Mitos Seputar Ketombe yang Kerap Beredar di Masyarakat
Bagi banyak orang, masalah ketombe bukanlah hal yang baru didengar. Sebab, ketombe ini bisa dialami oleh siapa saja tanpa pandang bulu. Saking seringnya terdengar, sampai-sampai banyak anggapan yang keliru seputar ketombe. Padahal, apa yang tersebar di masyarakat tentang ketombe ini tidak sepenuhnya berupa fakta, tetapi tak sedikit juga yang ternyata berupa mitos belaka. Lantas, mitos seputar ketombe yang seperti apa yang kerap beredar di masyarakat?
Malas Keramas Bisa Menyebabkan Ketombe
Sekali dua kali mungkin pernah mendengar anggapan ini. Nyatanya, hal tersebut memang tak sepenuhnya benar.
Rupanya, benar tidaknya mitos ini sebenarnya bergantung dengan jenis rambut lho. Bagi yang punya rambut berminyak, maka jarang keramas bisa menyebabkan ketombe. Ketombe sendiri terjadi karena sel-sel kulit mati lepas secara berlebihan. Nah, dengan keramas sebenarnya dapat membantu membersihkan rambut dan kulit kepala.
Jika pemilik rambut berminyak jarang keramas, maka kulit mati yang terlepas bisa berbarengan dengan kotoran dan minyak berlebih di kepala. Akibatnya, muncullah ketombe.
Ketombe Disebabkan Produk Styling Rambut
Apa benar demikian? Ternyata hal ini ternyata mitos belaka. Sebab, yang menyebabkan ketombe adalah sisa produk hair styling yang tidak dibersihkan dengan benar.
berita untuk kamu.
Rupanya mitos ini muncul karena adanya fakta akan ketombe yang muncul saat sel kulit mati bercampur dengan minyak dan kotoran di kulit kepala. Apabila tidak membersihkan rambut dengan baik setelah menggunakan produk styling rambut, maka sisa-sisa produk rambut tadi dapat bercampur dengan kotoran lain dan sel kulit mati di kepala. Akibatnya, kondisi tersebutlah yang menyebabkan terjadinya ketombe. Jadi, bukan karena kebiasaan menggunakan produk styling rambut ya.
Kulit Kepala Kering Menyebabkan Ketombe
Banyak orang yang beranggapan jika kulit kepala yang kering bisa menyebabkan ketombe. Lagi-lagi hal tersebut ternyata mitos belaka. Memang benar, jika pada kulit kepala kering, sering dijumpai sel kulit kepala yang mati dan melepaskan serpihan-serpihan.
Walau begitu, hal tersebut tak melulu jadi tanda seseorang berketombe. Pasalnya, ketombe justru dialami pada pemilik rambut berminyak.
Hal ini karena serpihan kulit mati bercampur dengan minyak alami rambut dan kotoran lain di kulit kepala, sehingga menjadi ketombe. Selain itu, serpihan sel kulit mati yang seharusnya kecil jadi besar dan berminyak. Apabila munculnya dalam jumlah banyak, maka hal itulah yang menjadi tanda-tanda rambut berketombe.
Munculnya Ketombe Karena Kurang Menjaga Kebersihan Kulit Kepala
Ada pula mitos tentang anggapan munculnya ketombe karena kurang menjaga kebersihan kulit kepala. Menariknya, hal ini benar adanya. Sebab, semakin banyak kotoran di kepala, maka risiko munculnya ketombe juga semakin besar. Hal ini karena kotoran tersebut bercampur dengan minyak alami rambut dan sel-sel kulit mati.
Ketombe Dapat Hilang Karena Digaruk Sebelum Keramas
Tak kalah unik, ada mitos tentang ketombe yang bisa hilang dengan digaruk sebelum keramas, lalu membiarkannya terbilas air saat keramas. Cara tersebut dinilai ampuh menghilangkan ketombe.
Padahal, hal tersebut salah. Sebab, justru bisa memicu munculnya ketombe lebih banyak lagi. Malah jika kulit kepala terlalu digaruk-garuk, risiko mengalami iritasi di kulit kepala lebih tinggi. Akibatnya, rambut jadi gampang rontok, lantaran akar rambut yang melemah karena keseringan digaruk. Bila iritasi semakin parah, maka ketombe yang muncul pun akan semakin banyak juga.
Ketombe Menular ke Orang Lain
Mitos terakhir yang juga beredar di masyarakat seputar ketombe ini adalah menular ke orang lain. Apakah benar?
Memang, ketombe ini disebabkan oleh jamur Malassezia dan jamur ini hidup di kulit kepala manusia. Namun, jamur ini tidak bisa menular. Justru, karena alasan inilah, jamur Malassezia ini jadi terus bereproduksi tanpa kendali. Lebih-lebih jika kulit kepala jarang dibersihkan, seperti dengan keramas menggunakan sampo anti ketombe. Akibatnya, ketombe pun muncul di kulit kepala dengan jumlah yang lebih banyak.
- Iwan Tantomi
Taoge seringkali menjadi bahan pembicaraan di kalangan pasangan yang tengah berusaha hamil. Namun, apakah benar toge bisa meningkatkan kesuburan?
Baca SelengkapnyaApakah benar ada cara ilmiah untuk membuktikan keperjakaan seorang pria? Mitos atau fakta?
Baca SelengkapnyaGunung Slamet memiliki mitos yang berkembang di tengah masyarakat sekitar maupun para pendaki
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita ini menyebar dan dipercaya sebagian besar masyarakat Indonesia. Bagaimana kisah sebenarnya?
Baca SelengkapnyaAda banyak mitos yang berkembang terkait ayam berkokok di tengah malam. Apa maknanya?
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan Gunung Papandayan terdapat mitos seperti di kawah pengantin.
Baca SelengkapnyaAir terjun ini juga memiliki mitos yang dipercaya masyarakat hingga kini
Baca SelengkapnyaAda yang dikaitkan dengan Poseidon, Loki, babirusa penopang bumi, sampai lele raksasa.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Soeharto terlebih dulu melakukan upacara Bedah Bumi, yakni dengan menancapkan linggis ke tanah pemakaman sebanyak tiga kali.
Baca Selengkapnya