Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Sanyodo Shoten, Toko Buku Tertua di Shibuya yang Jadi Penyelamat Warga saat Perang Dunia II

Mengunjungi Sanyodo Shoten, Toko Buku Tertua di Shibuya yang Jadi Penyelamat Warga saat Perang Dunia II

Mengunjungi Sanyodo Shoten, Toko Buku Tertua di Shibuya yang Jadi Penyelamat Warga saat Perang Dunia II

Ini adalah toko buku tertua di Shibuya yang berhasil selamat dari serangan udara di masa Perang Dunia II.

Kalau berjalan-jalan di area Omotesando, Shibuya, Anda bisa mengamati street fashion para pemuda dan pemudi Tokyo yang begitu variatif. Ada yang tampil dengan Harajuku style, gaya Lolita, hingga Gyaru dengan riasannya yang medok.

Toko-toko brand high end seperti YSL, Chanel, dan Dior berderet dari pangkal hingga ujung. Jika sudah mencapai ujung, sempatkan untuk mampir ke Sanyodo Shoten atau Sanyodo Book Store.

Ini adalah toko buku tertua di Shibuya yang berhasil selamat dari serangan udara di masa Perang Dunia II.

Toko ini juga sempat menjadi tempat berlindung puluhan warga dari serangan udara yang meluluhlantakkan Shibuya.

Yuk, simak beberapa informasi tentang Sanyodo Shoten atau Sanyodo Book Store!

Toko Buku <i>Vintage</i> di Antara Toko-Toko <i>Brand Fashion </i>Dunia

Toko Buku Vintage di Antara Toko-Toko Brand Fashion Dunia

Sanyodo Shoten berdiri sejak 1891.

Toko ini sudah beroperasi selama 130 tahun dan masih bertahan hingga sekarang.

Toko buku tertua di Shibuya ini tampil mencolok di antara toko-toko brand fashion yang bernuansa modern.

Bangunan toko terletak di dekat Stasiun Subway Omotesando, berdiri persimpangan Omotesando yang ditandai lentera batu kuno.

Tampak luarnya khas, karena berdinding bata merah dan terlihat kontras dengan gedung-gedung modern di sekelilingnya.

Toko Buku di Lantai Pertama, Galeri dan Kafe dengan <i>View</i> Omotesando di Lantai Dua

Toko Buku di Lantai Pertama, Galeri dan Kafe dengan View Omotesando di Lantai Dua

Bangunan Sanyodo Shoten atau Sanyodo Book Store memang tak lagi sebesar dulu, karena tergeser dan tergusur pembangunan infrastruktur kota.

Luas bangunannya saat ini tinggal seperempat bangunan aslinya. Walaupun begitu, toko ini masih mempertahankan desain lawasnya. Tembok bata merah yang tak terpoles masih menghiasi dindingnya.

Kalau dulu bagian samping gedung dihiasi mural seperti di buku cergam anak-anak, kini dinding tersebut sudah menjadi papan iklan untuk gerai brand Loewe di sebelahnya.

Mengunjungi Sanyodo Shoten, Toko Buku Tertua di Shibuya yang Jadi Penyelamat Warga saat Perang Dunia II

Bangunan toko terdiri dari dua lantai. Lantai pertama difungsikan sebagai toko buku.

Suasananya nyaman dan tenang.

Buku-buku tertata rapi, meskipun koleksinya tak sebanyak toko buku besar seperti Kinokuniya.

Bagian atas Sanyodo Book Store Omotesando difungsikan sebagai galeri dan kafe.

Pengunjung bisa menikmati secangkir kopi sambil mengamati hiruk-pikuk Omotesando dari jendela.

Pernah Menyelamatkan Puluhan Warga dari Serangan Udara saat Perang Dunia II

Pernah Menyelamatkan Puluhan Warga dari Serangan Udara saat Perang Dunia II

Sanyodo Book Store Omotesando didirikan oleh Manno Sonjiro pada 1891.

Setelah menjual surat kabar selama bertahun-tahun, ia memutuskan untuk membuka toko buku.

Saat Sanyodo Shoten didirikan, kawasan tersebut bahkan belum dinamai Omotesando. Meiji-jingu yang jadi salah satu kuil paling ramai wisatawan di kawasan tersebut juga belum berdiri.

Pada 1931, bangunan toko Sanyodo Shoten digeser untuk memberi ruang buat pelebaran jalan Miyuki-dori.


