Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekolah Palestina diserbu karena menolak kurikulum Israel

Sekolah Palestina diserbu karena menolak kurikulum Israel Zahwa al-Quds. ©2017 Al Jazeera

Merdeka.com - Sejumlah polisi Israel nekat menyerbu sebuah taman kanak-kanak dan sekolah dasar swasta di Yerusalem. Diduga pemicunya hanya lantaran lembaga pendidikan itu menolak menerapkan kurikulum negara Zionis dalam praktik pembelajaran.

Dilansir dari laman Al Jazeera, Rabu (8/11), insiden itu terjadi pada Senin lalu. Sekolah dan TK diserbu itu bernama Zahwa al-Quds. Jumlah murid mereka diperkirakan mencapai 90 orang, dengan rentang umur dari tiga hingga sembilan tahun. Letaknya ada di wilayah Beit Hanina, Yerusalem Timur yang dicaplok oleh Israel. Ujung-ujungnya, polisi Israel menangkap tiga guru dan wakil kepala sekolah.

Salah satu saksi yang merupakan guru di sekolah itu, Ola Nini, mengatakan dia melihat sejumlah opsir polisi tanpa senjata mengenakan pakaian bebas, serta beberapa pejabat kota Israel langsung masuk ke dalam sekolah.

Nini melanjutkan, polisi dan para pejabat Israel tanpa permisi langsung masuk ke dalam semua kelas. Menurut dia, polisi memintanya memperlihatkan kartu tanda penduduk, kemudian mencatat nama dan memfotokopi kartu identitas guru dan pegawai sekolah. Dia mengatakan situasi saat itu sangat menegangkan, hingga membikin semua murid ketakutan.

"Bahkan ada murid saya yang sampai ngompol di tempat saking takutnya. Polisi menanyai murid-murid soal buku yang mereka baca, setelah itu bukunya difoto oleh mereka," kata Nini.

Lantas, lanjut Nini, selesai menggeledah seluruh kelas, para polisi dan pejabat Israel itu menuju ruang kepala sekolah. Meski dikunci, tetapi menurut Nini mereka berhasil mendobraknya.

"Seluruh gaji kami diambil. Mereka juga mengambil berbagai dokumen sekolah di meja kepala sekolah," ujar Nini.

Menurut Nini, tiga rekannya dan wakil kepala sekolah dibawa oleh polisi Israel saat itu juga. Namun, tak lama kemudian mereka dibebaskan.

Ketua Komite Sekolah, Ziad al-Shamali, mengatakan selama polisi berada di sekolah itu, mereka menyita ponsel milik guru dan karyawan, serta menghapus rekaman kamera pengawas. Dia menyatakan tidak bisa menerima perlakuan sewenang-wenang aparat negara Zionis itu yang seakan meneror lembaga pendidikan.

"Israel memaksa sekolah kami menggunakan kurikulum mereka. Kami menolak. Jadi mereka memutuskan menyerbu sekolah dan membuat takut anak-anak kami," kata Ziad.

Nini mengatakan, pada September lalu dua polisi Israel juga menggeledah sekolah itu. Menurut Ziad, sekolah itu sudah mendapat izin dari Israel tahun lalu. Namun, pada Juli lalu izin itu dicabut karena mereka enggan menerapkan kurikulum Zionis. Alhasil, lanjut Ziad, mereka lantas mengurus izin kepada Yayasan Islam al-Waqf.

"Israel sengaja melakukan itu supaya kami tidak mewariskan budaya Palestina. Segala yang berbau Palestina harus dilenyapkan. Jadi mereka akan terus mempersulit kami," ucap Ziad.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah

Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah

Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Perkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan

Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Perundungan Siswa Binus School Serpong, Polisi Panggil Kepala Sekolah dan Saksi Ahli

Kasus Perundungan Siswa Binus School Serpong, Polisi Panggil Kepala Sekolah dan Saksi Ahli

Polisi terus mendalami kasus perundungan siswa SMA Binus School Serpong. Mereka memanggil pihak sekolah dan saksi ahli untuk dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya
Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.

Baca Selengkapnya
11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk

11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk

Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.

Baca Selengkapnya
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan

Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan

Begini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya

Baca Selengkapnya