Selidiki kasus korupsi, wartawan wanita Bulgaria tewas dibunuh
Merdeka.com - Seorang wartawan wanita asal Bulgaria, Viktoria Marinova, tewas dibunuh sekaligus diperkosa. Wartawan investigasi tersebut ditemukan tewas kemarin setelah terlibat dalam penyelidikan dugaan korupsi yang melibatkan dana Uni Eropa.
Jaksa Bulgaria kemarin mengatakan, jenazah Marinova yang berusia 30 tahun ditemukan di sebuah taman di kota Ruse, dekat aliran Sungai Danube, pada hari Sabtu.
Menteri Dalam Negeri Bulgaria Mladen Marinov, mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pembunuhan itu terkait dengan tugas jurnalistik yang tengah diemban Marinova.
"Ini tentang pemerkosaan dan pembunuhan. Tidak ada bukti dia diancam," ujar Menteri Marinov, sebagaimana dikutip dari Reuters pada Senin (8/10).
Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov mengatakan, "Para penyelidik terbaik dikirim ke Ruse, jangan menekan mereka. Sejumlah besar DNA telah diperoleh."
Sementara itu, jaksa penuntut dari Kota Ruse, Georgy Georgiev mengatakan, "Kematiannya disebabkan oleh pukulan di kepala, yang membuatnya mati lemas, dan ponsel, kunci mobil, kacamata dan beberapa pakaiannya hilang."
Polisi diharapkan untuk mengungkapkan rincian lebih lanjut pada hari Senin.
Marinova, yang merupakan anggota dewan stasiun televisi TVN adalah jurnalis ketiga yang telah dibunuh di Uni Eropa dalam setahun terakhir.
Dia mempresentasikan program pembicaraan urusan terkini yang disebut "Detektor" untuk televisi swasta kecil TVN Ruse. Program tersebut baru-baru ini diluncurkan kembali.
Episode pertama dari acara yang tayang perdana pada 30 September itu, memuat siaran wawancara dengan wartawan investigasi Dimitar Stoyanov dari situs Bivol.bg, dan Attila Biro dari Romanian Rise Project, tentang penyelidikan dugaan penipuan yang melibatkan dana Uni Eropa, yang diduga berkongkalikong dengan pengusaha besar dan politikus setempat.
Pasangan itu ditahan secara singkat oleh polisi Bulgaria ketika mencoba menghentikan perusakan dokumen terkait dugaan penipuan itu, yang kemudian memicu kecaman dari lembaga advokasi jurnalis, Reporters Without Borders (RSF).
"Kami kaget. Kami sama sekali tidak ikut dalam bentuk apa pun. Kami pernah menerima ancaman yang ditujukan kepadanya atau televisi," seorang wartawan dari TVN mengatakan kepada AFP tanpa menyebut nama, menambahkan bahwa ia dan rekan-rekannya kini khawatir akan keselamatan mereka.
Dia menggambarkan mantan rekannya sebagai sosok jurnalis yang "sangat disiplin, ambisius, selalu menempatkan diri sepenuhnya dalam apa yang dia lakukan, dan seseorang dengan rasa keadilan yang tinggi."
TVN merupakan salah satu saluran TV paling populer di Bulgaria timur laut.
Sumber: Liputan6
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sebelumnya dibunuh kekasih gelapnya berinisial A di sebuah ruko kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Sabtu (20/4).
Baca SelengkapnyaSebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca SelengkapnyaPenetapan Helena Lim sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan di Kejagung.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaIa begitu terkejut melihat rumahnya yang sudah terendam banjir. Terlebih ia begitu menyayangkan saat barang-barang pentingnya jadi korban.
Baca SelengkapnyaTerduga pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.
Baca SelengkapnyaWanita muda yang ditemukan tergeletak di tempat tidur dan hingga kini belum diketahui identitasnya.
Baca Selengkapnya