Peternak Ini Tewas Diterkam 40 Ekor Buaya Peliharaannya
Merdeka.com - Seorang peternak buaya di Kamboja utara tewas terkoyak dimakan 40 ekor buaya setelah jatuh ke kandang reptil tersebut.
Menurut keterangan polisi, Luan Nam (72) sedang berusaha memindahkan satu ekor buaya yang sedang bertelur keluar dari kandangnya. Tapi buaya tersebut merebut tongkat pria lansia tersebut sehingga membuatnya terjatuh ke dalam tempat penangkaran buaya.
"Buaya-buaya lainnya menerkam, menyerangnya sampai dia tewas," jelas kepala kepolisian, Mey Savri kepada AFP.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Kenapa buaya purba dimumifikasi? Mengutip ScienceAlert, Kamis (18/7), benda buatan manusia dan kondisi hewan yang diawetkan dengan cermat menunjukkan bahwa buaya tersebut sengaja ditangkap di alam liar dan diolah sebagai persembahan kepada dewa buaya Mesir Kuno, Sobek.
-
Kenapa kamboja sering ditanam? Tanaman kamboja, yang memiliki nama latin Plumeria spp., merupakan tanaman hias yang populer karena keindahan dan keharumannya.
Insiden tersebut terjadi di dekat kota Siem Reap pada Jumat.
Dikutip dari BBC, Senin (29/5), jasad Nam dipenuhi bekas gigitan dan salah satu lengannya putus, menurut keterangan Savry.
Nam adalah presiden asosiasi peternak buaya daerah.
Pada 2019, bocah perempuan berusia 2 tahun tewas dimakan buaya di peternakan buaya di daerah tersebut, yang dekat dengan candi paling terkenal di dunia, Angkor Wat.
Buaya banyak diiternakkan di Kamboja untuk diambil telur, kulit, dan dagingnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI yang bekerja di Hongkong membagikan pengalamannya saat merawat kambing milik bosnya.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaTiga warga di Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, nekat beternak buaya dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaDengan memakai teknologi scan juga, arkeolog menyebut menjaga keutuhan buaya purba.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaBuaya ini dijadikan persembahan terhadap dewa buaya Mesir kuno, Sobek.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca Selengkapnya