehatan yang serius.
Baca SelengkapnyaVaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerontokan bulu pada kucing bisa jadi pertanda kondisi yang tidak baik. Perhatikan selalu dan rawat bulu kucing dengan tips yang sudah diberikan.
Baca SelengkapnyaMenurut CDC, dampak cacingan termasuk diare, sakit perut, penyumbatan usus, anemia, serta keterbelakangan pertumbuhan & perkembangan kognitif pada anak-anak.
Baca SelengkapnyaKehamilan kucing membutuhkan perhatian khusus agar kesehatannya dan kesejahteraan anak-anaknya terjamin.
Baca SelengkapnyaKetahui cara menangani kucing sakit mata beserta obatnya. Simak penjelasan berikut ini.
Baca SelengkapnyaJenis kelamin sang janin adalah misteri yang mengundang antusias. Untuk menjawab antusias itu, ada beberapa ciri-ciri yang bisa diperhatikan selama masa hamil.
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang serius dan menular. Penting untuk mengenali cirinya karena penyakit ini tergolong berbahaya.
Baca Selengkapnya