Singapura gelar pemilu, partai berkuasa diramal belum tergeser
Merdeka.com - Singapura hari ini, Jumat (11/9) menggelar pemilihan umum. Tempat pemungutan suara sudah dbuka sejak pukul 08.00 waktu setempat dan ditutup pada pukul 20.00 nanti. Komisi Pemilihan Umum Singapura mencatat 532.590 warga Negara Kota itu akan menggunakan hak suaranya.
Dari laporan Channel News Asia, pergelaran pemilu ke-12 sepanjang sejarah Singapura ini kemungkinan masih didominasi Partai Aksi Rakyat (PAP) yang didirikan mendiang Lee Kuan Yeuw. Tapi ada beberapa hal yang cukup berbeda.
Misalnya, sekarang 89 kursi di parlemen terbuka untuk calon manapun, dulu ada sistem utusan khusus yang menguntungkan PAP. Selain itu, delapan partai oposisi sekarang semakin solid, ini jumlah oposisi terbanyak sejak Singapura merdeka pada 1965. Misalnya Partai Pekerja, Partai Solidaritas Nasional, hingga Partai Demokratik Singapura.
Belum lagi mempertimbangkan ada dua kandidat independen maju mewakili warga Distrik Bukit Batok dan Radin Mas. Ini adalah fenomena kedua setelah pertama kali muncul pada 2001.
"Kecuali ada hal yang luar biasa, saya memprediksi PAP akan menang menang. Tapi kursi oposisi bisa meningkat lebih besar dibanding pemilu sebelumnya," kata Direktur Asia Institute, University of Tasmania, James Chin.
Pada pemilu 2011, ketika Lee Kuan Yew masih hidup, PAP mengalami kejutan besar dengan hanya menguasai 60 persen kursi di parlemen. Rakyat ternyata mulai kecewa dengan visi partai tersebut.
Beberapa isu yang dianggap jadi sumber kekecewaan rakyat adalah semakin mahalnya biaya hidup, pemerintah Singapura dianggap terlalu lunak pada imigran yang kemudian mengambil lahan pekerjaan warga pribumi, hingga perlambatan ekonomi. Data jajak pendapat BlackBox, 42 persen responden mengatakan biaya hidup terlalu memberatkan, sedangkan ekonomi cuma tumbuh 2,2 persen sepanjang dua triwulan ini.
Untuk kasus imigran, tanpa ada pendekatan politik memadai, Singapura terbukti gagal menjaga kerukunan warga setelah pada 2013 pecah insiden di Little India. Itu adalah kerusuhan besar bermotif ras pertama sepanjang sejarah Negeri Singa.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong, putra Lee Kuan Yew sekaligus pemimpin PAP, mengatakan partainya akan berusaha keras meyakinkan warga Singapura bahwa pemerintahannya masih yang terbaik. "Kami dari PAP akan bertahan, kami kini menawarkan calon anggota parlemen yang terbaik," ungkapnya saat kampanye pekan lalu.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Pemilu 2024 suara PPP hanya mencapai 3,87 persen atau kurang 0,13 persen dari batas ambang parlemen.
Baca SelengkapnyaDia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaPara pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adanya treshold selama ini menyebabkan antara pilihan rakyat dan calon.
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaSuara PSI melejit mencapai 2.403.023 atau 3,13 persen
Baca SelengkapnyaMunir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan partainya terbuka berkoalisi dengan partai politik manapun.
Baca SelengkapnyaPosisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca Selengkapnya