Bangunannya ikut direnovasi, ditambahkan kerangka baja sebagai penguat.

Struktur bangunan toko yang baru terbukti kuat.

Sanyodo Shoten masih berdiri tegak saat serangan udara meratakan kawasan Aoyama dan Omotesando pada masa Perang Dunia II.

Saat Shibuya digempur dari udara, warga berlarian menyelamatkan diri.

Beberapa di antaranya memutuskan untuk bersembunyi di dalam toko buku.

Tak butuh waktu lama, mereka mulai kehabisan napas. Pasalnya, area sekitar toko sudah menjadi lautan api.

Warga mengoper teko berisi air dan minum secara bergantian sepanjang malam agar tak kehabisan napas.

Keesokan harinya setelah api mulai padam, mereka baru berani keluar dari toko.

Saat itu, lentera batu di dekat toko sudah dipenuhi jenazah yang hangus.

Mengunjungi Sanyodo Shoten, Toko Buku Tertua di Shibuya yang Jadi Penyelamat Warga saat Perang Dunia II
Mengunjungi Sanyodo Shoten, Toko Buku Tertua di Shibuya yang Jadi Penyelamat Warga saat Perang Dunia II

Kini, Sanyodo Shoten memang sudah mati-matian bertahan di tengah kompetisi dengan toko buku modern dan lapak buku online.

Walaupun begitu, perannya sebagai saksi bisu Perang Dunia II membuat warga setempat masih menginginkan keberadaan toko ini.

40 Juta Suara Nahdliyin Diperebutkan, Yenny Wahid Ungkap Kelebihan Mahfud Md di Mata NU
40 Juta Suara Nahdliyin Diperebutkan, Yenny Wahid Ungkap Kelebihan Mahfud Md di Mata NU

Yenny mengajak warga dan para pendukung untuk bergerak bersama memenangkan pasangan nomor urut 3 itu.

Baca Selengkapnya
Indahnya Tabebuya yang Sedang Berbunga di Salatiga, Serasa di Negeri Sakura Jepang
Indahnya Tabebuya yang Sedang Berbunga di Salatiga, Serasa di Negeri Sakura Jepang

Keberadaan bunga itu banyak dimanfaatkan warga untuk membuat konten.

Baca Selengkapnya
Atur Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso, Samanhudi Mulai Diadili
Atur Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso, Samanhudi Mulai Diadili

Mantan Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar diadili di PN Surabaya. Dia menjalani sidang perdana kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Saksi Ceritakan Suasana Kabin Pesawat Pelita Air Saat Penumpang Bercanda Bawa Bom
Saksi Ceritakan Suasana Kabin Pesawat Pelita Air Saat Penumpang Bercanda Bawa Bom

Akibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.

Baca Selengkapnya
Jalani Tes Kesehatan, Prabowo-Gibran Kompak Berbaju Biru
Jalani Tes Kesehatan, Prabowo-Gibran Kompak Berbaju Biru

Mereka hanya melambaikan tangan dan langsung masuk ke dalam.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Wisata Ciasihan di Bogor, Punya 10 Curug yang Indah sampai Oleh-Oleh Peci dari Bambu
Mengunjungi Desa Wisata Ciasihan di Bogor, Punya 10 Curug yang Indah sampai Oleh-Oleh Peci dari Bambu

Lokasi ini wajib dikunjungi saat singgah di Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya
Kini Ramai Dikunjungi Warga, Ini Potret Jalanan di Magelang yang Penuh Bunga Tabebuya Bermekaran
Kini Ramai Dikunjungi Warga, Ini Potret Jalanan di Magelang yang Penuh Bunga Tabebuya Bermekaran

Suasana mekarnya bunga tabebuya itu serasa sedang berada di negeri Jepang

Baca Selengkapnya
12 Potret Keindahan Shinjuku Gyoen dari Film Makoto Shinkai di Berbagai Musim
12 Potret Keindahan Shinjuku Gyoen dari Film Makoto Shinkai di Berbagai Musim

Shinjuku Gyoen adalah taman seluas 58,3 hektar yang membentang dari Shibuya sampai Shinjuku.

Baca Selengkapnya
Anies Naik Angkot di Padang, Penumpang Kaget Tapi Malah Minta Dibayarin
Anies Naik Angkot di Padang, Penumpang Kaget Tapi Malah Minta Dibayarin

Anies sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke Sumatera Barat. Warga antusias menyambut kedatangan Anies.

Baca Selengkapnya